Badak putih (nama latin: Ceratotherium simum) yaitu spesies rino terbesar yang masih ada. Badak ini mempunyai verbal lebar yang dipakai untuk merumput dan merupakan yang paling sosial dari semua spesies badak.
Badak putih terdiri dari dua subspesies : rino putih selatan, dengan sekitar 19.682-21.077 ekor yang hidup liar di tahun 2015, dan rino putih utara yang jauh lebih langka. Subspesies utara mempunyai sangat sedikit individu yang tersisa, dengan hanya dua ekor yang dikonfirmasi pada 2018 (dua perempuan; Fatu, 17 dan Najin, 27), keduanya tinggal di penangkaran. Sudan, rino putih utara terakhir yang diketahui di dunia, meninggal di Kenya pada 19 Maret 2018.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Perissodactyla
Famili : Rhinocerotidae
Genus : Ceratotherium
Gray, 1867
Spesies : C. simum
Nama Binomial : Ceratotherium simum
Burchell, 1817
Subspesies
C. simum cottoni (utara)
C. simum simum (selatan)
Kata "lebar" mengacu pada lebar verbal badak. Kaprikornus para pemukim awal berbahasa Inggris di Afrika Selatan salah menafsirkan "wijd" untuk "putih" dan rino dengan verbal lebar balasannya disebut rino putih dan yang lainnya, dengan verbal runcing yang sempit, disebut rino hitam.
Ironisnya, Belanda (dan orang Afrikan) kemudian memakai kata bahasa Inggris, dan kini juga menyebutnya dengan rino putih. Hal ini memperlihatkan asal kata itu sebelum kodifikasi oleh para penulis Belanda. Peninjauan literatur Belanda dan Afrika wacana rino telah gagal menghasilkan bukti bahwa kata wijd pernah dipakai untuk menggambarkan rino di luar penggunaan mulut.
Nama alternatif untuk rino putih, lebih akurat tetapi jarang digunakan, yaitu rino berbibir persegi. Nama generik rino putih ', Ceratotherium, diberikan oleh hebat zoologi John Edward Gray pada tahun 1868, berasal dari istilah Yunani keras (κερας) "tanduk" dan therion (θηριον) "binatang". Simum , berasal dari istilah Yunani simus (σιμος), yang berarti "berhidung datar".
Sebuah tinjauan terhadap fosil rino di Afrika oleh Denis Geraads telah menyarankan bahwa spesies dari Langebaanweg yaitu dari genus Ceratotherium, tetapi Ceratotherium praecox sebagai spesimen tipe Ceratotherium praecox, pada kenyataannya, menjadi Diceros praecox, alasannya memperlihatkan kedekatan yang lebih erat dengan rino hitam Diceros bicornis.
Telah dikemukakan bahwa rino putih modern mempunyai tengkorak yang lebih panjang dari Ceratotherium preecox untuk memfasilitasi konsumsi rumput lebih pendek yang dihasilkan dari tren jangka panjang untuk kondisi yang lebih kering di Afrika.
Namun, bila Ceratotherium praecox sebetulnya Diceros praecox, maka tengkorak yang lebih pendek bisa memperlihatkan spesies penjelajah. Gigi fosil yang dipakai untuk Ceratotherium ditemukan di Makapansgat di Afrika Selatan dianalisis untuk isotop karbon dan para peneliti menyimpulkan bahwa hewan-hewan ini mengkonsumsi lebih dari 30% makanan mereka, memperlihatkan bahwa ini bukan fosil dari Ceratotherium simum yang hanya memakan rumput.
Disarankan bahwa silsilah orisinil rino putih seharusnya; Ceratotherium neumayri → Ceratotherium mauritanicum → C. simum dengan rino Langebaanweg menjadi Ceratotherium sp. (Belum disebut namanya), dengan rino hitam diturunkan dari C. neumayri melalui Diceros praecox.
