Iklan

Faktor Maju Tidaknya Sebuah Negara

Faktor Maju Tidaknya Sebuah Negara
Jika saya tanya sudah berapa tahun Indonesia merdeka sekarang?tentunya anda niscaya sanggup jawab, 70 tahun. Lalu dengan usia negara yang sudah mencapai 70 tahun, apakah negara ini sudah sesuai dengan apa yang dicita-citakan pendirinya?. Mengapa Indonesia secara "umum" masih kalah dibanding negara-negara lain di Asi Tenggara saja contohnya yaitu Malaysia atau Singapura. Tulisan ini saya buat hanya sebagai refleksi dari apa yang saya sanggup dari seminar kecil baru-baru ini saya ikuti dengan narasumber Prof. Ibrohim dari Universitas Malang pada tanggal 14 November 2015. Bagi adik-adik yang sedang mencar ilmu di kelas XII Sosial tentunya sedikit pemaparan berikut sanggup membantu memahami karakteristik negara maju dan negara berkembang.
Pertama kali yang harus dipahami yakni "ras bukan faktor yang memilih kecerdasan".  Kaprikornus artinya yakni semua ras baik itu Mongoloid, Kaukasoid, Negroid atau apapun itu namanya mempunyai level yang sama intinya semenjak ia dilahirkan. Yang membedakan kemudian ialah apa didikan/ilmu yang ia terima semenjak ia lahir hingga mati. Orang-orang imigran Afrika yang di negara asalnya tidak produktif tapi jikalau ia pindah ke Eropa atau negara maju lain sanggup menjadi sumber daya yang produktif dan kreatif alasannya yakni difasilitasi. Baiklah kita lihat contoh-contoh negara kecil yang tidak punya sumber daya alam apa-apa tapi sanggup menjadi negara yang maju. 
1. Swiss yakni negara yang tidak punya perkebunan kakao tapi negara tersebut sanggup menghasilkan salah satu cokelat terbaik di dunia.
2. Jepang negara yang miskin sumber daya alam tapi produk manufakturnya kini ada di seluruh penjuru muka bumi.
3. Luxemburg merupakan negara kecil di Eropa tengah namun mempunyai pendapatan per kapita yang sangat tinggi.
Apa yang menciptakan negara-negara tersebut sanggup melesat begitu cepat?
Indonesia negara yang kaya akan sumber daya alam dan insan namun kenapa tidak sanggup menyaingi negara-negara maju di atas?. Anda tentu sering melihat banyaknya bantuan/hibah dari negara Jepang bagi Indonesia bukan?. Kok mau-maunya Jepang menunjukkan bantuan yang besar bagi negara ini?. Sebenarnya ini yakni "Politik Balas Budi" alasannya yakni Indonesia telah banyak mengekspor materi mentah ke Jepang kemudian Jepang menciptakan produk-produk dari materi mentah tersebut dan dijual di Indonesia dengan harga yang sudah tinggi tentunya kemudian dibeli oleh masyarakat Indonesia dan jadilah kemajuan negara Jepang itu bersama-sama dihasilkan dari kita sendiri yang sering beli barang-barang produk Jepang ibarat mobil, TV, Handphone atau lainnya. Dengan dasar itulah sebagai wujud terima kasih kepada Indonesia maka Jepang menunjukkan hadiah berupa dukungan yang tentunya hanya secuil saja dari total income mereka dari perluasan bisnis di Indonesia.

Swiss, negara kecil nan kaya dan damai
Ada yang sering bilang bahwa jikalau dilihat dari sejarahnya, Indonesia dan Jepang itu sama-sama memulai pembangunan negara tahun 45 ketika Perang Dunia 2 berakhir, tapi kok Jepang lebih cepat maju daripada kita?. Sebenarnya pendapat tersebut kurang tepat, kenapa?. Pada tahun 45 ketika bom atom melanda Jepang, jikalau ditelusuri lebih jauh kota-kota Jepang sudah maju, teknologi transportasi di sana sudah baik, ada subway, kereta, dan bangunan-bangunan modern. Itu artinya pada tahun 45 Jepang sudah menjadi negara maju pada masa itu dan Indonesia masih belum ada. Revolusi Jepang terjadi di Era Restorasi Meiji yang kala itu prinsip keterbukaan mulai ditanamkan. Semua pelajar Jepang diwajibkan menimba ilmu di Eropa atau Amerika tapi dengan syarat sehabis terampil mereka harus kembali ke Jepang dan mengaplikasikan ilmu yang mereka sanggup untuk pembangunan Jepang. Pada tahun 50 an bahkan tayangan televisi di Jepang sudah banyak iklan sosial yang isinya perihal kecerdikan pekerti, etika, moral dan lainnya dan terus berulang-ulang diputar hingga masyarakatnya bosan melihat. Beda halnya dengan Indonesia ketika ini yang sangat minim sekali iklan-iklan bertema sosial, padahal media merupakan salah satu mediator yang handal untuk mengajak seseorang.
Sama halnya dengan negara-negara Eropa, Amerika Serikat, mereka sudah jauh melalui banyak sekali fase sejarah mulai dari Kerajaan, Renaisanse di Eropa hingga Revolusi Industri. Artinya ada fase yang sangat usang biar sebuah negara menjadi negara maju. Kesimpulannya yakni sikap/perilaku warga negara dibuat dalam waktu yang usang oleh pendidikan. Pendidikan harusnya bukan hanya di sekolah, tapi di rumah, di televisi, di rumah ibadah, di kawasan tekreasi dan di lokasi lainnya. Kaprikornus jangan berharap negara ini melesat cepat jikalau hanya mengandalkan bangunan sekolah saja atau univeristas untuk mendidik warganya. Semua aspek atau media harus beresensi pendidikan biar masyarakat yang kalaupun tidak sanggup mendapatkan pendidikan di gedung sekolah, maka mereka sanggup menerimanya di televisi, radio, di bungkus makanan, di gerobak pedagang atau lokasi lainnya. Sekian saja dulu, alasannya yakni sudah mau subuh dan mata sudah mulai ngantuk. Wassalam

Gambar: disini
Share This :