Iklan

Pengertian Ekstrusi Magma

Pengertian Ekstrusi Magma
Jika dalam acara vulkanisme magma sanggup mencapai permukaan bumi, maka tanda-tanda itu disebut ekstrusi magma. Jadi, ekstrusi magma ialah proses keluarnya magma ke permukaan bumi

Ekstrusi magma sering diartikan dengan vulkanisme (dalam arti sempit). Jadi, vulkanisme dalam arti sempit merupakan kelanjutan dari piutonisme. Padahal plutonisme itu pun merupakan tanda-tanda vulkanisme.

Contoh: Jalur outer arc (busur vulkanik luar) di Indonesia, bergotong-royong termasuk vulkanisme. Tetapi sebab belum muncul di permukaan bumi, masih disebut nonvulkanik.

Jadi, pengertian vulkanisme yang digunakan selama ini ialah pengertian vulkanisme dalam arti sempit.

Ada tiga macam ekstrusi magma (berdasarkan bentuk lubang keluarnya magma)

a.erupsi linier atau erupsi lewat retakan
Dalam hal ini magma keluar lewat retakan memanjang, sehingga membentuk formasi gunung api. Contoh: Deretan gunung api di serpihan tengah Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur.
b.erupsi areal
Karena letak magma akrab dengan permukaan bumi, maka permukaan bumi terbakar, sehingga magma meleleh keluar permukaan bumi. Namun, banyak yang menyangsikan. kebenaran teori ini Mereka menganggap bahwa hal itu hanya sebuah hipotesa yang mungkin terjadi. Contoh: Pegunungan di Argentina dan Paraguay.

c.erupsi sentral

Magma keluar melalui sebuah lubang dan membentuk gunung-gunung yang terisolir (terpisah-pisah).

Contoh: Gunung Muria, Krakatau, dan Vesuvius.
Ada, tiga macam bentuk gunung api yang diduga terjadi akhir adanya erupsi sentral Kegiatan bentuk gunung api itu adalah:
Jika dalam acara vulkanisme magma sanggup mencapai permukaan bumi Pengertian Ekstrusi Magma
Erupsi dan bentuk gunung api

1) gunung api perisai atau tameng

Gunung api ini terjadi sebab magma yang keluar bersifat sangat encer. Magma yang encer itu akan mengalir ke segala arah sehingga membentuk lereng sangat landai, sekitar 1-10°. Sudah barang tentu jenis gunung api ini tidak tinggi, tetapi melebar. Ini merupakan bentuk erupsi efusif.

Contoh: Maona Loa dan Maona Kea di Hawai.

2) gunung api maar

Gunung api maar terjadi akhir adanya letusan eksplosif. Jadi, merupakan bentuk erupsi eksplosif asli. Dapur magma yang kecil dan tidak dalam, mengakibatkan letusan hanya terjadi satu kali, setelah itu mati.

Gunung api ini biasanya tidak tinggi, dan terdiri dari timbunan bahan-bahan padat (eflata). Di bekas kawahnya adakala terisi air.

Contoh: Danau Klakah di Lamongan dan Merdada (Dieng)

3) gunung api strato

Gunung api ini terjadi akhir erupsi eksplosif yang diseling dengan erupsi efusif. Dengan demikian Ierengnya berlapis-lapis dan terdiri dari majemuk batuan.

Gunung api jenis inilah yang paling banyak terdapat di dunia. Demikian juga di Indonesia, hampir seluruh gunung api yang ada termasuk jenis strato.

Contoh: Merbabu, Merapi, Scmcru, Batur, dan Kelud.

Dengan demikian kita sanggup membagi erupsi gunung api menurut besar lengan berkuasa tidaknya letusan serta material yang dikeluarkan. Dengan dasar itu kita mengenal dua macam erupsi gunung api, yaitu:

a. erupsi eksplosif

Erupsi eksplosif ialah erupsi atau letusan yang menjadikan ledakan, sebagai akhir tekanan gas magmatis yang sangat kuat.

Erupsi ini biasanya menyemburkan material vulkanik yang bersifat padat dan cair.

b. erupsi efusif

Erupsi ini tidak menjadikan ledakan, sebab tekanan gas kurang kuat.   

Pada erupsi ini yang dikeluarkan ialah material cair (sebagian besar = lava), dengan sedikit material padat yang memiliki ukuran tidak besar. Karena itu bahan-bahan itu mengalir pada lereng sebagai fatwa (lava).
Di Indonesia, hampir seluruh gunung api yang ada terjadi oleh gabungan erupsi eksplosif dan efusif. Yang terjadi akhir erupsi eksplosif antara Iain: Danau Klakah di Lamongan dan Telaga Merdada di Dieng. Sedang erupsi efusif- hanya ada di Hawai, yaitu Gunung Mauna Loa, Mauna Kea, dan Kilauea.

Demikian Pengertian Ekstrusi Magma. Semoga bermanfaat.
Gambar: disini
Share This :