Baru-baru ini, skenario alternatif telah diusulkan di mana Ceratotherium Afrika paling awal dianggap sebagai Ceratotherium efficax, yang dikenal dari Pliosen Akhir Ethiopia dan Pleistosen Awal Tanzania. Spesies ini diusulkan untuk didiversifikasi menjadi spesies Pleistosen Tengah C. mauritanicum di Afrika utara, C. germanoafricanum di Afrika Timur, dan C. simum yang masih ada.
Dua yang pertama ini telah punah, bagaimanapun, C. germanoafricanum sangat menyerupai dengan C. simum dan telah sering dianggap sebagai fosil dan leluhur subspesies yang terakhir.
Studi ini juga mencurigai leluhur C. neumayri dari Miosen Eropa selatan dengan spesies Afrika. Kemungkinan nenek moyang dari rino hitam dan rino putih yaitu pengumpan campuran, dengan dua garis keturunan yang kemudian mengkhususkan diri dalam penelusuran dan penggembalaan.
Afrika Selatan yaitu benteng bagi subspesies ini (93,0%), melestarikan 16.255 individu di alam liar pada 2007 (IUCN 2008). Ada populasi reintroduced yang lebih kecil dalam rentang historis spesies di Namibia, Botswana, Zimbabwe, Uganda dan Swaziland, sementara populasi kecil bertahan di Mozambik. Populasi juga telah diperkenalkan di luar rentang spesies sebelumnya ke Kenya dan Zambia.
Satwa putih yang ditangkap di alam liar akan gampang berkembang biak di penangkaran alasannya jumlah ruang dan makanan yang sesuai, serta keberadaan rino betina lain dari usia pembiakan.
Namun, untuk alasan yang ketika ini tidak dipahami, tingkat reproduksi sangat rendah di antara kelahiran betina rino putih selatan.
Awalnya, enam rino putih utara tinggal di Kebun Binatang Dvůr Králové di Republik Ceko. Empat dari enam rino (yang juga satu-satunya binatang reproduktif dari subspesies ini) diangkut ke Ol Pejeta Conservancy di Kenya, di mana para ilmuwan berharap mereka akan berhasil berkembang biak dan menyelamatkan spesies ini dari kepunahan.
Satu dari dua yang tersisa di Republik Ceko meninggal pada simpulan Mei 2011. Kedua dari dua jantan terakhir yang bisa kawin alami meninggal pada tahun 2014 (satu di Kenya pada 18 Oktober dan satu di San Diego pada 15 Desember). Pada tahun 2015, pemerintah Kenya menempatkan jantan terakhir yang tersisa dari subspesies ini di Ol Pejeta di bawah 24 jam penjaga bersenjata untuk mencegah pemburu, tetapi ia meninggal pada 19 Maret 2018, meninggalkan hanya dua betina yang masih hidup.
Mengikuti konsep filogenetik spesies, penelitian terbaru telah menemukan bahwa rino putih utara mungkin yaitu spesies yang sama sekali berbeda, daripada subspesies rino putih menyerupai yang diduga sebelumnya, dalam hal ini nama ilmiah yang benar untuk yang pertama yaitu Ceratotherium cottoni.
Perbedaan morfologi dan genetik yang berbeda memperlihatkan dua spesies yang diusulkan telah terpisah selama setidaknya satu juta tahun. Namun, hasil penelitian tidak diterima secara universal oleh ilmuwan lain.
Badak putih yaitu yang terbesar dari lima spesies badak. Beratnya sedikit lebih banyak dari rata-rata berat hippopotamus meskipun ada tumpang tindih massa yang besar antara kedua spesies ini.
Ia mempunyai tubuh besar dan kepala besar, leher pendek dan dada lebar. Panjang kepala dan tubuh yaitu 3,7 sampai 4,5m pada jantan dan 3,4 sampai 3,65m pada betina, dengan panjang ekor 70cm dan tinggi pundak yaitu 170 sampai 186cm pada jantan dan 160 sampai 177cm pada betina.
