Buku Guru SMA, MA, SMK, MAK Kelas 10 k13 Revisi 2017
Untuk mengawali kami menjelaskan materi Buku Guru SMA, MA, SMK, MAK Kelas 10 k13 Revisi 2017 oke kami ambilkan dari salag satu Kata Pengantar pada Buku Guru tersebut.
Ungkapan puji syukur selayaknya kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa yang telah memperlihatkan petunjuk dan hidayah-Nya sehingga kami sanggup menuntaskan penulisan buku teks pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA/MA dan SMK/MAK. Sekalipun waktu yang tersedia sangat singkat namun dengan pemberian banyak sekali pihak dan isyarat dari para penelaah, jadinya kami sanggup mempersembahkan buku ini sebagai materi bimbing bagi penerima didik.
Kata Pengantar
Buku Guru SMA, MA, SMK, MAK Kelas 10 k13 Revisi 2017 |
Pengembangan kompetensi tersebut diharapkan sanggup menjadi bekal bagi penerima didik untuk berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat secara cerdas, santun, dan bermartabat melalui penguasaan, pemahaman, dan keterampilan memakai teks, baik ekspresi maupun tulis. Untuk mendukung tujuan tersebut maka pembelajaran kompetensi berbahasa, bukan hanya pada penguasaan perihal bahasa namun juga pada penggunaan bahasa secara ekspresi dan tulis dalam konteks sosial-budaya. Pembelajaran kompetensi bersastra, bukan hanya pada kegiatan mengapresiasi, tetapi juga berekspresi dan berkreasi sastra sesuai dengan potensi penerima didik.
Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum 2013 juga diharapkan sanggup berbagi acara literasi penerima didik. Literasi bertujuan berbagi kemampuan penerima didik dalam memahami, menafsirkan, dan membuat teks yang tepat, akurat, fasih, dan penuh percaya diri selama berguru di sekolah dan untuk bekal berkehidupan di masyarakat. Pilihan teks meliputi teks media, teks sehari-hari, dan teks di dunia kerja. Pada pengembangan kompetensi literasi ini penerima didik di SMA/MA atau SMK/MAK dituntun untuk sanggup membaca paling sedikit 18 judul buku, namun bukan buku teks pelajaran. Dengan demikian, pada dikala penerima didik berguru di Kelas X harus sanggup membaca paling sedikit 6 judul buku. Buku-buku yang dimaksud ialah buku-buku pengayaan pengetahuan, pengayaan keterampilan, atau pengayaan kepribadian, baik fiksi (kumpulan puisi, kumpulan cerpen, novel, drama) maupun buku nonfiksi (biografi, otobiografi, buku motivasi, petuah, atau buku panduan beribadah). Untuk menuntun penerima didik supaya sanggup membaca 6 judul buku, Ibu/Bapak guru sanggup memotivasi penerima didik supaya buku bacaan itu dilaporkan setiap bulan, dengan perkiraan bahwa satu semester itu ditempuh dalam 6 bulan. Namun, Ibu/Bapak guru sanggup menerapkan cara lain untuk mengakselerasi kegiatan membaca buku yang dilakukan penerima didik sehingga kegiatan ini mendorong penerima didik untuk aktif membaca dan menulis sebagai salah satu cara menunjang Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Konsep utama pengembangan buku teks ini ialah genre-based. Adapun genre (fungsi bahasa) dimaknai sebagai kegiatan sosial yang mempunyai jenis yang berbeda sesuai dengan tujuan kegiatan sosial dan fungsi komunikasi. Setiaap jenis genre (tipe teks) memilki kekhasan cara pengungkapan struktur retorika teks, isi, dan kekhasan unsur kebahasaan. Inilah cara pandang gres perihal bahasa. Jika KTSP menekankan pendekatan komunikatif maka Kurikulum 2013 lebih menajamkan pengaruh komunikasinya dan dampak fungsi sosialnya. Misalnya, jikalau pada KTSP penerima didik diajari menulis surat dengan format standar tidak terlalu menekankan pada isi surat, maka materi surat pada Kurikulum 2013 harus sanggup berdampak sosial yang memperlihatkan kepribadian dikala menulis surat lamaran pekerjaan atau surat lamaran yang sanggup meyakinkan orang lain. Bahasa dan Isi menjadi dua hal yang saling menunjang. Ini sejalan dengan perkembangan teori pengajaran bahasa di Eropa dan Amerika, Content Language Integrated Learning (CLIL) yang menonjolkan 4 unsur penting sebagai penajaman pengertian kompetensi berbahasa, yaitu isi (content), bahasa/komunikasi (communication), kognisi (cognition), dan budaya (culture).
Dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia kepada penerima didik, Ibu/ Bapak guru memakai teks dalam konteks sosial. Untuk mencapai kompetensi berbahasa dan bersastra yang diharapkan, penerima didik sanggup diajak untuk mengikuti tahapan berguru secara saksama. Ibu/Bapak guru sanggup memulai pembelajaran dari pemahaman teks dan mendorong siswa sanggup mengidentifikasi jenis dan makna yang terdapat dalam teks. Peserta didik diajak untuk mengkonstruksi pikirannya dari teks yang dibaca atau didengar (diusahakan supaya kemampuan mendengarkan dan membaca dikembangkan secara seimbang). Tahap berikutnya, penerima didik diajak untuk mengidentifikasi struktur retorika, isi, dan penggunaan unsur kebahasaan. Selanjutnya, penerima didik diajak untuk melaksanakan pemodelan dan mendekonstruksi. Pada tahap ini, Ibu/Bapak guru sanggup memakai pendekatan scientific sebagai salah satu alternatif proses pembelajaran kepada penerima didik. Tahap berikutnya ialah mengkonstruksi teks, baik dengan pemberian teman (berkelompok) maupun guru. Namun, pada akhirnya, penerima didik harus dituntun untuk sanggup mengkonstruksi secara mandiri.
