Orakel tulang ( Cina : 甲骨 ; pinyin : jiǎgǔ ) ialah potongan-potongan tulang sapi atau cangkang kura-kura, yang dipakai untuk pyromancy - suatu bentuk ramalan - di Cina kuno, terutama pada masa selesai dinasti Shang.
Scapulimancy ialah istilah yang sempurna kalau tulang sapi yang dipakai untuk meramal; plastromancy kalau cangkang kura-kura yang digunakan.
Para peramal akan mengajukan pertanyaan kepada para tuhan mengenai cuaca di masa depan, penanaman tanaman, nasib anggota keluarga kerajaan, perjuangan militer, dan topik serupa lainnya.
Pertanyaan-pertanyaan ini diukir pada tulang atau cangkang memakai alat tajam. Panas yang intens kemudian diaplikasikan dengan batang logam (perunggu) hingga tulang atau cangkang retak alasannya ialah perluasan termal.
Sang peramal kemudian akan menginterpretasikan contoh retakan dan menulis prognostikasi pada bab itu juga. Pada dinasti Zhou, tinta cinnabar dan kuas telah menjadi metode penulisan yang lebih disukai, menghasilkan lebih sedikit prasasti berukir dan sering kali orakel tulang ditemukan dalam keadaan kosong ketika digali.
Orakel tulang mempunyai corpus signifikan yang diketahui paling awal dari goresan pena Cina kuno dan mengandung informasi sejarah penting menyerupai silsilah kerajaan lengkap dinasti Shang. Ketika mereka ditemukan dan diuraikan pada awal periode ke-20, catatan-catatan ini menegaskan keberadaan Shang, yang oleh beberapa sarjana hingga ketika itu masih diragukan.
Selama periode ke-19, penduduk desa di tempat penggalian di ladang menemukan sejumlah tulang dan menyebutnya sebagai "tulang naga" ( Cina : 龍骨 ; pinyin : lóng gǔ ), rujukan yang mengarah ke praktik pengobatan tradisional Cina ihwal penggilingan fosil Pleistocene ke tonik atau tapal obat.
Fragmen cangkang kura-kura diresepkan untuk malaria, sementara tulang binatang lainnya dipakai dalam bentuk abu untuk mengobati luka akhir bacokan pisau.
Pada tahun 1899, seorang pedagang barang antik dari Provinsi Shandong yang mencari perunggu Cina di tempat itu memperoleh sejumlah orakel tulang dari penduduk setempat, beberapa di antaranya dijual ke Wang Yirong, kanselir Akademi Kekaisaran di Beijing.
Wang ialah seorang kolektor Cina yang berpengetahuan luas dan diyakini sebagai orang pertama di zaman modern yang mengenali gejala orakel tulang. Sebuah kisah legendaris menceritakan bahwa Wang sakit malaria, dan sobat cendekiawannya Liu E mengunjunginya dan membantu menilik obatnya.
Mereka menemukan, sebelum itu digiling menjadi bubuk, bahwa itu membuat glyph aneh, yang mereka akui sebagai goresan pena kuno. Seperti yang dinyatakan Xǔ Yǎhuì:
Tidak diketahui bagaimana Wang dan Liu benar-benar menemukan "tulang naga" ini, tetapi Wang dikreditkan dengan menjadi orang pertama yang mengenali signifikansinya. Wang bunuh diri pada tahun 1900 sehubungan dengan keterlibatannya dalam Pemberontakan Boxer, dan putranya kemudian menjual orakel tulang kepada sobat Liu E, yang menerbitkan buku pertama rubbings dari prasasti orakel tulang pada tahun 1903.
Berita inovasi orakel tulang menyebar dengan cepat di seluruh Cina dan di antara kolektor dan cendikiawan asing, dan pasar untuk orakel tulang meledak, meskipun banyak kolektor berusaha untuk menjaga lokasi sumber tulang rahasia.
Meskipun para sarjana mencoba untuk menemukan sumber mereka, pedagang barang antik dengan palsu mengklaim bahwa tulang-belulang itu berasal dari Tangyin di Henan. Pada tahun 1908, sarjana Luo Zhenyu menemukan sumber tulang di akrab Anyang dan menyadari bahwa tempat itu ialah tempat dari ibukota dinasti Shang terakhir.
Dekade penggalian yang tidak terkendali memicu perdagangan barang antik, dan banyak dari potongan-potongan ini hasilnya masuk koleksi di Eropa, AS, Kanada dan Jepang. Kolektor Barat pertama ialah misionaris Amerika Frank H. Chalfant (1862–1914). Chalfant juga merupakan orang pertama yang membuat istilah "orakel tulang" dalam bukunya, Early Chinese Writing, tahun 1906, yang kemudian dipinjam ke dalam bahasa Cina sebagai " jiǎgǔ 甲骨 " pada 1930-an.