Jantan, rata-rata mempunyai berat sekitar 2.300 kg (5.070 lb) lebih berat daripada betina, dengan rata-rata sekitar 1.700 kg (3.750 lb). Ukuran terbesar yang sanggup dicapai spesies tidak diketahui secara definitif, spesimen dengan berat sampai 3.600 kg (7.940 lb) dianggap sanggup diandalkan, sementara ukuran yang lebih besar sampai 4.500 kg (9.920 lb) telah diklaim tetapi tidak diverifikasi.
Pada moncongnya mempunyai dua tanduk menyerupai pertumbuhan, satu di belakang yang lain. Ini terbuat dari keratin padat, di mana mereka berbeda dari tanduk bovids (sapi dan kerabat mereka), yang mempunyai keratin dengan inti tulang, dan tanduk rusa, yang merupakan tulang padat.
Tanduk depan lebih besar dan rata-rata 60cm panjangnya, mencapai sebanyak 150cm tetapi hanya pada betina. Badak putih juga mempunyai punuk yang terlihat di belakang lehernya. Masing-masing dari empat kaki kekar mempunyai tiga jari kaki.
Warna tubuh berkisar dari coklat kekuningan sampai abu-abu watu tulis. Satu-satunya rambut yaitu pinggiran indera pendengaran dan bulu ekor. Badak putih mempunyai verbal yang lebar dan lurus yang dipakai untuk merumput.
Telinganya sanggup bergerak secara independen untuk mendengarkan suara, tetapi mereka sangat tergantung pada indera penciumannya. Saluran penciuman yang bertanggung jawab untuk penciuman lebih besar dari seluruh otak mereka. Badak putih mempunyai himpunan lubang hidung paling banyak dari binatang darat lainnya.
Pada tahun 2001 diperkirakan ada 11.670 rino putih di alam liar dengan 777 lainnya di penangkaran di seluruh dunia, menjadikannya rino paling umum di dunia. Pada simpulan tahun 2007 rino liar yang hidup di alam liar telah meningkat menjadi sekitar 17.480 binatang (IUCN 2008).
Badak putih utara (Ceratotherium simum cottoni) sebelumnya berkisar di pecahan barat maritim Uganda, Chad selatan, Sudan barat daya, pecahan timur Republik Afrika Tengah, dan Republik Demokratik Kongo pecahan timur maritim (DRC).
Populasi terakhir rino putih utara liar yang tersisa berada di Taman Nasional Garamba, Republik Demokratik Kongo (DRC) tetapi pada bulan Agustus 2005, survei darat dan udara dilakukan di bawah aba-aba Yayasan Taman Afrika dan African Rhino Specialist Group (ARSG) hanya menemukan empat hewan: satu jantan dewasa, satu kelompok jantan remaja dan dua betina dewasa. Pada Juni 2008 dilaporkan bahwa spesies tersebut mungkin telah punah di alam liar.
Seperti rino hitam, rino putih terancam oleh hilangnya habitat dan perburuan liar, paling gres oleh Janjaweed. Tanduk mereka banyak dipakai untuk obat tradisional meskipun tidak ada manfaat kesehatan dari tanduk tersebut; terompet yang terbuat dari tanduk juga dipakai untuk kalung tradisional.
Mereka minum dua kali sehari bila air tersedia, tetapi bila kondisi kering mereka bisa hidup empat atau lima hari tanpa air. Dan menghabiskan sekitar setengah hari untuk makan, sepertiga beristirahat, dan sisanya melaksanakan banyak sekali hal lainnya.
Badak putih, menyerupai semua spesies badak, suka berkubang di lumpur untuk mendinginkan badan. Badak putih diduga telah mengubah struktur dan ekologi padang rumput savana.
Relatif menurut studi gajah Afrika, para ilmuwan percaya bahwa rino putih yaitu faktor pendorong dalam ekosistemnya. Kehancuran megaherbivora bisa mempunyai dampak cascading serius pada ekosistem dan membahayakan binatang lain.