Adapun materi pembelajaran yang disampaikan kepada penerima didik kelas X SMA/MA atau SMK/MAK terdiri atas: (1) Laporan Hasil Observasi; (2) Eksposisi; (3) Anekdot; (4) Cerita Rakyat; (5) Negosiasi; (6) Berdebat; (7) Biografi; dan (8) Puisi. Selain itu, penerima didik diharapkan sanggup melaporkan buku yang dibaca secara terprogram (paling sedikit membaca 6 buku, selain buku teks pelajaran). Ibu/Bapak guru juga sanggup menambah teks lain, selain yang terdapat di dalam buku siswa sehingga penerima didik semakin kaya dengan banyak sekali contoh teks yang sering ditemukan di lingkungan sosial-budayanya.
Ibu/Bapak guru harus sanggup memotivasi penerima didik untuk sanggup mengikuti tahap-tahap berguru sebagaimana disajikan dalam buku ini. Namun, sangat dimungkinkan Bapak/Ibu guru berbagi pembelajaran secara kreatif diadaptasi dengan materi, karakteristik sosial, dan kemampuan penerima didik. Oleh alasannya itu, sebaiknya penerima didik sanggup mengikuti proses pembelajaran dan tahap-tahap berguru sebagaimana yang diarahkan oleh Bapak/Ibu guru supaya sanggup mempunyai kompetensi berbahasa dan bersastra yang menjadi tujuan belajar.
Pengembangan buku ini menerima pemberian dari banyak sekali pihak. Oleh alasannya itu, kami memberikan ucapan terima kasih yang tiada terhingga kepada para penelaah, yaitu: Prof. Dr. Bambang Kaswanti Purwo (Universitas Atmajaya); Prof. Dr. Hasanuddin W.S. (Universitas Negeri Padang); Prof. Dr. Rapi Tang, M.S. (Universitas Negeri Makassar); Dr. Felicia N. Utorodewo, M.Si. (Universitas Indonesia); Dr. Dwi Purnanto (Universitas Sebelas Maret); dan Dr. Liliana Muliastuti (Universitas Negeri Jakarta). Kami juga memberikan terima kasih kepada Mohamad Hamka, M.Si. yang telah memberi masukan dalam pengembangan Kompetensi Dasar ke dalam buku teks pelajaran. Semoga semua yang telah dilakukan ini merupakan amal kebaikan dalam silaturahim akademik.
Fungsi dari buku guru ini antara lain:
1. Sebagai Petunjuk Penggunaan Buku Siswa
Sebagai guru, guru harus mempelajar terlebih dahulu Buku Guru. Guru harus menemukan gosip sebagai berikut.
- Urutan pola materi pembelajaran yang dikembangakan dari Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar dari masing-masing muatan pelajaran.
- Jaringan tema dari masing-masing tema yang berisi kompetensi dasar dan indikator dari masing-masing muatan pelajaran yang harus dicapai.
- Pemilahan pelajaran yqng dikembangkan dari subtema Dasar ngan tujuqn supaya guru secara sedikit demi sedikit sanggup menyelenggarakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar yang harus di kuasai siswa.
2. Sebagai Acuan Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Buku Guru menyajikan hal-hal sebagai berikut:
- Menjelas tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada siswa tiap pilihan pembelajaran dan masing-masing subtema.
- Menjelaskan media pembelajaran yang sanggup dipakai dalam menyelenggarakan proses pemblejaran supaya guru sudah menyiapkan media-media pembelajaran yang diperlukan.
- Menjelaskan langkah-lqngkah pembelajaran yang dilakukan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran supaya sanggup membanti guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, dengan sistematis mengikuti langkah-langkah prmbelajaran tersebut.
- Menjelaskan trntang teknik dan instrumen evaluasi yang sanggup dipakai dalam setiap pilihan pembelajaran yang mungkin mempunyai karakteriatik tertentu.
- Menjelaskan jenis lembar kerja yang sesuai dengan pemilihan pembelajaran yang ada dalam buku siswa.
3. Penjelasan Tentang Metode dan Teknik Pembelajaran yang Digunakan dalam Proses Pembelajaran
Buku Guru Kurikulum 2013 memuat gosip perihal model dan taktik pembelajaran yang dipakai sebagai pola penyelenggaraan prises pembelajaran di kelas. Berikut materi Buku Guru SMA, MA, SMK, MAK Kelas 10 k13 Revisi 2017:
Buku Guru SMA, MA, SMK, MAK Kelas 10 K13 Revisi 2017
Demikian ulasan singkat perihal Buku Guru SMA, MA, SMK, MAK Kelas 10 K13 Revisi 2017 semoga sanggup membantu bapak dan ibu guru sebelum memperoleh buku kiriman dari pemesanan dari PT yang menyediakan Buku Kurikulum 2013.
Download lainnya:
Kami menyadari bahwa klarifikasi kami dalam materi Buku Guru SMA, MA, SMK, MAK Kelas 10 K13 Revisi 2017 ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih memerlukan perbaikan. Oleh alasannya itu, banyak sekali masukan dan saran dari pengguna dan pemerhati untuk penyempurnaan blog kami ini sangat kami harapkan.
Share This :
comment 0 comments
more_vert