Coba kau hitung ada berapa jumlah toko online di indonesia ketika ini? Saa ini kita tengah memasuki kurun perang startup atau toko online. Pernah ga anda membayangkan dahulu 5 atau 10 tahu ke belakang, kita belanja harus ke kota naik angkot atau motor kemudian ngantri di kasir, tapi kini dengan modal handphone kita sanggup belanja tanpa ngantri dan barang di kirim hingga rumah.
Era E-Commerce sekarang sudah tidak terbantahkan lagi. Hidup insan kini sudah kaya zombie, jasadnya ada tapi aktifitasnya di dunia lain alias dunia maya, angker juga sih. Oke balik lagi ke topik utama yaitu, darimana sih keuntungan atau keuntungan toko online itu?apakah gak rugi pasang iklan dimana-mana yang pastinya membutuhkan dana milyaran?belum lagi honor karyawan dan lainnya. Dalam bisnis tentunya sudah niscaya berlaku prinsip untung = pendapatan lebih besar dibanding pengeluaran dan sebaliknya. Lalu bagaimana sih alur bisnis toko online atau startup ibarat Tokopedia, Bukalapak, Gojek dan lain sebagainya?. Baca juga: Trik Bermain Google Adsense
Setelah searching dimana-mana kesannya saya nemu jawabannya dan hingga ketika ini masih agak galau juga sih, maklum saya kan cuma guru bukan bisnismen. Kunci utama dari sebuah startup dan toko online ternyata ada pada istilah valuasi dan cash flow.
Ambil contoh Tokopedia, mereka mendapat dua kali pendanaan dari venture capital dua kali masing-masing 1 triliun bro buka milyar lagi. Kaprikornus totalnya triliun, gila tu duit segimana kalau fisiknya keliatan.
Nah bila dana tersebut dikonversikan ke saham sebesar 50% maka valuasi total Tokopedia sekitar 4 triliun bro. Ya jadi pada dasarnya semua harus masuk saham dulu, facebook juga dulu kan belum masuk saham tapi kini udah masuk. Nah kemudian apa itu venture capital? VC yaitu sekelompok pemodal yang rajin investasi ke startup lokal dengan cita-cita mereka sanggup profit bila satu ketika nanti start up di go public. Contohnya yaitu PT Djarum yang invest ke Blibli.com. Itu gres lokal lho ada lagi investor absurd yang menanamkan modalnya di startup lokal ibarat Softbank dan East Venture. Kaprikornus kuncinya tarik minat investor sebanyak mungkin.
Nah kini gimana soal cashflownya?, positif atau negatif?. Rumusnya simple saja ibarat tadi di atas bila pendapatan > pengeluaran maka untung bila sebaliknya maka defisit dan usang kelamaan bila dibiarkan akan melarat bro.
Model toko online ibarat Tokopedia atau Bukalapak kan hanya mendapat income iklan para membernya dan selisih uang transaksi pembeli yang nilainya hanya ribuan rupiah saja, sama halnya dengan bisnis online google adsense yang hanya mengais recehan dollar. Estimasi pendapatan salah satu startup yaitu Bukalapak berkisar di angka 1 milyar per bulan. Lalu bagaimana pengeluarannya? dengan karyawan mencapai 150an dan biaya iklan yang sangat gencar di media elektronik sanggup tembus hingga dua hingga tiga milyaran. Artinya masih minus 1-2 milyar, nah darimana minus ini ditutup? ya dari dana investor tadi yang jumlahnya triliunan. Nah begitulah alur kerja finansial sederhana dari sebuah startup dan tentu masih banyak lagi misteri lainnya dalam bisnis online ini. Entah hingga kapan kurun toko online ini akan berlangsung, perkembangan teknologi terus berkembang dan kita tunggu 5-10 tahun ke depan, kejutan apa lagi yang ada di dunia maya. Bagaimana, tertarik bangkit startup?. Baca juga: Trik Buat Blog Niche HPK
Share This :
comment 0 comments
more_vert