Hanya sejumlah kecil pedagang dan pengumpul yang mengetahui lokasi sumber orakel tulang atau mengunjunginya hingga ditemukan oleh misionaris Kanada, James Menzies, orang pertama yang secara ilmiah menggali, mempelajari, dan menguraikannya.
Dia ialah orang pertama yang menyimpulkan bahwa tulang-tulang itu ialah catatan ramalan dari dinasti Shang. Pada tahun 1917 ia menerbitkan penelitian ilmiah pertama ihwal tulang, termasuk 2.369 gambar, prasasti dan ribuan rubel tinta.
Melalui derma masyarakat setempat dan penggalian arkeologinya sendiri, ia memperoleh koleksi langsung terbesar di dunia, lebih dari 35.000 buah. Dia bersikeras bahwa koleksinya tetap di Cina, meskipun beberapa dikirim ke Kanada oleh rekan-rekannya yang khawatir bahwa mereka akan dihancurkan atau dicuri selama invasi Jepang ke Cina pada tahun 1937.
Orang Cina masih mengakui bantuan perintis Menzies sebagai "sarjana barat terkemuka dari budaya Yin-Shang dan prasasti orakel tulang." Bekas kediamannya di Anyang dinyatakan sebagai "Harta Dilindungi" pada tahun 2004, dan Museum Peringatan James Mellon Menzies untuk studi ihwal orakel tulang didirikan.
Penggalian arkeologi resmi pada 1928-1937 dipimpin oleh Li Ji, bapak arkeologi Cina, menemukan 20.000 pecahan orakel tulang, yang kini menjadi bab terbesar koleksi Academia Sinica di Taiwan dan merupakan sekitar 1/5 dari total yang ditemukan.
Ketika diartikan, prasasti pada orakel tulang ternyata ialah catatan dari ramalan yang dilakukan untuk atau oleh keluarga kerajaan. Ini, bersama dengan makam berukuran besar, mengambarkan tanpa keraguan untuk pertama kalinya keberadaan dinasti Shang, yang baru-baru ini diragukan, dan lokasi ibu kota terakhirnya, Yin. Hari ini, Xiǎotún di Anyang dengan demikian juga dikenal sebagai Reruntuhan Yin, atau Yinxu.
Orakel tulang dinasti Shang, di museum shanghai |
Para peramal akan mengajukan pertanyaan kepada para tuhan mengenai cuaca di masa depan, penanaman tanaman, nasib anggota keluarga kerajaan, perjuangan militer, dan topik serupa lainnya.
Pertanyaan-pertanyaan ini diukir pada tulang atau cangkang memakai alat tajam. Panas yang intens kemudian diaplikasikan dengan batang logam (perunggu) hingga tulang atau cangkang retak alasannya ialah perluasan termal.
Sang peramal kemudian akan menginterpretasikan contoh retakan dan menulis prognostikasi pada bab itu juga. Pada dinasti Zhou, tinta cinnabar dan kuas telah menjadi metode penulisan yang lebih disukai, menghasilkan lebih sedikit prasasti berukir dan sering kali orakel tulang ditemukan dalam keadaan kosong ketika digali.
Orakel tulang mempunyai corpus signifikan yang diketahui paling awal dari goresan pena Cina kuno dan mengandung informasi sejarah penting menyerupai silsilah kerajaan lengkap dinasti Shang. Ketika mereka ditemukan dan diuraikan pada awal periode ke-20, catatan-catatan ini menegaskan keberadaan Shang, yang oleh beberapa sarjana hingga ketika itu masih diragukan.
Penemuan
Orakel tulang dinasti Shang dianggap telah digali secara periodik oleh petani lokal semenjak dinasti Sui dan Tang dan mungkin dimulai sedini dinasti Han.Selama periode ke-19, penduduk desa di tempat penggalian di ladang menemukan sejumlah tulang dan menyebutnya sebagai "tulang naga" ( Cina : 龍骨 ; pinyin : lóng gǔ ), rujukan yang mengarah ke praktik pengobatan tradisional Cina ihwal penggilingan fosil Pleistocene ke tonik atau tapal obat.
Fragmen cangkang kura-kura diresepkan untuk malaria, sementara tulang binatang lainnya dipakai dalam bentuk abu untuk mengobati luka akhir bacokan pisau.
