Iklan

Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik Pengumpulan Data Penelitian
https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/o
Penelitian merupakan satu kegiatan yang menarik dan para pelajar di Indonesia harus dikenalkan dengan riset semenjak di sekolah dasar. Salah satu bab penting dalam riset yaitu pengumpulan data.Tanpadata, maka analisa penelitian tidak sanggup dilakukan.Dalam sebuah penelitian dibutuhkan data-data untuk pertanda hipotesa serta mencapai tujuan penelitian. Peneliti perlu mengetahui jenis data apa saja yang diharapkan dan bagaimana mengolah data tersebut. data sanggup diklasifikasikan berdasarkan sifat dan sumbernya. Berdasarkan sifatnya, data  digolongkan menjadi data kuantitaif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu data yang bersifat angka sedangkan data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat deskriptif. Berdasarkan sumbernya, data digolongkan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh pribadi dari lapangan atau objek yang diteliti sedangkan data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari kajian literasi ibarat buku, jurnal, internet atau instansi tertentu.
Secara garis besar metode pengumpulan data dalam sebuah penelitian terdiri dari observasi, wawancara, angket, pengumpulan data sekunder dan pengumpulan data penginderaan jauh.

1. Observasi 
Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melaksanakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap tanda-tanda atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Observasi sanggup dilakukan secara pribadi maupun tidak langsung.
2. Wawancara 
Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Dalam melaksanakan wawancara diharapkan kemampuan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dirumuskan secara tajam, halus dan tepat. Wawancara terbagi menjadi wawancara berstruktur dan wawancara tidak berstruktur.
Wawancara berstruktur yaitu wawancara yang dilakukan dengan menciptakan daftar pertanyan terlebih dahulu yang kadang disertai dengan pilihan balasan alternatif dengan maksud supaya pengumpulan data sanggup lebih terarah kepada tujuan penelitian dan pembuktian hipotesa. Contoh pertanyaan:
Faktor-faktor apa yang mendorong Bapak/Ibu mendaftar sebagai Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri?
a. Lahan pertanian sempit di desa
b. Mata pencaharian sulit didapat di desa
c. Pengaruh teman
d. Ingin meningkatkan pendapatan keluarga
Wawancara tidak berstruktur yaitu wawancara yang dilakukan tanpa menyusun daftar pertanyaan sebelumnya. Dalam hal ini peneliti mengajukan pertanyaan namun pertanyaan tersebut tidak menentu arahnya dan hanya menuruti garis besar yang perlu diwawancarakan. Contohnya dalam waancara menyangkut fenomena urbanisasi, peneliti hanya menciptakan ikhtisar wawancara sebagai berikut:
a. Motif urbanisasi
b. Dampak urbanisasi
c. Tujuan urbanisasi
Dengan mengacu pada kerangka wawancara di atas, maka peneliti akan bebas mengajukan pertanyaan dan sebaliknya responden juga bebas menjawab pertanyaan tanpa keterkaitan oleh waktu atau hal lainnya.

3. Angket
Angket atau kuesioner merupakan perjuangan mengumpulkan informasi dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden. Perbedaannya dengan wawancara yaitu dalam pengisian angket, peneliti tidak lagi bekerjasama secara pribadi dengan narasumber atau responden. Angket atau kuesioner terbagi menjadi angket tertutup dan angket terbuka.
Angket tertutup yaitu angket yang pertanyaan-pertanyaan dan alternatif jawabannya telah dibentuk sebelumnya sehingga responden tinggal menentukan balasan yang diinginkan. Setiap pertanyaan dalam angket tertutup sudah diberi alternatif balasan sehingga responden tidak perlu lagi menawarkan tambahan jawaban. Contoh pertanyaan:
1. Apakah Ibu pernah mengikuti penyuluhan tragedi daerah?
a. Pernah
b. Tidak pernah
2. Faktor-faktor apa saja yang mendorong Ibu menjadi TKI di Malaysia?
a. Dorongan pribadi
b. Pendapatan yang minim di desa
c. Ikut teman
d. Disuruh suami
e. Ingin mencari pengalaman
Angket terbuka yaitu angket yang menawarkan kesempatan kepada responden untuk menawarkan balasan secara bebas seusai dengan pendapatnya sendiri. Jawaban responden sanggup berupa uraian deskriptif panjang. Contoh pertanyaan:
1. Bagaimana pendapat Ibu mengenai aktivitas sosialisasi tragedi tempat di desa ini?
2. Apa saja hambatan yang dihadapi Bapak dalam mengolah lahan pertanian di desa?
b) Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak secara pribadi dari subjek atau obejek yang diteliti melainkan dari pihak lain ibarat instansi-instansi, perpustakaan, buku dan lainnya. Data sekunder ini sifatnya sebagai perhiasan atau pendukung data primer.
c) Pengumpulan Data Penginderaan Jauh
Dalam penelitian geografi ketika ini data penginderaan jauh sanggup dimanfaatkan untuk menganalisis sebuah fenomena keruangan. Data yang bisa disiapkan melalui penginderaan jauh yaitu data gambaran foto, data digital maupun data numerik. Baca juga: Tips Membuat Latar Belakang Penelitian
Share This :