Iklan

Bagaimana Terbentuknya Pemukiman Atau Kota?

Bagaimana Terbentuknya Pemukiman Atau Kota?
Pemukiman penduduk yaitu salah satu fenomena yang lumrah terjadi di banyak sekali kota khususnya di Indonesia. Bahkan beberapa kota berkembang dari pusat pemukiman. Terbentuknya kota-kota di Indonesia sanggup dikemukakan menurut beberapa hipotesa. Seandainya ada suatu daratan yang luas kemudian punya potensi yang sama dan pada daratan itu ditempati keluarga-keluarga secara merata dengan jarak yang sama antara satu dengan lainnya maka cepat atau lambat akan terjadi konsentrasi domisili keluarga-keluarga tersebut. Hal ini terjadi baik lantaran kebutuhan sosial maupun lantaran pertimbangan ekonomi. Kebutuhan sosial, antara lain kebutuhan tolong menolong, bertukar pikiran, berteman, melaksanakan pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan sendiri atau alasan keaaman. 
Sunda Kelapa, Pintu Gerbang Jakarta
Konsentrasi domisili menurut pertimbangan ekonomi terutama muncul lantaran talenta dan keahlian yang berbeda yang akan membuat spesialisasi. Artinya kebutuhan keluarga tidak lagi dihasilkan oleh masing-masing keluarga namun cukup mengonsentrasikan diri pada acara tertentu sedangkan kebutuhan lainnya diperoleh melalui pertukaran jual beli.
Spesialisasi ini sendiri akan meningkatkan produktifitas dan menekan ongkos serta menambah jenis dan jumlah produksi. Namun lantaran masing-masing keluarga hanya menghasilkan produk tertentu terjadilah pertukaran barang yang hasilnya membuat perdagangan. Perdagangan banyak sekali komoditas yang terkonsentrasi di suatu lokasi akan menolong konsumen dan produsen. Konsumen cukup mendatangi satu tempat untuk memeroleh seluruh kebutuhannya dan produsen gampang memperoleh materi baku dan menjual hasil produksinya. Karena adanya laba yang diperoleh pada lokasi terjadinya jual beli, baik sebagai produsen atau sebagai mediator maka banyak keluarga yang tertarik untuk pindah dari tempat lain ke lokasi perdagangan tersebut. Untuk suatu wilayah yang luas maka tidak hanya terdapat satu tempat konsentrasi seluruh daratan yang luas itu akan terbagi-bagi ke dalam beberapa tempat konsentrasi, dengan masing-masing mempunyai wilayah efek (daerah belakangnya).
Ketika insan bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain, insan mempunyai kecenderungan untuk mengikuti alur kemudian lintas yang sudah lazim dipakai orang lain. Awalnya hal ini dilakukan untuk menghindari jangan hingga  tersesat dan memberi kepastian bahwa alur itu akan membawanya ke tempat yang dituju. Lambat laun, alur itu menawarkan banyak sekali fasilitas bagi pelaku migrasi contohnya tempat istirahat, kafe, penginapan dan lainnya. Karena tujuan perjalanan yang berlainan, maka alur jalan tersebut mempunyai cabang atau persimpangan. Persimpangan inilah yang seringkali tumbuh menjadi tempat konsentrasi penduduk dan pemukiman.
Persimpangan yang mempunyai kesempatan untuk menjelma pusat konsentrasi yaitu yang jumlah pelalu lintasnya cukup besar dan lokasi itu menjadi lokasi transit. Para imigran ini terpaksa atau merasa perlu untuk beristirahat, menginap atau tinggal beberapa hari di sana untuk banyak sekali alasan.
Itulah sebabnya mengapa sebagian besar kota-kota di Indonesia berada di bersahabat pantai lantaran korelasi antar pulau memerlukan adanya transit di tepi pantai. Kota-kota lain di pedalaman pun umumnya sanggup bertahan sebagai kota lantaran mempunyai banyak cabang jalan. Suatu tempat konsentrasi bisa juga terbentuk dikarenakan tempat itu diputuskan sebagai pusat kerajaan atau pemerintahan tetapi sesudah hilangnya masa kerajaan, tempat itu hanyak bisa bertahan sebagai tempat konsentrasi jikalau di tempat itu sudah terdapat banyak cabang jalan ke banyak sekali tujuan.Suatu lokasi bisa juga menjadi tempat konsentrasi lantaran hal-hal khusus yang menarik orang untuk tiba ke lokasi tersebut. Contohnya ditemukannya satu materi galian, kawasan tujuan wisata, dibukanya proyek besar dan lainnya. 
Share This :