Dalam geologi tentu kau akan sangat bersahabat dengan yang namanya batuan, bukan?. Untuk memahami geologi kau harus berfikir wacana batuan di bawah kaki dalam bentuk tiga dimensi. Baca juga: Rumus Menghitung Kemiringan Kontur. Kamu harus memahami wacana bagaimana lapisan batuan dapat melipat atau patah. Dalam bekerja di lapangan, seorang geolog harus memahami wacana peta geologi. Ada beberapa simbol-simbol dasar dalam peta geologi yang wajib dipahami seorang geolog dan dua diantaranya yaitu dip dan strike.
Dip (kemiringan) dan strike (jurus) pada awalnya mungkin membingungkan mahasiswa namun istilah tersebut bergotong-royong sangat sederhana sekali. Jadi, apa perbedaan dip dan strike?. Untuk memahaminya mari kita tampilkan dulu sebuah lapisan batuan sedimen. Bayangkanlah anda sedang bangun di atas lapisan batuan tersebut sambil menari-nari atau apalah.
 |
| Lapisan Batuan, src:https://fractalplanet.wordpress.com/ |
Mari kita lihat sisi lapisan batuan jika dilihat dari sisi samping. Kemiringan lapisan batuan itulah yang disebut dip. Kaprikornus sudut perpotongan antara lapisan batuan dengan bidang horizontal permukaan bumi dinamakan dip.  |
| Sudut kemiringan batuan atau dip, src: https://fractalplanet.wordpress.com/ |
Sekarang mari kita ubah posisi cara pandang lapisan batuan tersebut dari atas. Strike atau jurus yaitu kecenderungan arah perlapisan batuan menurut sudut kompas, diukur dari arah utara nol derajat. Kaprikornus kuncinya yaitu cara pandang kita terhadap lapisan batuan itu sendiri.  |
| Dip dan Strike pada perlapisan batuan, src:https://fractalplanet.wordpress.com/ |
Saat kau melihat sisi/bagian samping batuan maka kau akan menemukan dip sedangkan ketika kau melihat lapisan batuan dari atas maka kau akan menemukan strike. Untuk memilih strike biasanya geolog akan memakai kompas Brunton. Mudah, bukan?. Baca juga: Jenis Ketidakselarasan Batuan
Share This :
comment 0 comments
more_vert