Minggu kemudian cuaca cerah di weekend, tentunya tidak ada aktivitas lain selain traveling. Setelah searching di google karenanya ketemu Curug Leuwilieuk yang berada di kawasan Sentul Bogor. Saya bersama istri dan anak kemudian mempersiapkan perlengkapan di pagi hari. Kami berangkat Minggu jam 7 pagi dengan motor dari Bekasi menuju arah Citeureup Bogor.
Jalan yang kami gunakan yaitu melalui Vila Nusa Indah terus menuju Ciangsana hingga Cibubur. Jalanan cukup lezat alasannya yaitu lurus dan tidak ada truk sampah yang anyir menyerupai kalau lewat ke Narogong. Setelah 30 menitan kami hingga di Cibubur dan menuju arah Gunung Putri lewat Jl. Mercedez Benz yang ada pabrik perakitan Mercy. Jalanan masih buruk abis dan gak keurus padahal ada pabrik Mercy lho.
Selepas Jl. Mercedez Benz kemudian terus lurus mengarah ke arah Gunung Putri. Jalanan sudah mulai penuh truk pengangkut semen alasannya yaitu disana memang pusatnya pabrik semen nasional. Selepas melewati Gunung Putri kami hingga di pasar Citereup dan belok ke kiri mengarah ke Cibadak. Jalanan mulai menyempit tapi masih ok.
Meski rimbun pepohonan tapi cuaca tetap panas terik alasannya yaitu demam isu kemarau. Jalanan mulai naik turun bukit dan panas pool. Di tengah perjalanan kami mampir dulu di warung kopi untuk istirahat ngopi. Setelah itu perjalanan dilanjutkan hingga menuju arah Curug Leuwihejo. Ada dua jalan untuk menuju Leuwilieuk dan aku mengikuti arah yang di map. Jalanan masuk ke desa dengan kondisi jalan beton setengah rusak dan naik turun. Ada beberapa tanjakan yang curam banget dan berbatu jadi bagi ngebonceng harus turun dulu.
Jam 11 siang kami hingga di pos 3 tempat parkiran menuju Curug Luewilieuk. Ternyat Pos 3 ini yaitu jalan terakhir alias jalan buntu. Motor kemudian di parkir di halaman warga yang sudah banyak juga beberapa motor yang ada disana. Karcis masuk 15 ribu per orang ditambah parkir motor 5 ribu. Dari parkiran kami kemudian berjalan menyusuri ladang warga dipandu cowok setempat menuju arah Curug. Ternyata untuk menuju Curug harus naik turun bukit yang terjal guys dengan cuaca yang cukup panas ketika itu. Ada beberapa warung warga di tengah jalan untuk sekedar beristirahat. Beberapa ratus meter sebelum turun ke Curug ada pos lagi ternyata buat bayar kebersihan katanya, 5 ribu per orang.
Dari pos ini jalan semakin curam menuruni lereng bukit curam dan harus ekstra hati-hati. Jalan setapak menembus perkebunan kopi rakyat dan banyak semak-semak dan jurang di kiri-kanan jalan. Akhirnya sehabis 30 menitan, kami tiba di bibir Curug. Disini ternyata sudah banyak orang yang mandi. Bagi yang bawa barang harus hati-hati alasannya yaitu banyak belum dewasa kampung yang suka maling barang, mendingan titip ke warung atau jangan menaruh barang jauh dari jangkauan.
Curug Leuwilieuk merupakan sebuah tikungan sungai yang mempunyai air yang super jernih biru. Warna biru ini berasal dari pantulan dasar sungai yang banyak berupa watu sekismika atau granit aku kurang paham. Bagi yang mau berenang pastikan sudah jago alasannya yaitu kedalaman curug sangat dalam dan belum dewasa harus dijaga. Kalau mau sewa pelampung dapat ke warga sekitar. Air di curug ini sangat jernih, segar dan dapat melepaskan stress pokonya. Pastikan tiba kesini ketika demam isu kemarau alasannya yaitu bila demam isu hujan pastinya banjir dan tidak dapat dikunjungi. Videonya nanti aku upload di channel gurugeografi. Jangan lupa like dan follow ya geotraker!.