Wang, Sarjana Cina |
Wang ialah seorang kolektor Cina yang berpengetahuan luas dan diyakini sebagai orang pertama di zaman modern yang mengenali gejala orakel tulang. Sebuah kisah legendaris menceritakan bahwa Wang sakit malaria, dan sobat cendekiawannya Liu E mengunjunginya dan membantu menilik obatnya.
Mereka menemukan, sebelum itu digiling menjadi bubuk, bahwa itu membuat glyph aneh, yang mereka akui sebagai goresan pena kuno. Seperti yang dinyatakan Xǔ Yǎhuì:
Tidak ada yang dapat tahu berapa banyak tulang oracle, sebelum 1899, digiling oleh apotek Cina tradisional dan menghilang ke dalam perut.
Tidak diketahui bagaimana Wang dan Liu benar-benar menemukan "tulang naga" ini, tetapi Wang dikreditkan dengan menjadi orang pertama yang mengenali signifikansinya. Wang bunuh diri pada tahun 1900 sehubungan dengan keterlibatannya dalam Pemberontakan Boxer, dan putranya kemudian menjual orakel tulang kepada sobat Liu E, yang menerbitkan buku pertama rubbings dari prasasti orakel tulang pada tahun 1903.
Berita inovasi orakel tulang menyebar dengan cepat di seluruh Cina dan di antara kolektor dan cendikiawan asing, dan pasar untuk orakel tulang meledak, meskipun banyak kolektor berusaha untuk menjaga lokasi sumber tulang rahasia.
Meskipun para sarjana mencoba untuk menemukan sumber mereka, pedagang barang antik dengan palsu mengklaim bahwa tulang-belulang itu berasal dari Tangyin di Henan. Pada tahun 1908, sarjana Luo Zhenyu menemukan sumber tulang di akrab Anyang dan menyadari bahwa tempat itu ialah tempat dari ibukota dinasti Shang terakhir.
Dekade penggalian yang tidak terkendali memicu perdagangan barang antik, dan banyak dari potongan-potongan ini hasilnya masuk koleksi di Eropa, AS, Kanada dan Jepang. Kolektor Barat pertama ialah misionaris Amerika Frank H. Chalfant (1862–1914). Chalfant juga merupakan orang pertama yang membuat istilah "orakel tulang" dalam bukunya, Early Chinese Writing, tahun 1906, yang kemudian dipinjam ke dalam bahasa Cina sebagai " jiǎgǔ 甲骨 " pada 1930-an.
Hanya sejumlah kecil pedagang dan pengumpul yang mengetahui lokasi sumber orakel tulang atau mengunjunginya hingga ditemukan oleh misionaris Kanada, James Menzies, orang pertama yang secara ilmiah menggali, mempelajari, dan menguraikannya.
Dia ialah orang pertama yang menyimpulkan bahwa tulang-tulang itu ialah catatan ramalan dari dinasti Shang. Pada tahun 1917 ia menerbitkan penelitian ilmiah pertama ihwal tulang, termasuk 2.369 gambar, prasasti dan ribuan rubel tinta.
Melalui derma masyarakat setempat dan penggalian arkeologinya sendiri, ia memperoleh koleksi langsung terbesar di dunia, lebih dari 35.000 buah. Dia bersikeras bahwa koleksinya tetap di Cina, meskipun beberapa dikirim ke Kanada oleh rekan-rekannya yang khawatir bahwa mereka akan dihancurkan atau dicuri selama invasi Jepang ke Cina pada tahun 1937.
Orang Cina masih mengakui bantuan perintis Menzies sebagai "sarjana barat terkemuka dari budaya Yin-Shang dan prasasti orakel tulang." Bekas kediamannya di Anyang dinyatakan sebagai "Harta Dilindungi" pada tahun 2004, dan Museum Peringatan James Mellon Menzies untuk studi ihwal orakel tulang didirikan.
Penggalian resmi
Pada ketika pembentukan Institut Sejarah dan Filologi yang dipimpin oleh Fu Sinian di Academia Sinica pada tahun 1928, sumber orakel tulang telah ditelusuri kembali ke desa Xiǎotún (小屯) modern di Anyang di Provinsi Henan.Lubang bekas penggalian di Yinzu, Henan |
Ketika diartikan, prasasti pada orakel tulang ternyata ialah catatan dari ramalan yang dilakukan untuk atau oleh keluarga kerajaan. Ini, bersama dengan makam berukuran besar, mengambarkan tanpa keraguan untuk pertama kalinya keberadaan dinasti Shang, yang baru-baru ini diragukan, dan lokasi ibu kota terakhirnya, Yin. Hari ini, Xiǎotún di Anyang dengan demikian juga dikenal sebagai Reruntuhan Yin, atau Yinxu.
Share This :
comment 0 comments
more_vert