Iklan

Teknik Apersepsi Dalam Pembelajaran Di Kelas

Teknik Apersepsi Dalam Pembelajaran Di Kelas
Tahun anutan gres sudah di depan mata dan sekolah-sekolah sudah mulai sibuk
untuk menyambut anak didik gres yang bersemangat mengeyam pendidikan. Kesan pertama ketika menyambut siswa dan siswi gres di sekolah tentunya harus baik biar mereka antusiasi dan bersemangat untuk memulai sekolah. Khusus dalam postingan kali ini saya akan membagikan salah satu teknik appersepsi yang baik dalam memulai acara pembelajaran. Rekan-rekan guru seluruh Indonesia tentunya sudah mengetahui bahwa acara berguru di kelas meliputi 3 acara yaitu pembukaan/appersepsi, acara inti dan penutup/refleksi. 

Ketiga acara tersebut sudah harus dirancang matang-matang beberapa hari sebelum acara berguru berlangsung biar guru tidak gundah nantinya di kelas dan selalu berakhir dengan "Ya kerjakan kiprah halaman sekian, nanti dikumpul di keuta kelas" misalnya. Appersepsi merupakan acara pembuka pada ketika berguru dan berfungsi untuk mengontrol keadaan kelas sebelum belajar.
Kontrol kelas artinya: 

1. Mengetahui apa yang harus anda lakukan
2. Menyampaikan peraturan kelas/kegiatan belajar
3. Mengetahui tanggung jawab anda pada ketika itu di kelas

Konsekuensi dari kontrol kelas ialah adanya standar acara pembukaan kelas dan penutupan kelas. Kaprikornus dilarang guru masuk kelas eksklusif duduk kemudian tiba-tiba menjelaskan materi.  Prosedur pembukaan kelas antara lain sebagai berikut:
1. Guru memasuki kelas
2. Semua siswa berdiri 
3. Ketua kelas memimpinsalam dan doa
  • Ketua kelas berkata: "stand up, please".
  • Ketua kelas berkata: "say salam"
  • Ketua kelas berkata: "let's pray together"
4. Ketua kelas meminta seluruh siswa kebmali duduk dengan berkat: "sit down please"

Hal yang harus diperhatikan oleh guru ketika ritual di atas dilakukan antara lain:
1. Pastikan bahwa situasi kelas memang sudah siap dan tidak ada siswa yang melaksanakan kegaduhan atau hal lainnya. Jika ada siswa yang menyerupai itu maka guru berhak menegur untuk diam. Jangan terburu-buru melaksanakan ritual no 3 di atas hingga SEMUA semua siswa siap.
2. Guru boleh meminta siswa untuk mengulang kembali salam atau doa kalau terlihat ada siswa yang tidak melaksanakan salam atau doa, atau tidak serempak melakukannya. Hal ini untuk menumbuhkan perilaku kolaborasi dan tolerasi di antara siswa. 

Itulah pola acara appersepsi di kelas. Bagaimana?tertarik untuk melakukannya di kelas anda?. Jika hal ini dibiasakan maka yakinlah bawah umur Indonesia akan mempunyai perilaku menyerupai bawah umur di negara maju ketika di kelas. Baca juga: 3 kompetensi wajib seorang guru

Gambar:
disini
Share This :