Jalan yang kami gunakan yaitu melalui Vila Nusa Indah terus menuju Ciangsana hingga Cibubur. Jalanan cukup lezat alasannya yaitu lurus dan tidak ada truk sampah yang anyir menyerupai kalau lewat ke Narogong. Setelah 30 menitan kami hingga di Cibubur dan menuju arah Gunung Putri lewat Jl. Mercedez Benz yang ada pabrik perakitan Mercy. Jalanan masih buruk abis dan gak keurus padahal ada pabrik Mercy lho.
Selepas Jl. Mercedez Benz kemudian terus lurus mengarah ke arah Gunung Putri. Jalanan sudah mulai penuh truk pengangkut semen alasannya yaitu disana memang pusatnya pabrik semen nasional. Selepas melewati Gunung Putri kami hingga di pasar Citereup dan belok ke kiri mengarah ke Cibadak. Jalanan mulai menyempit tapi masih ok.
Meski rimbun pepohonan tapi cuaca tetap panas terik alasannya yaitu demam isu kemarau. Jalanan mulai naik turun bukit dan panas pool. Di tengah perjalanan kami mampir dulu di warung kopi untuk istirahat ngopi. Setelah itu perjalanan dilanjutkan hingga menuju arah Curug Leuwihejo. Ada dua jalan untuk menuju Leuwilieuk dan aku mengikuti arah yang di map. Jalanan masuk ke desa dengan kondisi jalan beton setengah rusak dan naik turun. Ada beberapa tanjakan yang curam banget dan berbatu jadi bagi ngebonceng harus turun dulu.
Jam 11 siang kami hingga di pos 3 tempat parkiran menuju Curug Luewilieuk. Ternyat Pos 3 ini yaitu jalan terakhir alias jalan buntu. Motor kemudian di parkir di halaman warga yang sudah banyak juga beberapa motor yang ada disana. Karcis masuk 15 ribu per orang ditambah parkir motor 5 ribu. Dari parkiran kami kemudian berjalan menyusuri ladang warga dipandu cowok setempat menuju arah Curug. Ternyata untuk menuju Curug harus naik turun bukit yang terjal guys dengan cuaca yang cukup panas ketika itu. Ada beberapa warung warga di tengah jalan untuk sekedar beristirahat. Beberapa ratus meter sebelum turun ke Curug ada pos lagi ternyata buat bayar kebersihan katanya, 5 ribu per orang.
Dari pos ini jalan semakin curam menuruni lereng bukit curam dan harus ekstra hati-hati. Jalan setapak menembus perkebunan kopi rakyat dan banyak semak-semak dan jurang di kiri-kanan jalan. Akhirnya sehabis 30 menitan, kami tiba di bibir Curug. Disini ternyata sudah banyak orang yang mandi. Bagi yang bawa barang harus hati-hati alasannya yaitu banyak belum dewasa kampung yang suka maling barang, mendingan titip ke warung atau jangan menaruh barang jauh dari jangkauan.
Curug Leuwilieuk merupakan sebuah tikungan sungai yang mempunyai air yang super jernih biru. Warna biru ini berasal dari pantulan dasar sungai yang banyak berupa watu sekismika atau granit aku kurang paham. Bagi yang mau berenang pastikan sudah jago alasannya yaitu kedalaman curug sangat dalam dan belum dewasa harus dijaga. Kalau mau sewa pelampung dapat ke warga sekitar. Air di curug ini sangat jernih, segar dan dapat melepaskan stress pokonya. Pastikan tiba kesini ketika demam isu kemarau alasannya yaitu bila demam isu hujan pastinya banjir dan tidak dapat dikunjungi. Videonya nanti aku upload di channel gurugeografi. Jangan lupa like dan follow ya geotraker!.
Biru jernih curug leuwilieuk |
Jalan menuju leuwilieuk |
Kiran lagi main air di sungai |
Share This :
comment 0 comments
more_vert