Iklan

Realita Dan Kelanjutan Programme Guru Pembelajar (Gp) Tahun 2017

Realita Dan Kelanjutan Programme Guru Pembelajar (Gp) Tahun 2017
Realita dan Kelanjutan Program Guru Pembelajar tahun  Realita dan Kelanjutan Program Guru Pembelajar (GP) tahun 2017
Mutiara Harapan - Gaung kegiatan guru pembelajar pada tahun 2017 seakan-akan hilang dari informasi dimanapun, jangankan informasi, kegiatannya pun mandek alias tidak berjalan. Guru pembelajar adalah programme lanjutan Uji Kompetensi Guru pada tahun 2015 yang mana ada 10 Modul yang di ujikan dan kalau tidak lulus salah satunya wajib mengikuti programme guru pembelajar. Setiap guru akan dibagi ke dalam tiga jenjang pembelajaran yaitu Moda Daring, Moda Kombinasi dan Moda Tatap Muka tergantung dari jumlah modul yang lulus, setiap guru diberikan akun untuk akses ke spider web sim.gurupembelajar.id untuk melihat modul H5N1 sampai J yang mana saja berkotak merah berarti itu yang tidak memenuhi syarat yaitu Skor 5,5 per modul. 
Sampai hari ini tidak ada kejelasan dan informasi yang valid bagaimana kelanjutan programme ini apakah dihentikan karena sudah berganti menteri atau karena anggaran tidak tersedia, kita hanya bisa menebak apa penyebab utamanya padahal saat pertengahan tahun 2016 sudah diinformasikan oleh Pengampu atau mentor bahwa UKG 2016 dilaksanakan hanya berdasarkan modul yang belum berhasil saja namun 2016 berlalu dan Januari 2017 pun berlalu, programme tinggal programme entah bagaimana kelanjutannya.
Dari progress pelaksanaan memang beberapa daerah sudah ada yang melaksanakan programme ini dan sudah ada yang melakukan tes dan berhasil mendapatkan sertifikat tapi nyatanya sertifikat tersebut tidak bisa digunakan dan tidak merubah modul yang tidak lulus menjadi lulus atau dari kotak merah ke kotak hitam, belum lagi yang tidak pernah melaksanakan kegiatan Moda itu sangat banyak sekali, jangankan belajar undangan pun tak ada.


Sejak Menteri Anies Baswedan digantikan Menteri Muhadjir Effendy nampak ada perbedaan konsep pendidikan Pa Muhadjir punya ii Program yang penuh semangat ingin dilaksanakan yaitu Full Day School dan Menghapus United Nations tetapi sayangnya kedua programme itu tidak berjalan karena kuatnya tentangan dari berbagai macam pihak. Kembali ke Guru pembelajar ada kemungkinan ini tidak menjadi prioritas mendikbud baru dan akan ditinggalkan. sedangkan kemungkinan kedua tidak bergerak pelaksana di lapangan karena terkait pendanaan dan instruksi dari atas. Pendanaan sendiri dibebankan kepada peserta seperti Transportasi, Makan Dan lain-lain dan sempat merebak kabar akan ada pemotongan uang sertifikasi untuk mendukung programme ini, sulit sekali kalau programme dibebankan kepada guru karena selama ini berbagai bentuk pelatihan, bimtek, workshop selalu loose dan mendapat uang saku sehingga sebagian pihak Program GP ini benar-benar menyusahkan.

 
Sebenarnya Guru Pembelajar ini adalah programme yang sangat bagus, dimana seorang guru dituntut meningkatkan kompetensinya dalam hal pedagogik dan profesional dimana guru juga harus berkembang terus belajar agar bisa mengadaptasi dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman terutama dalam dunia pendidikan, namun kenyataannya programme tinggal lah program, Realita di lapangan bahwa Guru Pembelajar hampir tidak terdengar dan seakan-akan mati suri, namun kalau mati suri akan bangkit kembali dan entah kapan kita tidak tahu yang penting guru pembelajar masih ada dan tidak ada pemberitahuan resmi dihentikan.

Demikian unek-unek penulis tentang guru pembelajar jika ada information yang valid dan progress Guru pembelajaran mari kita sharing.


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Share This :