Badak putih menghasilkan bunyi yang mencakup panggilan kontak terengah-engah, dengusan dan mendengus selama kawin, jeritan kesusahan, dan pingsan atau geraman ketika terancam.
Ancaman ditampilkan (sebagian besar pada jantan) termasuk menyeka tanduknya di tanah dan postur kepala-rendah dengan indera pendengaran kembali, dikombinasikan dengan ancaman geraman dan menjerit bila diserang. Vokalisasi kedua spesies ini sedikit berbeda. Badak putih cepat dan gesit dan sanggup berlari 50 km / jam (31 mph).
Badak putih hidup dalam kelompok atau kawanan sampai 14 binatang (biasanya sebagian besar terdiri dari betina). Jantan remaja dan remaja akan berkumpul, sering bekerjasama dengan betina dewasa.
Sebagian besar rino remaja yaitu soliter, rino jantan yang mayoritas menandai wilayah mereka dengan kotoran dan urin. Kotoran diletakkan di tumpukan yang terdefinisi dengan baik. Mungkin ada 20 sampai 30 tumpukan ini untuk memperingatkan rino yang lewat bahwa itu yaitu wilayahnya.
Cara lain untuk menandai wilayah mereka yaitu menyeka tanduk mereka di semak-semak atau tanah dengan kakinya sebelum menyemprotkan urin.
Ritual yang sama menyerupai menandai urin kecuali tanpa penyemprotan juga umum digunakan. Jantan teritorial akan mengikis tanda setiap 30m (98 kaki) atau sekitar batas wilayahnya. Jantan bawahan tidak menandai wilayah.
Perkelahian yang paling serius pecah alasannya hak kawin dengan betina. Wilayah betina tumpang tindih secara luas, dan mereka tidak mempertahankannya.
Kawin sering merupakan urusan yang sulit. Badak jantan tetap berada di luar titik di mana betina bertindak bernafsu dan akan memperlihatkan panggilan ketika mendekatinya. Jantan mengejar dan atau menghalangi jalan betina ketika memekik atau menangis keras bila betina itu mencoba meninggalkan wilayahnya.
Ketika siap untuk kawin, betina mengeritingkan ekornya dan bersikap kaku selama setengah jam persetubuhan. Pasangan tetap bersama antara 5–20 hari sebelum mereka berpisah. Masa kehamilan rino putih yaitu 16 bulan.
Seekor anak rino lahir dan biasanya mempunyai berat antara 40 dan 65 kg (88 dan 143 lb). Anak rino tidak stabil untuk dua atau tiga hari pertama kehidupan mereka. Ketika terancam, bayi akan berlari di depan ibu, yang sangat melindungi anaknya dan akan berjuang untuk itu dengan penuh semangat.
Menyapih berlangsung selama dua bulan, tetapi anak rino sanggup terus menyusu selama lebih dari 12 bulan. Interval kelahiran untuk rino putih yaitu antara dua dan tiga tahun. Sebelum melahirkan, sang ibu akan mengusir anaknya yang sekarang. Badak putih bisa hidup sampai 40-50 tahun.
Badak putih remaja tidak mempunyai predator alami (selain manusia) alasannya ukuran mereka, dan bahkan rino muda jarang diserang atau dimangsa alasannya kehadiran ibu dan kulit keras mereka.
Badak putih terdiri dari dua subspesies : rino putih selatan, dengan sekitar 19.682-21.077 ekor yang hidup liar di tahun 2015, dan rino putih utara yang jauh lebih langka. Subspesies utara mempunyai sangat sedikit individu yang tersisa, dengan hanya dua ekor yang dikonfirmasi pada 2018 (dua perempuan; Fatu, 17 dan Najin, 27), keduanya tinggal di penangkaran. Sudan, rino putih utara terakhir yang diketahui di dunia, meninggal di Kenya pada 19 Maret 2018.
