Iklan

Bagaimana Bumi Ini Terbentuk Dan Klarifikasi Ilmiah

Bagaimana Bumi Ini Terbentuk Dan Klarifikasi Ilmiah
Bumi merupakan planet daerah tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai daerah tinggal makhluk hidup, bumi juga tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk dari bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya juga.

Bentuk permukaan bumi juga berbeda-beda pula, mulai dari  pegunungan, daratan, lembah,lautan, perbukitan, danau, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang juga termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini yang tidak membisu ibarat apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi  juga perlu melaksanakan perputaran pada porosnya (rotasi) dan  juga sanggup bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai sentra sistem tata surya ini. 

Hal inilah yang menjadikan akan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh lantaran itu, proses terbentuknya bumi juga tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya alam semesta kita. Bagaimana Bumi ini sanggup terbentuk secara niscaya masih merupakan perdebatan dimana banyak juga beropini yang dikemukakan oleh para hebat dengan alasan yang berbeda-beda pula. Berikut ini ada beberapa teori  dan ilmiah mengenai pembentukan bumi yang umum dikenal.

1. Teori Planetesimal
Pada awal  di masa ke-20, Forest Ray Moulton, spesialis astronomi Amerika bersama rekannya T.C Chamberlain, spesialis geologi,juga telah mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang menyampaikan bahwa matahari terdiri dari massa gas  dan bermassa besar sekali, pada suatu dikala didekati oleh sebuah bintang lain yang telah melintas dengan kecepatan  yang sangat tinggi di bersahabat matahari. Pada waktu itu bintang melintas di bersahabat matahari dan jarak keduanya relatif sangat dekat, maka sebagian massa gas matahari tersebut ada yang tertarik ke luar akhir adanya sebuah gravitasi dari bintang yang telah melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang juga tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang tersebut dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari dikarenakan oleh gaya gravitasi matahari. Setelah bintang melintas telah berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari  juga menjadi cuek dan terbentuklah sebuah cincin yang usang kelamaan menjadi padat dan sanggup disebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang juga terbentuk akan saling tarik – menarik bergabung menjadi satu dan pada hasilnya teah membentuk planet, termasuk bumi.

2.Teori Kant – Laplace
Sejak jaman sebelum Masehi, para hebat telah banyak berfikir untuk melaksanakan sebuah analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai dari masa ke 18 para hebat telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya ialah teori kabut (nebula) yang telah  dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka juga populer dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya ini terdapat suatu gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini  telah membentuk sebuah kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran ini yang sangat cepat , materi kabut potongan khatulistiwa juga  terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi sebuah planet-planet dalam tata surya kita.
Bumi awal pembentukan dan dikala ini

3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori ini  telah dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah bintang besar  akan mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menjadikan terjadinya suatu pasang surut pada badan matahari,Pada dikala matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air bahari yang kita kenal di Bumi ini, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya ialah kecilnya massa pada bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, kalau saja sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari  yang mendekat, maka akan terbentuklah semacam gunung-gunung serta gelombang raksasa pada badan matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi.

Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang  sangat luar biasa dan akan membentuk semacam pengecap pijar yang besar sekali bentuknya, menjulur dari massa matahari dan merentang ke sebuah arah bintang besar itu. Dalam pengecap yang panas ini juga kan terjadi perapatan gas-gas dan hasilnya kolom-kolom ini kemudian akan pecah, kemudian berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang  juga menjadikan penarikan pada bagian-bagian badan matahari tadi,akan melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga menjadi lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar juga mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. 

Proses pendinginan ini berjalan sangat lambat pada planet-planet besar, ibarat halnya Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil ibarat Bumi kita ini, pendinginan berjalan relatif lebih cepat pula. Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu juga masih mengelilingi matahari pada orbitnya berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu dikala ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang cukup pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, ini maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang gres lahir tersebut. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah sebuah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. Peranan yang sanggup dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam  jumlah dan membentuk planet-planet, ibarat telah kita dibicarakan di atas.

4. Teori Bintang Kembar 
Teori ini  telah dikemukakan oleh spesialis Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari sebuah  kombinasi bintang kembar. Salah satunya ialah bintang meledak sehingga berbagai material yang terlempar. Karena bintang yang selalu tidak meledak memiliki gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut juga akan  mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu ialah sebuah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain ialah planet-planet yang mengelilinginya.

5. Teori Big Bang
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari  sebuah puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang juga berputar pada porosnya. Putaran tersebut yang memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan  akan terlempar ke luar dan potongan besar yang akan berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu  kemudian meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk sebuah  galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu  jurang lebih 4,6 milyar tahun yang lalu, nebula-nebula tersebut  kan membeku dan membentuk suatu galaksi yang sanggup disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sebuah sistem tata surya. 

Sementara itu, potongan ringan yang terlempar ke luar tadi juga  mengalami kondensasi sehingga membentuk sebuah gumpalan-gumpalan yang mendingin dan akan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu  juga membentuk planet-planet, termasuk planet bumi ini. Dalam perkembangannya, planet bumi juga  terus mengalami proses secara sedikit demi sedikit sehingga terbentuk ibarat kini ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi tersebut,
yaitu:
1. Awalnya, bumi masih dalam planet homogen dan belum juga mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang tadinya diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya juga lebih besar akan segera tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya juga lebih ringan akan bergerak ke permukaan bumi.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam,dan  inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan juga kerak bumi Masih banyak teori-teori lainnya yang dikemukakan oleh beebrpa para ahli
seperti halnya: Teori Buffon dari hebat ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon. Beliau juga telah mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang  akan menjadikan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini  nantinya akan menjadi sebuah planet.
Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, adalahn spesialis astronomi Jerman yang telah mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang  juga dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini akan terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi dan besar lengan berkuasa ini, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan  akan menggumpal.
Gumpalan ini akan menarik  sebuah unsur – unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya  akan berevolusi membentuk sebuah  palnet – planet, termasuk bumi. Teroti Kuiper dikemukakan oleh hebat Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada  sebuah nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan ini ialah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi promatahari ini ialah protoplanet.
Dalam teorinya, dia juga memasukkan  sebuah unsur – unsur ringan, yaitu sebuah hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas dan kuat, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut  akan menguap dan malia menggumpal menjadi sebuah planet – planet.
Teori Whipple oleh spesialis astronom Amerika Fred L.Whipple, juga telah mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang nantinya akan  berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi ini menjadikan terjadinya pemekatan massa dan nantinya juga akan  menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet – planet ini.

Share This :