Pernahkah anda mendengar kata angin monsun?. Angin monsun dalam bahasa Indonesia sering juga disebut sebagai angin musim.
Pola iklim khususnya curah hujan di Indonesia angat dipengaruhi oleh pergerakan angin monsun ini. Lalu bagaimanakah proses terbentuknya angin monsun dan kapan angin tersebut bergerak?berikut ini penjelasannya.
Pola iklim khususnya curah hujan di Indonesia angat dipengaruhi oleh pergerakan angin monsun ini. Lalu bagaimanakah proses terbentuknya angin monsun dan kapan angin tersebut bergerak?berikut ini penjelasannya.
Pada ketika demam isu panas di BBU (Belahan Bumi Utara), suhu udara di daratan Eropa dan Asia menjadi panas. Udara di atas daratan tersebut menerima pemanasan yang lebih banyak dari perairan di tempat sekitarnya, yang menjadikan Palung Tekanan Rendah Khatulistiwa dan ITCZ bergeser ke arah utara sampai mencapai sekitar wilayah India dan Cina potongan Selatan. Akibatnya dari dareah sabuk tekanan tinggi BBS (Belahan Bumi Selatan) akan mengalir angin dari arah Tenggara menuju tempat ITCZ, dibelokkan ke arah kanan oleh gaya Coriolis pada ketika melintasi khatulistiwa, dan membentuk tempat angin monsun baratan pada tempat yang terletak antara khatulistiwa dan ITCZ. Demikian juga halnya, pada ketika demam isu panas di BBS, pemanasan yang terjadi di atas daratan Benua Australia menjadikan pergeseran letak ITCZ bergeser ke arah selatan melintasi wilayah Indonesia.
Di tempat yang iklimnya dipengaruhi oleh contoh peredaran monsun, arah angin terbanyak/dominan yang bertiup pada periode demam isu hujan berlawanan arahnya dengan arah angin terbanyak/dominan yang bertiup pada periode demam isu kemarau. Misalnya, untuk wilayah Indonesia sebelah selatan, demam isu hujan jatuh pada periode demam isu angin barat (monsun barat), sedangkan demam isu kemarau jatuh pada periode angin timur (monsun timur). Perubahan arah angin yang terjadi pada periode demam isu hujan dan demam isu kemarau tersebut terjadi seiring dengan pergeseran posisi Palung Tekanan Rendah Khatulistiwa dan ITCZ dari utara ke selatan, lalu ke utara lagi, demikian seterusnya sepanjang tahun.
Pada periode antara bulan Nopember – Pebruari, hampir di sebagian besar wilayah Indonesia didominasi oleh angin dari arah Barat Laut yang lembab, sehingga menyebabkan banyak terjadi hujan pada periode tersebut, walaupun pada kenyataanya untuk daerah-daerah yang terletak di sebelah selatan tempat pegunungan menerima curah hujan yang lebih sedikit dibandingkan dengan tempat yang terletak di potongan barat. Sedangkan mulai bulan April, fatwa udara yang relatif lebih kering mengalir dari arah selatan, menjadi angin timuran ketika melintasi wilayah Indonesia, menandai datangnya awal demam isu kemarau di wilayah Indonesia, yang sanggup berlangsung sampai bulan Nopember untuk wilayah Indonesia bagian selatan-tenggara.
Sumber dan Gambar:
Share This :
comment 0 comments
more_vert