Kali aku akan coba berikan klarifikasi wacana perbedaan fundamental antara suksesi primer dengan suksesi sekunder. Tapi sebelum masuk ke perbedaan diantara kedua suksesi tersebut, aku jelaskan dulu wacana definisi suksesi. Suksesi yakni suatu proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur niscaya terarah dan sanggup diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai dampak dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan hal tersebut memerlukan waktu.
Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut sebagai klimaks. Dalam level ini, komunitas sudah mengalami homoestasis. Menurut konsep mutakhir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya. Baca juga: Jenis Lingkungan Hidup
Suksesi di alam src: http://projectshare.esc4.net/ |
1. Suksesi Primer
Jika ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga komunitas awal menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan di daerah tersebut tidak ada lagi yang tersisa dan jadinya menjadi habitat baru. Gangguan itu sanggup terjadi lantaran faktor alam menyerupai erupsi, longsor atau lantaran tindakan insan menyerupai pembukaan tambang dan pembalakan. Habitat tersebut secara perlahan searah namun niscaya akan berkembang suatu komunitas dalam waktu tertentu yang usang akan mencapai suatu klimaks. Proses ini disebut dengan suksesi primer.
Batu-batuan yang pada ekosistem yang rusak total dimaksud lantaran efek iklim yaitu pada siang hari akan kepanasan dan kering, pada malam hari atau dikala hujan akan kedinginan atau lembap terkena air hujan atau embun maka akan terjadi pelapukan (Baca Juga: Animasi Proses Pelapukan). Debu-debu atau pelapukan dari batu-batuan tersebut terdapat lapisan materi organik yang sanggup ditumbuhi oleh tetumbuhan sederhana menyerupai lumut kerak atau alga yang disebut juga sebagai tumbuhan pionie. Dengan kehadiran tumbuhan pioner tadi dan efek iklim pelapukan terus terjadi dan semakin banyak, begitu pula materi organik akan semakin tebal sehingga sanggup ditumbuhi oleh organisme yang lebih tinggi tingkatannya menyerupai Spyrogira.
Proses ini akan memerlukan waktu sekitar 20-25 tahun. Semakin usang materi organiknya semakin tebal sehingga sanggup ditumbuhi oleh tumbuhan setahun menyerupai herba. Dalam waktu sekitar satu masa habitat tersebut akan sanggup ditumbuhi oleh tumbuhan tahunan dan sanggup mencapai klimaks. Jika berlangsungnya suksesi ini dipengaruhi oleh iklim tersebut disebut dengan klimaks-klimatik dan kalau dipengaruhi habitat disebut dengan klimaks-edaphik.
Proses ini akan memerlukan waktu sekitar 20-25 tahun. Semakin usang materi organiknya semakin tebal sehingga sanggup ditumbuhi oleh tumbuhan setahun menyerupai herba. Dalam waktu sekitar satu masa habitat tersebut akan sanggup ditumbuhi oleh tumbuhan tahunan dan sanggup mencapai klimaks. Jika berlangsungnya suksesi ini dipengaruhi oleh iklim tersebut disebut dengan klimaks-klimatik dan kalau dipengaruhi habitat disebut dengan klimaks-edaphik.
2. Suksesi Sekuder
Prosesnnya hampir sama dengan suksesi primer namun letak perbedaannya yakni pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal dari habitatnya. Ekosistem tersebut mengalami gangguan namun tidak total dan masih menyisakan komunitas tertentu. Gangguan tersebut sanggup disebabkan oleh kebakaran, kebanjiran ataupun oleh tangan manusia.Contohnya menyerupai tegalan-tegalan, padang ilalang, semak belukar bekas tambang atau kebun yang ditinggal pemiliknya. Baca juga: Teknik Pertanian Berkelanjutan
Share This :
comment 0 comments
more_vert