Iklan

Macam-Macam Tipe Letusan Pada Gunung

Macam-Macam Tipe Letusan Pada Gunung
Letusan gunung api sering terjadi di semua penjuru bumi, namu kekuatannya berbeda-beda. Ada yang hanya letusan kecil, sedang hingga raksasa. Letusan Toba dulu di Sumater menciptakan iklim bumi berubah dan disinyalir mengancurkan peradaban yang ada dikala itu. Lalu mengapa kekuatan letusan gunung api itu berbeda-beda?.

Tipe letusan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain: derajat kekentalan magma, tekanan gas magmatik, kedalaman dapur magma, dan bahan-bahan yang dikeluarkannya.

Ada tujuh tipe letusan yang penting, yaitu:

a.    tipe hawai

Tipe ini terjadi lantaran lava yang sangat cair. Bentuknya menyerupai perisai atau tameng.

Contoh: Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawai.

b.    tipe stromboli

Tipe ini termasuk tipe spesifik, yaitu model letusannya terjadi dengan interval waktu kurang lebih sama. Gunung api Stromboli di Kepulauan Lipari, interval waktunya 12 menit. Setiap lebih dari 12 menit, lava mendidih selanjutnya terjadi letusan kecil. Bom, lapili, dan bubuk dilontarkan ke luar Gunung-gunung yang mengalami letusan menyerupai Stromboli ialah Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).

c.    tipe vulkano

Kebanyakan gunung api yang ada, tipe letusannya mengeluarkan bahan-bahan padat dan cair. Bahan padat berupa bom, abu, dan lapili yang dilemparkan, di samping materi cair (lava) yang dimuntahkan. Tipe ini dibedakan dua macam yaitu tipe vulkano besar lengan berkuasa dan tipe vulkano lemah. Tipe kuat, materi padat yang dilemparkan cukup banyak, tinggi serta mencapai jarak yang cukup jauh. Sedangkan materi cair yang dimuntahkan cukup banyak. Karena tekanan gas sangat besar lengan berkuasa serta letak dapur magma cukup dalam.
Contoh: Vesuvius, Etna (Italia), dan Semeru (Jawa Timur).

d. tipe merapi

Tipe ini ialah tipe gunung api yang mengeluarkan lava kental, sehingga menyumbat verbal kawah. Dengan adanya sum-bat itu, tekanan-tekanan gas menjadi bertambah berat. Akibatnya, sumbat terangkat dan pecah-pecah. Sumbat yang pecah-pecah itu terdorong ke atas dan akhimya terlempar keluar. Bahan-bahan itu menuruni lereng. Gunung sebagai ladu (gloedlawine). Di samping itu, terjadi pula awan panas (gloed-wolk). Tipe ini berbahaya bagi penduduk sekitarnya.

e.    tipe perret atau plinian

Tipe perret merupakan tipe yang sangat berbahaya di samping sangat merusak. Bahan-bahan letusan yang dilemparkan, misalnya, bubuk vulkan, sanggup mencapai ketinggian sekitar 80 km. Letusan ini sering sanggup menjebolkan puncak vulkan, hingga hilang sama sekali. Atau, dinding kawah melorot sehingga terbentuk kaldera.

Contoh: letusan Krakatau pada tahun 1883.

f.     tipe pelee

Pada tipe ini biasanya di puncak gunung api terdapat sumbat kawah yang bentuknya sebagai jaring Adanya sumbat menjadikan tekanan gas menjadi bertambah besar. Jika sumbat kawah tidak kuat, meletuslah gunung tersebut.   

g.    tipe saint vincent
Tipe gunung api ini ialah gunung api yang memiliki danau kawah. Jika terjadi letusan, maka air danau pada kawah akan ikut tumpah gotong royong lava dari gunung tersebut. Akibatnya akan sangat parah bagi tempat yang terlanda, lantaran air bersama lava panas tersebut akan merupakan lahar panas yang amat berbahaya.

Contoh: letusan Saint Vincent;pada tahun 1902 dan Gunung Kelud pada tahun 1919

Untuk mengurangi ancaman letusan menyerupai yang terjadi pada-Gunung Kelud pada tahun 1919 maka Jawatan Gunung Api (Vulkanologi) Indonesia menciptakan terowongan untuk mengering-kan danau kawah Gunung Kelud. Hasilnya menggembirakan, lantaran pada letusan tahun 1951, ancaman menyerupai yang dikhawatirkan terjadi pada tahun 1919 terjadi lagi. Gambar: disini

Letusan gunung api sering terjadi di semua penjuru bumi Macam-Macam Tipe Letusan Pada Gunung
Kategori letusan gunung api
Share This :