Iklan

Pengertian Konsep Geografi Itu Apa?

Pengertian Konsep Geografi Itu Apa?
Pengertian Konsep Geografi Itu Apa?- Masih resah mempelajari konsep geografi?. Geografi intinya mempelajari semua tanda-tanda dan fenomena dalam ruang baik yang bersifat alamiah maupun sosial. Gejala dan fenomena tersebut, konkret ada dalam kehidupan sebagai hasil perpaduan aspek fisikal dan kehidupan itu sendiri. Realita tersebut akan membentuk teladan aneh dalam fatwa kita. Gambaran aneh suatu tanda-tanda atau fenomena konkret tersebut dikenal dengan konsep. Konsep mengandung sejumlah inspirasi yang sanggup dikembangkan sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman orang yang menginterpretasinya. Konsep yang mengandung makna geografis disebut dengan konsep geografi. 
Ada banyak jago yang mengemukakan konsep geografi. Menurut National Council for Geographic Education and The Association of American Geographers (1984). Konsep tersebut yakni lokasi (location), tempat (place), kekerabatan timbal balik (relationship within place), gerakan (movement) dan perwilayahan (regionalization).

1. Lokasi (location)
Lokasi yakni konsep geografi terpenting, lantaran lokasi sanggup memperlihatkan posisi suatu tempat, benda atau tanda-tanda di permukaan bumi. Lokasi sanggup menjawab pertanyaan di mana (where) dan mengapa di sana (why is it there) tidak di tempat lain. Dalam kehidupan sehari-hari,  kita selalu berafiliasi denga faktor lokasi, ibarat seorang anak selalu kita tanya di mana sekolah ?, di mana rumah?, di mana pasar?, di mana bekerja? dan sebagainya. Jawaban tersebut biasanya berlanjut dengan pertanyaan sebelah mana?, jauhkah dari sini?, naik kendaraan apa?, dan berapa usang jikalau jalan kaki, jikalau naik sepeda atau angkutan kota?. Jawaban pertanyaan tersebut tentu saja akan berbeda, dan akan terkait lokasi baik lokasi otoriter dan lokasi relatif.
Lokasi yakni posisi suatu tempat, benda, insiden atau tanda-tanda di permukaan   bumi   dalam   hubungannya   dengan   tempat,   benda,  gejala, insiden lain. Ada dua komponen lokasi yaitu arah dan jarak. Arah menujukkan   posisi  suatu  tempatdibandingkan   dengan tempat  lain, sedangkan jarak yakni ukurannya jauh atau dekatnya dua benda/gejala tersebut. Arah suatu tempat bersifat relatif, demikian pula dengan jarak relative. Arah dan jarak akan menentukkan intensitas kekerabatan dua tempat. Ada dua macam lokasi yaitu lokasi otoriter dan lokasi relatif. Lokasi otoriter yakni posisi sesuatu berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur. Lokasi otoriter ini mutlak adanya dan sanggup mengemban amanah lantaran massa daratan relatif tetap, perubahannya kecil sekali dan berlaku umum di seluruh dunia. Melalui lokasi otoriter sanggup diketahui jarak dan arah suatu tempat ke tempat lain di permukaan bumi. Selain itu lokasi absolute, dengan sumbangan garis lintang sanggup menggambarkan kondisi iklim suatu daerah, berarti sanggup diperkirakan kehidupan tumbuhan, binatang dan penduduknya secara lebih rinci. Garis bujur akan menghipnotis perbedaan waktu, berarti dengan mengetahui posisi suatu tempat berdasarkan garis bujur akan  tahu kapan  suatu  aktivitas  maksimal  dilaksanakan,  dan  kapan  secara  efektif kekerabatan antar dua tempat sanggup terjalin.
Lokasi relatif yakni posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi kawasan sekitarnya. Kondisi dan situasi di sini sanggup berupa kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya dan keberadaan transportasi dengan kawasan sekitarnya. Melalui lokasi relatif sanggup diketahui posisi suatu tempat secara local, nasional dan global. Lokasi relative sanggup mengungkapkan ciri suatu tempat secara lebih luas dan bagaimana kekerabatan serta teladan gerakannya. Dalam mengaplikasikan lokasi sering disebut dengan lokasi secara geografis.

