Tahun 2018 gebrakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Terhadap Ujian Nasional jenjang SMP/ sederajat dan SMA/ sederajat adalah dimasukkannya unsur soal esai dalam UN, baik itu Ujian Nasional Berbasis Komputer maupun Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP). Mendikbud sendiri mempunyai alasan bahwa peserta didik harus bisa menalar dan sesekali mendapatkan soal yang HOTS (Higher Order Thinking Skills). Keputusan ini seketika menjadi polemik di kalangan para guru ada apa lagi dengan keputusan Mendikbud Muhadjir Effendy ini yang terkesan membuat aturan yang seketika mengejutkan insan pendidikan di Indonesia.
Baca Juga :
Penerapan soal esai ini kemudian beritanya dirilis oleh website kemdikbud.go.id dan ini adalah kebijakan baru yang akan diterapkan pada tahun 2018 pada Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika saja, persentasi dari soal esai atau isian singkat hanya x % dari keseluruhan soal dari forty soal maka iv soal akan ditemukan soal esai. Tujuan utamanya adalah melatih nalar peserta didik agar mampu menjawab dengan tepat sebuah pertanyaan. karena kalo dibiasakan dengan pilihan ganda ada kesan soal yang tidak mampu dijawab akan diplih secara acak.
“Ada empat soal. Dari forty (soal) hanya empat (isian singkat). Kan United Nations itu forty soal, jadi x persen isian singkat (matematika),” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno, di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Totok mengatakan, soal United Nations yang harus dijawab dengan isian singkat tersebut bertujuan agar siswa dibiasakan untuk mencari jawaban, sehingga tidak sekadar memilih. “Juga untuk menghindari spekulasi siswa dalam menjawab soal,” katanya.
Peserta didik tidak perlu khawatir dengan adanya soal esai seperti ini karena tingkat kesulitan soal ini sama saja dengan soal pilihan ganda.
Pada tahun 2018 akan dicobakan pada Ujian Nasional United Nations khusus mata pelajaran matematika saja, tidak hanya itu selain United Nations pemerintah juga akan mencoba nantinya soal-soal esai pada USBN Ujian Sekolah Berstandar Nasional. Entah apa yang ada di fikiran pemerintah saat ini banyak sekali programme yang diterapkan dalam satu masa. coba saja kita ingat satu persatu kegiatan selain mengajar yang harus diikuti oleh guru.
Nampaknya tuntutan pemerintah ini ingin ditindaklanjuti secara langsung, tahapan-tahapan sebelumnya saja masih menyisakan masalah yang belum tuntas. Tahun 2017-2018 ini saja K-13 Revisi 2017, PKB, PPK, Indonesia Raya iii Stanza, PPG dalam jabatan, dan masih banyak lagi yang belum mampu saya sebutkan karena saking banyaknya.
Kembali ke masalah soal esai tadi nampaknya guru sebagai ujung tombak harus terima kenyataan bahwa setiap kebijakan harus dilaksanakan walaupun kadang-kadang guru sendiri tidak dilibatkan. UN esai adalah terobosan baru yang juga harus diterima dan dipersiapkan guru terhadap siswanya dalam menghadapi United Nations mata pelajaran matematika pada tahun 2018 nanti
Share This :
comment 0 comments
more_vert