Badak putih Utara - Sumber wikipedia |
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : AnimaliaFilum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Perissodactyla
Famili : Rhinocerotidae
Genus : Ceratotherium
Gray, 1867
Spesies : C. simum
Nama Binomial : Ceratotherium simum
Burchell, 1817
Subspesies
C. simum cottoni (utara)
C. simum simum (selatan)
Etimologi
Sebuah teori terkenal wacana asal-usul nama "badak putih" yaitu terjemahan yang salah dari bahasa Belanda ke bahasa Inggris. Kata bahasa Inggris "putih" dikatakan berasal dari kesalahan penerjemahan kata Belanda "wijd", yang berarti "lebar" dalam bahasa Inggris.Kata "lebar" mengacu pada lebar verbal badak. Kaprikornus para pemukim awal berbahasa Inggris di Afrika Selatan salah menafsirkan "wijd" untuk "putih" dan rino dengan verbal lebar balasannya disebut rino putih dan yang lainnya, dengan verbal runcing yang sempit, disebut rino hitam.
Ironisnya, Belanda (dan orang Afrikan) kemudian memakai kata bahasa Inggris, dan kini juga menyebutnya dengan rino putih. Hal ini memperlihatkan asal kata itu sebelum kodifikasi oleh para penulis Belanda. Peninjauan literatur Belanda dan Afrika wacana rino telah gagal menghasilkan bukti bahwa kata wijd pernah dipakai untuk menggambarkan rino di luar penggunaan mulut.
Nama alternatif untuk rino putih, lebih akurat tetapi jarang digunakan, yaitu rino berbibir persegi. Nama generik rino putih ', Ceratotherium, diberikan oleh hebat zoologi John Edward Gray pada tahun 1868, berasal dari istilah Yunani keras (κερας) "tanduk" dan therion (θηριον) "binatang". Simum , berasal dari istilah Yunani simus (σιμος), yang berarti "berhidung datar".
Taksonomi
Badak putih kemungkinan berasal dari Ceratotherium praecox yang hidup sekitar 7 juta tahun yang lalu. Sisa-sisa rino putih ini telah ditemukan di Langebaanweg erat Cape Town.Sebuah tinjauan terhadap fosil rino di Afrika oleh Denis Geraads telah menyarankan bahwa spesies dari Langebaanweg yaitu dari genus Ceratotherium, tetapi Ceratotherium praecox sebagai spesimen tipe Ceratotherium praecox, pada kenyataannya, menjadi Diceros praecox, alasannya memperlihatkan kedekatan yang lebih erat dengan rino hitam Diceros bicornis.
Telah dikemukakan bahwa rino putih modern mempunyai tengkorak yang lebih panjang dari Ceratotherium preecox untuk memfasilitasi konsumsi rumput lebih pendek yang dihasilkan dari tren jangka panjang untuk kondisi yang lebih kering di Afrika.
Namun, bila Ceratotherium praecox sebetulnya Diceros praecox, maka tengkorak yang lebih pendek bisa memperlihatkan spesies penjelajah. Gigi fosil yang dipakai untuk Ceratotherium ditemukan di Makapansgat di Afrika Selatan dianalisis untuk isotop karbon dan para peneliti menyimpulkan bahwa hewan-hewan ini mengkonsumsi lebih dari 30% makanan mereka, memperlihatkan bahwa ini bukan fosil dari Ceratotherium simum yang hanya memakan rumput.
Disarankan bahwa silsilah orisinil rino putih seharusnya; Ceratotherium neumayri → Ceratotherium mauritanicum → C. simum dengan rino Langebaanweg menjadi Ceratotherium sp. (Belum disebut namanya), dengan rino hitam diturunkan dari C. neumayri melalui Diceros praecox.
Baru-baru ini, skenario alternatif telah diusulkan di mana Ceratotherium Afrika paling awal dianggap sebagai Ceratotherium efficax, yang dikenal dari Pliosen Akhir Ethiopia dan Pleistosen Awal Tanzania. Spesies ini diusulkan untuk didiversifikasi menjadi spesies Pleistosen Tengah C. mauritanicum di Afrika utara, C. germanoafricanum di Afrika Timur, dan C. simum yang masih ada.