2. Tempat (place)
Tempat sanggup mencerminkan huruf fisik dan sosial suatu daerah. Suatu tempat dibuat oleh huruf fisik (seperti iklim, jenis tanah, tata air, morofologi, tumbuhan dan fauna) dan insan yang hidup di dalamnya (seperti jumlah penduduk, kepadatan, perkembangan penduduk, pendidikan, pendapatan dan kebudayaanya). Nama tempat sanggup mencerminkan kondisi atau identitas suatu kawasan secara spesifik. Nama tempat sesuai dengan konsensus ibarat gunung, teluk, selat, danau dan sebagainya. Kalau kita menyebut nama gunung atau teluk sudah terbayangkan bagaimana kondisi alam manusianya. Tempat juga sanggup mencerminkan kondisi umum berdasarkan prinsip kesamaan fisik atau manusianya, ibarat gurun, plato, dataran, pertanian hortikultura, perkebunan, hutan, pedesaan, metropolitan dan sebagainya. Tempat sanggup diformulasikan untuk memperlihatkan suatu pengertian wacana bentuk lahan dan acara insan di permukaan bumi, ibarat Bandung, Jakarta, Cilegon, Tasikmalaya, Biak dan sebagainya.  Suatu tempat juga sanggup dibedakan dari lainnya dari segi ideologi, agama, bahasa dan acara politik. Tempat sanggup memperlihatkan Brandimage atau sense of place
Dalam mengkaji suatu tempat kita sanggup melihatnya dari dua aspek yaitu site dan situasi. Site berkenaan dengan kondisi internal suatu tempat atau daerah, ibarat iklimnya, keadaan tanah, topografi, penduduknya dan segala sumberdaya yang terkandung di dalamnya. Situasi yakni kondisi eksternal suatu tempat, atau kondisi suatu tempat bila dbandingkan dengan kawasan lainnya.
Contoh Bandung, memiliki kondisi internal iklimnya sejuk, morfologi dataran tinggi, jenis tanah vulkanis, kehidupan tumbuhan dan fauna tertentu  jumlah  penduduk,  kepadatan,  mata pencaharian, perkembangan penduduk, tingkat pendidikan, pendapatan, dan kebudayaannya tertentu  pula yang berbeda dengan kawasan lain ibarat Bogor, Jakarta, Tasik, Surabaya dan sebagainya. Kondisi eksternal Bandung, berarti kita melihat fungsi dan peranan Bandung bagi kawasan sekitarnya mulai dari yang paling sekat hingga yang terjauh, ibarat heartlandnya Bandung Raya, Ibukota Jawa Barat, hingga kiprahnya dalam Konferensi Asia Afrika. Melalui tempat, sanggup dilihat kiprahnya dan fungsinya baik secara local, regional, nasional maupun global (internasional).

3. Hubungan timbal balik (interelationship)
Setiap tanda-tanda di permukaan bumi ini, intinya yakni hasil kekerabatan timbal balik antara banyak sekali faktor. Hubungan ini sanggup berupa antarfaktor fisik, faktor fisik dengan insan dan antarfaktor manusia. Contoh kekerabatan antarfaktor fisik : ketinggian tempat dengan iklim mikro; kemiringan lereng dengan erosi; kesuburan lahan dengan jenis batuan; ketersediaan air tanah dengan curah hujan, jenis tanah, vegetasi epilog lahan, kemiringan lereng dengan organisme hidup di atas lahan. Hubungan antara faktor fisik dengan manusia, pemusatan penduduk di kawasan subur dan dataran; kesuburan lahan dan iklim dengan jenis perjuangan tani; bentuk lahan dengan teladan jalan. Contoh kekerabatan antara faktor manusia, insan yakni individu yang serba tergantung terhadap individu lain, tidak ada insan yang dapt hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya secara sanggup bangun diatas kaki sendiri penuh; ketergantungan ini tercermin dari adanya masyarakat, perdagangan, transportasi, komunikasi, banyak sekali organisasi sosial, politik, kebudayaan dan sebagainya.
Manusia selalu bersifat dinamis, baik dilihat dari jumlahnya maupun kualitasnya.  Melalui penguasaan  ilmu  dan  teknologi  itu  manusia   sanggup menyesuaikan diri dengan alam, dan berusaha merubah atau memodifikasi alam biar menjadi tempat yang sesuai dengan hidupnya. Perbuatan insan itu menimbulkan banyak sekali dampak, baik dampak positif maupun negatif, baik yang dikehendaki maupun tidak dikehendaki. Seperti penggundulan hutan sanggup menimbulkan banjir, industri sanggup menimbulkan pencemaran udara, tanah dan air; penggalian tambang yang berlebihan sanggup menimbulkan kerusakan lingkungan. Dampak tersebut termasuk dampak negatif yang tidak dikehendaki. Contoh dampak positif yang dikehendaki contohnya irigasi untuk pengairan pertanian, industri sanggup meningkatkan daya dukung lahan; pemanfaatan sinar matahari untuk sumber energi dan pertanian (greenhouse).

