Iklan

Klasifikasi Dan Morfologi Walang Sangit Lengkap

Klasifikasi Dan Morfologi Walang Sangit Lengkap
Walang Sangit termasuk keluarga Alydidae, keluarga pemakan flora yang populer namun relatif kecil. Serangga ini biasanya terlihat memakan dedaunan dan bunga tumbuhan polongan dan graminasea. Walang sangit (Leptocorisa acuta)dapat ditemukan di banyak tumbuhan pangan di keluarga Poaceae (rumput), terutama padi, dan merupakan hama ekonomi penting yang diketahui di negara-negara produsen beras menyerupai India, Australia, China dan Indonesia.

Klasifikasi Ilmiah Walang Sangit

 keluarga pemakan flora yang populer namun relatif kecil Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit Lengkap
Walang Sangit
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Alydidae
Genus : Leptocorisa
Spesies : L. Acuta
Nama Latin : L. Acuta
Nama Sinonim : L. Oratoria

Walang sangit biasanya ditemukan pada tahap pembungaan tumbuhan padi, yang bertepatan dengan curah hujan dan kelembaban tinggi pada awal trend hujan. Nimfa dan walang sangit cukup umur memakai verbal penghisap-penusuk mereka untuk memakan gabah padi. Serangga ini lebih menentukan untuk memakan tumbuhan inang dikala masih muda, pada dikala pati dalam biji belum sepenuhnya terbentuk.

Walang sangit bersifat krepuscular, aktif pada pagi dan sore hari. Selama panas tengah hari, mereka meninggalkan tumbuhan padi untuk mencari tempat berumput liar.

Walang sangit dikenal sanggup mentransmisikan Sarocladium oryzae dan Sarocladium attenuatum (jamur), penyebab penyakit busuk. Penyakit bau merusak malai (penataan bunga bercabang) dari tumbuhan padi, yang menyebabkan tumbuhan menghasilkan padi padi yang kurang berkembang atau rusak. Pada kasus yang parah, tumbuhan yang terinfeksi mungkin tidak menghasilkan padi.

Distribusi dan Habitat Walang Sangit

Walang sangit belum ditemukan di AS meskipun luas areal padi ditanam di California, Louisiana dan Arkansas. Walang sangit telah ditemukan di Australia, Bangladesh, Burma, China, Fiji, India, Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Thailand dan Samoa serta di beberapa negara Amerika Tengah. Karena distribusi yang luas di negara penghasil beras lainnya, walang sangit yaitu hama invasif potensial untuk AS, namun belum dilaporkan.

Morfologi Walang Sangit

Dewasa: Walang sangit cukup umur panjangnya bisa mencapai 14-17 mm dan lebar 3-4 mm. Mereka berwarna kuning muda hingga kuning kecoklatan. Kepalanya lebar, sering serupa panjang dan lebar ke pronotum (permukaan atas pelat pertama di toraks) dan skutellum (pelat berbentuk segitiga pada toraks, posterior dengan pronotum). Walang sangit mempunyai mata bundar dan menonjol di samping ocelli kecil (mata sederhana), yang sulit dilihat. Segmen antennal keempat melengkung dan lebih panjang dari segmen ketiga.

Walang sangit cukup umur biasanya ditemukan dalam agregasi. Seperti semua serangga sejati, mereka mempunyai verbal yang penusuk yang menusuk substrat yang mereka makan, yang sanggup merusak jaringan tumbuhan dan mengurangi hasil gabah. Saat terganggu, walang sangit cukup umur mengeluarkan bau tak sedap yang dianggap lebih besar lengan berkuasa dari pada bau yang dipancarkan oleh serangga bau sejati (Pentatomidae). Corbett (1930) mencatat bahwa walang sangit cukup umur sanggup menyebar dengan terbang dari pabrik ke tumbuhan di lapangan, namun sepertinya tidak bisa melaksanakan penerbangan berkelanjutan.

Telur: Telur berbentuk oval dengan atasan sedikit diratakan. Betina bertelur dalam batch 10 hingga 20 dalam barisan di permukaan atas daun. Ketika mereka gres saja diendapkan, telur berwarna kuning krem, bermetamorfosis coklat kemerahan sehabis kira-kira satu minggu.

Nimfa: Seminggu sehabis oviposisi, telur menetas, dan dalam 3-4 jam nimfa mulai mencari makan. Ada lima tahap instar nimfa tanpa sayap dengan periode nimfa total 25-30 hari. Nimfa sebagian besar berwarna hijau kuning pucat dan mempunyai antena panjang. Setiap instar nimfa terlihat sangat menyerupai dengan yang sebelumnya. Tidak menyerupai spesies lain di subfamili Alydinae, nimfa walang sangit tidak menyerupai semut.

