Klasifikasi Tungau Debu
Tungau Debu |
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Subkelas : Acari
Tungau bubuk rumah ( HDM , atau hanya tungau bubuk ) yaitu sejumlah besar tungau yang ditemukan dalam kaitannya dengan bubuk di daerah tinggal manusia.
Ada 4 pesies utama diidentifikasi sebagai:
- Dermatophagoides farinae (tungau bubuk rumah Amerika)
- Mikrobiotik Dermatophagoides
- Dermatophagoides pteronyssinus (tungau bubuk rumah Eropa)
- Euroglyphus maynei (tungau bubuk rumah Mayne)
Deskripsi
Tungau bubuk rumah, sebab ukurannya yang sangat kecil dan badan tembus cahaya, hampir tidak terlihat oleh mata telanjang. Kutu bubuk rumah khas berukuran 0,2-0,3 milimeter (0.008-0.012 in). Untuk identifikasi yang akurat, seseorang memerlukan pembesaran minimal 10x. Tubuh tungau bubuk rumah mempunyai kutikula yang lurik.Makanan
Mereka memakan serpihan kulit dari insan , dan hewan, dan pada beberapa cetakan. Pilihan masakan jamur Dermatophagoides farinae di 16 spesies yang diuji yang biasa ditemukan di rumah diamati secara in vitro sebagai alternaria alternata , Cladosporium sphaerospermum , dan Wallemia sebi , dan mereka tidak menyukai Penicillium chrysogenum , Aspergillus versicolor , dan Stachybotrys chartarum.
Predator
Pemangsa tungau bubuk yaitu tungau alergi lainnya ( Cheyletus ), Silverfish dan pseudoscorpions.
Reproduksi
Siklus hidup rata-rata tungau bubuk rumah jantan yaitu 10-19 hari. Tungau bubuk rumah perempuan sanggup bertahan hingga 70 hari, menelurkan 60 hingga 100 telur dalam 5 ahad terakhir hidupnya. Dalam rentang waktu 10 minggu, tungau bubuk rumah akan menghasilkan sekitar 2.000 partikel tinja dan sejumlah partikel partikel bubuk yang tercerna sebagian yang dicerna.
Masalah Kesehatan
Alergi Tungau Debu
Usus tungau mengandung enzim pencernaan yang manjur (terutama Peptidase 1 ) yang bertahan di tinja dan merupakan penginduksi utama reaksi alergi menyerupai mengi . Exoskeleton tungau juga sanggup menyebabkan reaksi alergi. Tidak menyerupai tungau kudis atau tungau folikel kulit, tungau bubuk rumah tidak bersembunyi di bawah kulit dan tidak bersifat parasit.
Kutu tungau bubuk parah di rumah telah dikaitkan dengan dermatitis atopik dan kerusakan penghalang epidermis telah didokumentasikan.
Tungau bubuk rumah dikaitkan dengan alergi rhinitis dan asma. Upaya untuk menghilangkan tungau ini dari lingkungan belum terbukti efektif. Imunoterapi mungkin mempunyai kegunaan bagi mereka yang terkena dampak. Suntikan subkutan mempunyai bukti lebih baik daripada di bawah takaran lidah. Steroid topikal sebagai semprotan hidung atau inhalasi sanggup digunakan.
Share This :
comment 0 comments
more_vert