Dua yang pertama ini telah punah, bagaimanapun, C. germanoafricanum sangat menyerupai dengan C. simum dan telah sering dianggap sebagai fosil dan leluhur subspesies yang terakhir.
Studi ini juga mencurigai leluhur C. neumayri dari Miosen Eropa selatan dengan spesies Afrika. Kemungkinan nenek moyang dari rino hitam dan rino putih yaitu pengumpan campuran, dengan dua garis keturunan yang kemudian mengkhususkan diri dalam penelusuran dan penggembalaan.
Badak putih Selatan
Ada dua subspesies rino putih: rino putih selatan (Ceratotherium simum simum ) dan rino putih utara. Pada tanggal 31 Desember 2007, diperkirakan ada 17.460 rino putih selatan di alam liar (IUCN 2008), mengakibatkan mereka sebagai subspesies rino yang paling melimpah di dunia; jumlah rino putih selatan melebihi jumlah subspesies rino lainnya.Afrika Selatan yaitu benteng bagi subspesies ini (93,0%), melestarikan 16.255 individu di alam liar pada 2007 (IUCN 2008). Ada populasi reintroduced yang lebih kecil dalam rentang historis spesies di Namibia, Botswana, Zimbabwe, Uganda dan Swaziland, sementara populasi kecil bertahan di Mozambik. Populasi juga telah diperkenalkan di luar rentang spesies sebelumnya ke Kenya dan Zambia.
Satwa putih yang ditangkap di alam liar akan gampang berkembang biak di penangkaran alasannya jumlah ruang dan makanan yang sesuai, serta keberadaan rino betina lain dari usia pembiakan.
Namun, untuk alasan yang ketika ini tidak dipahami, tingkat reproduksi sangat rendah di antara kelahiran betina rino putih selatan.
Badak putih Utara
Badak putih utara (Ceratotherium simum cottoni) dianggap Terancam punah dan Mungkin Punah di Alam Liar. Dahulu ditemukan di beberapa negara di Afrika Timur dan Tengah di selatan Sahara, subspesies ini yaitu grazer di padang rumput dan padang rumput savana.Awalnya, enam rino putih utara tinggal di Kebun Binatang Dvůr Králové di Republik Ceko. Empat dari enam rino (yang juga satu-satunya binatang reproduktif dari subspesies ini) diangkut ke Ol Pejeta Conservancy di Kenya, di mana para ilmuwan berharap mereka akan berhasil berkembang biak dan menyelamatkan spesies ini dari kepunahan.
Satu dari dua yang tersisa di Republik Ceko meninggal pada simpulan Mei 2011. Kedua dari dua jantan terakhir yang bisa kawin alami meninggal pada tahun 2014 (satu di Kenya pada 18 Oktober dan satu di San Diego pada 15 Desember). Pada tahun 2015, pemerintah Kenya menempatkan jantan terakhir yang tersisa dari subspesies ini di Ol Pejeta di bawah 24 jam penjaga bersenjata untuk mencegah pemburu, tetapi ia meninggal pada 19 Maret 2018, meninggalkan hanya dua betina yang masih hidup.
Mengikuti konsep filogenetik spesies, penelitian terbaru telah menemukan bahwa rino putih utara mungkin yaitu spesies yang sama sekali berbeda, daripada subspesies rino putih menyerupai yang diduga sebelumnya, dalam hal ini nama ilmiah yang benar untuk yang pertama yaitu Ceratotherium cottoni.
Perbedaan morfologi dan genetik yang berbeda memperlihatkan dua spesies yang diusulkan telah terpisah selama setidaknya satu juta tahun. Namun, hasil penelitian tidak diterima secara universal oleh ilmuwan lain.
Deskripsi
Badak hitam (atas), Badak putih (bawah) - Sumber wikipedia |
Ia mempunyai tubuh besar dan kepala besar, leher pendek dan dada lebar. Panjang kepala dan tubuh yaitu 3,7 sampai 4,5m pada jantan dan 3,4 sampai 3,65m pada betina, dengan panjang ekor 70cm dan tinggi pundak yaitu 170 sampai 186cm pada jantan dan 160 sampai 177cm pada betina.