Deskripsi Walang Sangit
Walang sangit cukup umur bersifat crepuscular (aktif pada pagi dan sore hari). Setelah 8-29 hari, walang sangit dari kedua jenis kelamin sepenuhnya dewasa. Walang sangit cukup umur bisa hidup hingga 69 hari. Betina hidup lebih usang dari rata-rata pria: 60 dan 48 hari. Walang sangit paling banyak terdapat pada kondisi 80-82 ° F dan sekitar 80% kelembaban relatif. Populasi cenderung meningkat selama tahap pembungaan tumbuhan padi, yang bertepatan dengan cuaca yang lebih hangat.

Setelah cukup umur muncul di trend semi, serangga ini memberi memakan tumbuhan inang liar selama satu atau dua generasi sebelum bermigrasi ke sawah. Dipercaya bahwa sehabis padi dipanen, serangga tersebut memakan rumput liar atau tumbuhan rumput lainnya. Menurut Schaefer dan Panizzi (2001), betina bertelur hingga 25-87 butir telur sepanjang waktu hidupnya. Telur disimpan dalam barisan tunggal atau dua dari 10 hingga 20 pada permukaan atas daun tumbuhan inang. Telur melekat pada daun dengan zat perekat yang disekresikan oleh betina selama oviposisi.

Menurut Corbett (1930), nimfa yang gres muncul bisa hidup minimal 24 jam tanpa makanan. Meski berukuran bervariasi, kelima instar nimfa tidak gampang dibedakan satu sama lain lantaran kemiripannya dalam penampilan.

Kerusakan Yang Disebabkan

Walang sangit makan dengan cara memasukkan verbal mereka yang menyerupai jarum ke daun baru, batang lembut dan biji-bijian yang sedang tumbuh. Akibatnya, tumbuhan bereaksi untuk memperbaiki jaringan dan menutup luka. Ketika luka menumpuk, tumbuhan menjadi stres, yang sanggup menyebabkan retardasi pertumbuhan biji-bijian dan beberapa butiran dan deformasi tanaman.

Proses makan yang berlebihan bisa menyebabkan bintik kuning pada daun. Hal ini mengurangi fotosintesis dan, dalam kasus yang ekstrim, sanggup merusak sistem vaskular tanaman. Lubang bacokan juga berfungsi sebagai titik masuk beberapa patogen tanaman, menyerupai jamur yang menyebabkan penyakit busuk. Kerusakan yang paling penting secara ekonomi disebabkan dikala orang cukup umur dan nimfa makan pada biji-bijian yang sedang berkembang. Kerusakan tersebut menyebabkan perubahan warna pada butir, yang mengurangi kualitas pasar.

Tanaman Inang Walang Sangit
Walang sangit makan terutama pada tumbuhan graminaceous menyerupai beras, gandum, dan tebu. Diperkirakan bahwa beras pada tahap pembungaan yaitu inang pilihan. Inang penting lainnya termasuk banyak gulma yang terkenal, menyerupai rumput trend panas millet ( Echinocloa spp.) ( Alloteropsis cimicina (L.)), bluegrass India ( Bothriochloa pertusa (L.) A. Camus), rumput gagak ( Dactyloctenium aegyptium (L.)) dan rumput jari bisul ( Chloris barbata Sw). Keluhan lain yang dilaporkan mencakup mangga ( Magnifera indica L.), jambu biji ( Psidium guajava L.), nangka ( Artocarpus spp.), Dan kacang-kacangan ( Phaseolus vulgaris L.).

Pengendalian Walang Sangit
Sebagai tindakan pencegahan, penghilangan inang alternatif, terutama gulma graminaceae, sanggup mencegah populasi walang sangit mencapai tingkat kerusakan. Hal ini lantaran serangg tersebut membutuhkan inang liar untuk makan dan bereproduksi sebelum pindah ke sawah pada awal trend semi. Penggunaan kultivar yang terlambat matang sanggup mengurangi kerusakan pakan dari walang sangit, lantaran kegiatan mereka sesuai dengan cuaca hangat dan tahap pembungaan rumput inang.

Irigasi harus dikelola untuk menghindari kelebihan kelembaban. Corbett menunjukkan bahwa nimfa dan serangga cukup umur mungkin tertarik untuk menjebak tumbuhan rumput atau padi awal dan serangga sanggup dikumpulkan sebelum tumbuhan berbunga utama. Banjir efektif dalam membunuh telur walang sangit, sekaligus mendorong serangga cukup umur ke puncak tumbuhan padi dimana mereka lebih gampang ditargetkan dengan pestisida.
Share This :