4. Gerakan (movement)
Setiap tanda-tanda di permukaan bumi mengalami gerakan. Gerakan  objek atau tanda-tanda yang tampak terang contohnya gerakan awan, air mengalir, angin, batuan dan tanah oleh manusia, gerakan barang, orang melaksanakan kerja, gerakan arus maritim oleh angin dan sebagainya. Gerakan yang tidak tampak contohnya gerakan panas dari lintang rendah (ekuator) ke lintang tinggi, gerakan informasi, inspirasi atau gagasan. Gerakan ini memperlihatkan adanya interaksi antara satu objek dengan objek lain, antara satu tempat ke tempat lain.
Gerakan ini menjadi kajian geografi untuk sanggup memahami bagaiman latar belakang terjadinya suatu tanda-tanda atau fenomena di permukaan bumi dan dampaknya terhadap tanda-tanda atau fenomena lain. Contoh terjadinya banyak sekali macam perjuangan tani sebagai jawaban dari adnya perbedaan iklim; perbedaan iklim disebabkan oleh adanya sirkulasi udara secara global di atmosfer. Tinggi rendahnya permukaan bumi jawaban adanya gerakan   lempeng   benua   dan samudera;   gerakan   lempeng   jua  dapat menimbulkan terjadinya gunung api, lipatan, patahan, gempa dan runtuhan. Perbedaan biodata maritim disebabkan oleh gerakan arys maritim jawaban perbedaan suhu dan kedalaman. Tumbuhan bergerak secara alami contohnya oleh air dan angin atau hasil campur tangan manusia.
Migrasi penduduk (pic:http://images.indianexpress.com/)
Gerakan insan tampak terang dari semakin padatnya jalur transportasi dan komunikasi yang menghubungkan banyak sekali tempat di permukaan bumi. Adanya globalisasi peradaban dunia merupakan suatu bukti kemajuan di bidang transportasi dan komunikasi, sehingga dunia demikian transparan, faktor jarak dan waktu bukan lagi masalah. Setiap hari bahkan setiap menit orang sanggup berkomunikasi dengan tempat lain di  dunia. Dalam skala besar, perdagangan internasional memperlihatkan bahwa tidak ada negara yang sanggup memenuhi kebutuhannya sendiri. Dalam bidang-bidang tertentu satu sama lain saling ketergantungan.
Geografi melalui geografi transportasi, membantu menjelaskan banyak sekali teladan gerakan fisik manusia, gagasan dan barang, penjalaran atau difusi dari teknologi transportasi. Berbagai sistem transportasi dianalisis perkembangannya dan dampaknya, memperlihatkan banyak sekali alternatif rute- rute transportasi biar lebih efisien. Menganalisis imbas dan peranan transportasi bagi kehidupan manusia, faktor-faktor geografis apa yang mendukung dan menghambat perkembangan transportasi dan komunikasi.

5. Pewilayahan (Regionalisasi)
Tema yang paling fundamental dari studi geografi yakni region, adapun kajian utamanya yakni banyak sekali bentuk region dan perubahannya. Regionalisasi intinya yakni pengumpulan, mengelompokkan, pengklasifikasian huruf atau identitas tertentu, dan membedakan atau menyisihkannya  dari  karakter  yang  berbeda.  Regionalisasi intinya mendeliniasi kawasan yang memiliki huruf sama dan memisahkannya dari huruf yang berbeda. Dengan regionalisasi maka permukaan bumi memperlihatkan persamaan dan perbedaan tempat. Persamaan dan perbedaan sanggup berupa karakteristik aspek fisik (seperti iklim, morfologi, jenis tanah, kehidupan fauna dan flora), aspek insan (ras, budaya, agama idiologi, agama dan sebagainya), atau gambungan antara keduanya (pertanian, in dustri perkotaan, pedesaan).
Dengan adanyanya persamaan dan perbedaan tersebut, terjalin hubungan, kerjasama dan gerakan. Contoh OPEC, ASEAN, PBB, UNI EROPA yakni kumpulan negara yang dibuat lantaran merasa adanya persamaan, sedangkan kekerabatan perdagangan, gerakan orang atau inspirasi banyak sekali tempat dipermukaan bumi sanggup disebabkan oleh adanya perbedaan potensi antarwilayah. Karena itu pula maka Hervey mendefinisikan geografi  sebagai “.. is concerned with the description and explanation of the areal differentiation of the earth surface” (Harvey, 1969). Sumber: Geografi Dalam Perspektif Keilmuan dan Pendidikan di Persekolahan. Enok Maryani

Itulah lima pengertian konsep geografi berdasarkan Asosiasi Geograf Amerika. Adapun konsep geografi lainnya yaitu dikemukakan oleh Ikatan Geograf Indonesia. Selebihnya silahkan baca: Konsep Geografi IGI
Share This :