Iklan

Sifat Erupsi Gunungapi

Sifat Erupsi Gunungapi
Erupsi gunungapi ialah suatu acara penerobosan magma ke permukaan bumi. Bila disertai tekanan gas yang berpengaruh maka terjadilah suatu letusan atau ledakan yang dinamakan erupsi eksplosif. Bila tekanan gas kurang, tidak akan ada ledakan atau letusan tetapi terjadi suatu leleran atau anutan lava. Erupsi jenis ini dinamakan erupsi efusif. Erupsi adonan ialah suatu erupsi vulkanik yang melibatkan erupsi eksplosif dan efusif. Masyarakat di Indonesia belum sanggup membedakan erupsi eksplosif, efusif atau erupsi adonan melainkan dinamakan semuanya ialah letusan gunung api. Kebanyakan gunungapi mengalami erupsi eksplosif dan erupsi adonan dibanding erupsi efusif.
Adakalanya peranan erupsi eksplosif sangat kecil dibandingkan erupsi efusif pada suatu gunung api sehingga dikategorikan sebagai erupsi efusif. Erupsi eksplosif, efusif dan erupsi adonan sanggup saja ketiganya terjadi pada gunung api semasa sejarah kegiatannya, begitu pula semasa satu kurun waktu acara gunung api tersebut.
Erupsi gunungapi yang terpusat pada suatu tempat dinamakan erupsi sentral dan yang terjadi melalui suatu rekahan yang panjang dinamakan erupsi linier sedangkan pada suatu wilayah luas dinamakan erupsi areal. Pada erupsi sentral dan linier tidak jarang pusat erupsi berpindah tempat sehingga terdapat banyak kawah pada satu gunung api. Pusat erupsi yang berpindah jauh ke samping badan gunung api yang telah ada dinamakan erupsi samping atau erupsi parasit.
Didasari oleh sumber kejadiannya, erupsi vulkanik sanggup pula dibedakan ke dalam kategori berikut:
Erupsi Sentral
a. Erupsi magmatik
Terjadi oleh acara magma yang menerobos ke permukaan bmi. Dalam hal ini materi utam yang dikeluarkan berasal dari magma. Erupsi tersebut ini sanggup berupa erupsi eksplosif, efusif maupun campuran
b. Erupsi freatik
Terjadi oleh peranan uap sebagai akhir dari sentuhan air secara pribadi atau tidak pribadi dengan magma. Dalam hal ini air tanah, danau kawah atau air bahari yang menyusup menyentuh magma kemudian menjadi uap air. Bila tekanan uap sudah melampaui beban maka terjadilah suatu ledakan atau letusan sehingga erupsi freatik selalu eksplosif. Pada dasarnya materi erupsi tidak pribadi dari magma tetapi dari lingkungan kawasan sentuhan atau kontak.
Erupsi Linier
c. Erupsi freatomagmatik
Merupakan gabungan erupsi freatik dan magmatik. Dalam hal ini erupsi freatik sanggup berperan sebagai pemicu atau pelatuk erupsi magmatik. Bahan erupsi pada fase permulaan ialah materi kawasan lingkungan dan kontak kemudian sehabis selang waktu tertentu gres disusul oleh erupsi magma.
Gambar: disini disini
Share This :