Hewan dan tanaman di bumi ini tidak selamanya ada, namun dinamis ada yang bertahan dan ada yang punah. Coba kalian yang hidup di tahun 90an, tentu kalian sering melihat kunang-kunang bukan di sekitar lingkungan kalian?, tapi kini kunang-kunang jarang ditemui. Mengapa kunang-kunang jarang ditemui dikala ini, apalagi di kota besar?. Adanya kunang-kunang merupakan salah satu indikator bersihnya udara di lingkungan tersebut. Ada banyak faktor yang memengaruhi terhadap kerusakan atau punahnya sebuah spesies tanaman maupun fauna. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhinya:
1. Evolusi
Evolusi merupakan perubahan mahluk hidup secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang usang dari bentuk yang sederhana menjadi lebih kompleks. Proses evolusi ini memakan waktu sampai jutaan tahun. Dari hasil penelitian terhadap fosil binatang pada batuan mengungkapkan bahwa hewan-hewan zaman purba intinya sama dengan binatang yang hidup dikala ini walaupun ada perbedaan dalam beberapa hal.
Sekitar 150 juta tahun kemudian dunia ini didominasi oleh binatang dinosaurus dan belum ada mamalia. Tubuh dinosaurus sangat besar dengan panjang bisa mencapai 30 meteran. Para hebat menyampaikan bahwa dinosaurus masuk dalam keluarga binatang melata (reptil) menyerupai buaya dan kadal dikala ini.
Struktur kerangka dinosaurus juga hampir sama dengan kerangka mamalia yang hidup dikala ini. Manusia pun berdasarkan sejarah merupakan evolusi dari insan purba.
Burung Galapagos, pic:http://s3.amazonaws.com/rapgenius/Galapagos-Islands-Birds.jpg |
2. Seleksi Alam
Di tempat kutub kau tentu sering melihat beruang kutub atau penguin, tapi binatang lain menyerupai gajah atau harimau tidak ditemukan. Hal ini terkait dengan kemampuan pembiasaan mahluk yang bersangkutan terhadap lingkungannya. Ketersediaan makanan, suhu ekstrim dan faktor predator kuat terhadap seleksi alam ini. Sesama mahluk akan bersaing untuk memperebutkan masakan dan habitatnya. Di savana Afrika, zebra, harimau, gajah dan heyna saling bersaing untuk bertahan hidup di wilayahnya.
3. Aktivitas manusia
Manusia merupakan mahluk yang lebih banyak didominasi di bumi ini (man ecological dominant) dan hal ini memicu banyak sekali kerusakan lingkungan yang berdampak pada kerusakan binatang dan tumbuhan. Di info banyak info wacana binatang menyerupai gajah atau harimau yang menyerang pemukiman warga. Hal tersebut dikarenakan habitatnya yang rusak oleh tangan insan menyerupai pembukaan lahan perkebunan sawit atau pertambangan. Imbasnya ketersediaan masakan menipis dan jadinya binatang tersebut mencari makan di wilayah pemukiman warga.
4. Bencana Alam
Berbagai jenis musibah banyak terjadi mulai dari erupsi gunung api, gempa, tsunami, banjir dan lainnya. Bencana tersebut merusak lingkungan hidup dan mahluk di dalamnya. Erupsi gunung Merapi contohnya pada tahun 2010 merusak perbukitan disekitar gunung api yang merupakan habitat banyak sekali jenis binatang menyerupai kera, macan dan lainnya.
Share This :
comment 0 comments
more_vert