Jantan, rata-rata mempunyai berat sekitar 2.300 kg (5.070 lb) lebih berat daripada betina, dengan rata-rata sekitar 1.700 kg (3.750 lb). Ukuran terbesar yang sanggup dicapai spesies tidak diketahui secara definitif, spesimen dengan berat sampai 3.600 kg (7.940 lb) dianggap sanggup diandalkan, sementara ukuran yang lebih besar sampai 4.500 kg (9.920 lb) telah diklaim tetapi tidak diverifikasi.
Pada moncongnya mempunyai dua tanduk menyerupai pertumbuhan, satu di belakang yang lain. Ini terbuat dari keratin padat, di mana mereka berbeda dari tanduk bovids (sapi dan kerabat mereka), yang mempunyai keratin dengan inti tulang, dan tanduk rusa, yang merupakan tulang padat.
Tanduk depan lebih besar dan rata-rata 60cm panjangnya, mencapai sebanyak 150cm tetapi hanya pada betina. Badak putih juga mempunyai punuk yang terlihat di belakang lehernya. Masing-masing dari empat kaki kekar mempunyai tiga jari kaki.
Warna tubuh berkisar dari coklat kekuningan sampai abu-abu watu tulis. Satu-satunya rambut yaitu pinggiran indera pendengaran dan bulu ekor. Badak putih mempunyai verbal yang lebar dan lurus yang dipakai untuk merumput.
Telinganya sanggup bergerak secara independen untuk mendengarkan suara, tetapi mereka sangat tergantung pada indera penciumannya. Saluran penciuman yang bertanggung jawab untuk penciuman lebih besar dari seluruh otak mereka. Badak putih mempunyai himpunan lubang hidung paling banyak dari binatang darat lainnya.
Distribusi dan habitat
Badak putih selatan tinggal di Afrika Selatan. Sekitar 98,5% rino putih hidup di hanya lima negara (Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Kenya dan Uganda). Hampir di ujung kepunahan di awal era 20, subspesies selatan telah menciptakan comeback luar biasa.Jingga: rino putih utara, Hijau: rino putih selatan - Sumber wikipedia |
Badak putih utara (Ceratotherium simum cottoni) sebelumnya berkisar di pecahan barat maritim Uganda, Chad selatan, Sudan barat daya, pecahan timur Republik Afrika Tengah, dan Republik Demokratik Kongo pecahan timur maritim (DRC).
Populasi terakhir rino putih utara liar yang tersisa berada di Taman Nasional Garamba, Republik Demokratik Kongo (DRC) tetapi pada bulan Agustus 2005, survei darat dan udara dilakukan di bawah aba-aba Yayasan Taman Afrika dan African Rhino Specialist Group (ARSG) hanya menemukan empat hewan: satu jantan dewasa, satu kelompok jantan remaja dan dua betina dewasa. Pada Juni 2008 dilaporkan bahwa spesies tersebut mungkin telah punah di alam liar.
Seperti rino hitam, rino putih terancam oleh hilangnya habitat dan perburuan liar, paling gres oleh Janjaweed. Tanduk mereka banyak dipakai untuk obat tradisional meskipun tidak ada manfaat kesehatan dari tanduk tersebut; terompet yang terbuat dari tanduk juga dipakai untuk kalung tradisional.
Perilaku
Badak putih ditemukan di padang rumput dan habitat savana. Herbivora yang makan rumput, lebih suka biji-bijian terpendek, rino putih yaitu salah satu grazers murni terbesar.Mereka minum dua kali sehari bila air tersedia, tetapi bila kondisi kering mereka bisa hidup empat atau lima hari tanpa air. Dan menghabiskan sekitar setengah hari untuk makan, sepertiga beristirahat, dan sisanya melaksanakan banyak sekali hal lainnya.
