Apakah kalian sudah tahu bahwa dahulu jutaan tahun kemudian planet Bumi sering dihujami
meteorit raksasa?Lalu dimana buktinya?
Salah satunya ialah keberadaan kawah Popigai di Rusia bab utara. Sekitar 35 juta tahun yang kemudian ada sebuah asteroid raksasa berukuran 5 - 8 km menghantam wilayah Siberia dengan kecepatan sekitar 15 - 20 km per detik. Dampak dari hantaman meteor berkecepatan tinggi tersebut ialah melehnya ribuan kubik kerikil meledakkan jutaan ton kerikil ke udara. Ledakan ini menghasilkan sebuah kawah dengan lebar 100 km dan merupakan urutan ke tujuh kawah meteorit terbesar di dunia.
Sekarang ini 35 juta tahun sesudah tumbukan tersebut para peneliti telah menemukan ratusan kubik kilometer tagamite atau batuan yang meleleh alasannya ialah imbas hantaman dahulu. Panas dan tekanan yang dihasilkan dari tumbukan meteorit tersebut ternyata melebih persyarakan utama dari pembentukan mineral intan. Energi yang dihasilkan dari hantam tersebut setara dengan jutaan kali senjata nuklir dan lebih panas dari permukaan matahari.
Di titik fokus tumbukan, batuan Grafit-Garnet ditindih oleh 1,5 kilometer lapisan sedimen. Intensitas panas dan tekanan menurun dari jarak titik hantaman. Berlian yang ditemukan pada masa kini kemungkinan terbentuk pada zona lapisan tipis batuan yang terletak sekitar 12 - 13 km dari titik imbas hantaman. Pada zona ini, serpihan Grafit dalam Arkean Grafit dan Garnet Gneiss eksklusif bermetamorfosis berlian. Para geolog memprakirakan bahwa pada lapisan ini terdapat 1600 km kubik deposit berlian. Dalam kasus kawah Popigai kondisi yang diharapkan untuk terbentuknya berlian sangatlah singkat. Banyak berlian yang dihasilkan di lokasi ini dalam kerikil polikristalin kecil yang kira-kira ukurannya sama menyerupai cuilan grafit pada gneiss. Karena berlian tersebut dibuat dalam waktu sekejap mata maka tidak memungkinkan terbentuk kerikil kristal berlian yang lebih besar sehingga lokasi ini tidak memungkinkan untuk penambangan berlian komersial.
Banyak isu yang melaporkan bahwa Kawah Popigai mempunyai deposit berlian dengan triliunan karat yang dirahasikan Rusia padahal hal tersebut tidak benar. Keberadaan deposit berlian di Kawah meteorit ini telah diketahui oleh peneliti semenjak awal 90an dan hasil penelitiannya tidak ditemukan bahwa kawah Popigai mempunyai deposit tambang berlian berkualitas. Rusia merupakan salah satu negara produsen berlian sintesis terbesar di dunia. Jika saja Popigai terindikasi mempunyai deposit berlian bernilai ekonomi mungkin pemerintah Rusia sudah menambangnya dari dulu. Lalu bagaimana dengan Indonesia?Apakah ada kawah meteorit di Indonesia?Bisa saja mungkin ada berliannya.
Sumber dan Gambar:
disini
disini
meteorit raksasa?Lalu dimana buktinya?
Salah satunya ialah keberadaan kawah Popigai di Rusia bab utara. Sekitar 35 juta tahun yang kemudian ada sebuah asteroid raksasa berukuran 5 - 8 km menghantam wilayah Siberia dengan kecepatan sekitar 15 - 20 km per detik. Dampak dari hantaman meteor berkecepatan tinggi tersebut ialah melehnya ribuan kubik kerikil meledakkan jutaan ton kerikil ke udara. Ledakan ini menghasilkan sebuah kawah dengan lebar 100 km dan merupakan urutan ke tujuh kawah meteorit terbesar di dunia.
Sekarang ini 35 juta tahun sesudah tumbukan tersebut para peneliti telah menemukan ratusan kubik kilometer tagamite atau batuan yang meleleh alasannya ialah imbas hantaman dahulu. Panas dan tekanan yang dihasilkan dari tumbukan meteorit tersebut ternyata melebih persyarakan utama dari pembentukan mineral intan. Energi yang dihasilkan dari hantam tersebut setara dengan jutaan kali senjata nuklir dan lebih panas dari permukaan matahari.
Di titik fokus tumbukan, batuan Grafit-Garnet ditindih oleh 1,5 kilometer lapisan sedimen. Intensitas panas dan tekanan menurun dari jarak titik hantaman. Berlian yang ditemukan pada masa kini kemungkinan terbentuk pada zona lapisan tipis batuan yang terletak sekitar 12 - 13 km dari titik imbas hantaman. Pada zona ini, serpihan Grafit dalam Arkean Grafit dan Garnet Gneiss eksklusif bermetamorfosis berlian. Para geolog memprakirakan bahwa pada lapisan ini terdapat 1600 km kubik deposit berlian. Dalam kasus kawah Popigai kondisi yang diharapkan untuk terbentuknya berlian sangatlah singkat. Banyak berlian yang dihasilkan di lokasi ini dalam kerikil polikristalin kecil yang kira-kira ukurannya sama menyerupai cuilan grafit pada gneiss. Karena berlian tersebut dibuat dalam waktu sekejap mata maka tidak memungkinkan terbentuk kerikil kristal berlian yang lebih besar sehingga lokasi ini tidak memungkinkan untuk penambangan berlian komersial.
Banyak isu yang melaporkan bahwa Kawah Popigai mempunyai deposit berlian dengan triliunan karat yang dirahasikan Rusia padahal hal tersebut tidak benar. Keberadaan deposit berlian di Kawah meteorit ini telah diketahui oleh peneliti semenjak awal 90an dan hasil penelitiannya tidak ditemukan bahwa kawah Popigai mempunyai deposit tambang berlian berkualitas. Rusia merupakan salah satu negara produsen berlian sintesis terbesar di dunia. Jika saja Popigai terindikasi mempunyai deposit berlian bernilai ekonomi mungkin pemerintah Rusia sudah menambangnya dari dulu. Lalu bagaimana dengan Indonesia?Apakah ada kawah meteorit di Indonesia?Bisa saja mungkin ada berliannya.
Sumber dan Gambar:
disini
disini
Share This :
comment 0 comments
more_vert