Iklan

Pengertian Foramen Magnum Beserta Strukturnya

Pengertian Foramen Magnum Beserta Strukturnya
Foramen magnum (Latin : lubang besar) yaitu pembukaan oval besar (foramen) pada tulang oksipital tengkorak insan dan aneka macam binatang lainnya. Ini yaitu salah satu dari beberapa bukaan oval atau melingkar (foramina) di pangkal tengkorak.

 pada tulang oksipital tengkorak insan dan aneka macam binatang lainnya Pengertian Foramen Magnum Beserta Strukturnya
Gambar Foramen Magnum
Terlepas dari transmisi medula oblongata dan membrannya, foramen magnum mentransmisikan arteri vertebralis, arteri spinal anterior dan posterior, membran tectorial dan ligamen alar. Ini juga mentransmisikan komponen tulang belakang saraf pemanis ke tengkorak.

Opistion yaitu titik tengah pada batas posterior dari foramen magnum dan merupakan tengara sefalometrik. Penanda lain yaitu basis yang terletak di titik tengah pada margin anterior foramen magnum.

Foramen magnum yaitu fitur yang sangat penting pada mamalia bipedal. Studi pada posisi foramen magnum mengatakan relasi dengan efek fungsional dari postur dan gerakan tubuh.

Pergeseran depan dari foramen magnum tampak terang pada hominin bipedal, termasuk insan modern, Australopithecus africanus, dan Paranthropus boisei.


Kompartemen

Ligamentum alar yang menempel pada setiap sisi ke tuberkulum dari kondilus occipital pada setiap sisi dari foramen magnum membaginya ke kompartemen anterior yang lebih kecil dan kompartemen posterior yang lebih besar;

Struktur yang melewati kompartemen osseo-ligamen (anterior) adalah:

- Ligamen apikal dan ujung sumbu (axis)
- Pita atas ligamen Cruciatum
- Membrana tectoria

Struktur yang melewati kompartemen neuro-vaskular (posterior) adalah:

- Ujung bawah medulla oblongata dengan meninges
- Bagian keempat arteri vertebral yang dikelilingi oleh pleksus simpatis saraf
- Akar tulang belakang dari saraf aksesori
- Anterior dan posterior arteri tulang belakang
- Tonsil serebelum (kadang-kadang)


Pada hewan

Pada manusia, foramen magnum lebih jauh di bawah kepala daripada monyet besar lainnya. Jadi, pada manusia, otot leher (termasuk otot occipitofrontalis ) tidak harus besar lengan berkuasa untuk menahan kepala biar tetap tegak.

Perbandingan posisi foramen magnum pada spesies hominid awal mempunyai kegunaan untuk memilih seberapa nyaman spesies tertentu dikala berjalan memakai dua kaki (bipedalisme) atau empat kaki (quadrupedalism).
Share This :