Badak putih, menyerupai semua spesies badak, suka berkubang di lumpur untuk mendinginkan badan. Badak putih diduga telah mengubah struktur dan ekologi padang rumput savana.
Relatif menurut studi gajah Afrika, para ilmuwan percaya bahwa rino putih yaitu faktor pendorong dalam ekosistemnya. Kehancuran megaherbivora bisa mempunyai dampak cascading serius pada ekosistem dan membahayakan binatang lain.
Badak putih menghasilkan bunyi yang mencakup panggilan kontak terengah-engah, dengusan dan mendengus selama kawin, jeritan kesusahan, dan pingsan atau geraman ketika terancam.
Ancaman ditampilkan (sebagian besar pada jantan) termasuk menyeka tanduknya di tanah dan postur kepala-rendah dengan indera pendengaran kembali, dikombinasikan dengan ancaman geraman dan menjerit bila diserang. Vokalisasi kedua spesies ini sedikit berbeda. Badak putih cepat dan gesit dan sanggup berlari 50 km / jam (31 mph).
Badak putih hidup dalam kelompok atau kawanan sampai 14 binatang (biasanya sebagian besar terdiri dari betina). Jantan remaja dan remaja akan berkumpul, sering bekerjasama dengan betina dewasa.
Sebagian besar rino remaja yaitu soliter, rino jantan yang mayoritas menandai wilayah mereka dengan kotoran dan urin. Kotoran diletakkan di tumpukan yang terdefinisi dengan baik. Mungkin ada 20 sampai 30 tumpukan ini untuk memperingatkan rino yang lewat bahwa itu yaitu wilayahnya.
Cara lain untuk menandai wilayah mereka yaitu menyeka tanduk mereka di semak-semak atau tanah dengan kakinya sebelum menyemprotkan urin.
Ritual yang sama menyerupai menandai urin kecuali tanpa penyemprotan juga umum digunakan. Jantan teritorial akan mengikis tanda setiap 30m (98 kaki) atau sekitar batas wilayahnya. Jantan bawahan tidak menandai wilayah.
Perkelahian yang paling serius pecah alasannya hak kawin dengan betina. Wilayah betina tumpang tindih secara luas, dan mereka tidak mempertahankannya.
Reproduksi
Betina mencapai kematangan seksual pada usia 6–7 tahun sementara jantan mencapai kematangan seksual antara usia 10–12 tahun.Kawin sering merupakan urusan yang sulit. Badak jantan tetap berada di luar titik di mana betina bertindak bernafsu dan akan memperlihatkan panggilan ketika mendekatinya. Jantan mengejar dan atau menghalangi jalan betina ketika memekik atau menangis keras bila betina itu mencoba meninggalkan wilayahnya.
Ketika siap untuk kawin, betina mengeritingkan ekornya dan bersikap kaku selama setengah jam persetubuhan. Pasangan tetap bersama antara 5–20 hari sebelum mereka berpisah. Masa kehamilan rino putih yaitu 16 bulan.
Seekor anak rino lahir dan biasanya mempunyai berat antara 40 dan 65 kg (88 dan 143 lb). Anak rino tidak stabil untuk dua atau tiga hari pertama kehidupan mereka. Ketika terancam, bayi akan berlari di depan ibu, yang sangat melindungi anaknya dan akan berjuang untuk itu dengan penuh semangat.
Menyapih berlangsung selama dua bulan, tetapi anak rino sanggup terus menyusu selama lebih dari 12 bulan. Interval kelahiran untuk rino putih yaitu antara dua dan tiga tahun. Sebelum melahirkan, sang ibu akan mengusir anaknya yang sekarang. Badak putih bisa hidup sampai 40-50 tahun.
Badak putih remaja tidak mempunyai predator alami (selain manusia) alasannya ukuran mereka, dan bahkan rino muda jarang diserang atau dimangsa alasannya kehadiran ibu dan kulit keras mereka.
Lihat sumber:
Share This :
comment 0 comments
more_vert