Iklan

Pengertian Simbol Dan Keterangannya Lengkap

Pengertian Simbol Dan Keterangannya Lengkap
Simbol ialah tanda atau kata yang menunjukkan, menandakan, atau mewakili suatu ide, objek, atau gagasan.

Oktagon merah
Simbol memungkinkan orang untuk melampaui apa yang diketahui atau dilihat dengan membuat hubungan antara konsep atau pengalaman yang berbeda. Semua komunikasi (dan pemrosesan data) dicapai melalui penggunaan simbol.

Simbol mengambil bentuk kata, suara, gerak tubuh, inspirasi atau gambar visual dan dipakai untuk memberikan inspirasi dan keyakinan lainnya.

Sebagai contoh, sebuah oktagon merah sanggup menjadi simbol untuk "STOP". Pada peta, garis biru mewakili sungai. Huruf alfabet mungkin merupakan simbol untuk suara. Nama pribadi ialah simbol yang mewakili individu. Mawar merah sanggup melambangkan cinta dan kasih sayang. Variabel 'x', dalam persamaan matematika, sanggup melambangkan posisi partikel di ruang angkasa.

Dalam kartografi, koleksi simbol yang terorganisir membentuk legenda pada peta.


Etimologi

Kata simbol berasal dari bahasa Yunani "symballo" (σύμβολον) yang berarti melempar bersama-sama, melempar atau meletakkan tolong-menolong dalam satu inspirasi atau gagasan objek yang kelihatan, sehingga objek tersebut mewakili gagasan.


Definisi Simbol

Dalam mempertimbangkan efek simbol pada jiwa, dalam esai seminalnya "Simbol Tanpa Makna Joseph Campbell" mengusulkan definisi simbol berikut: Simbol ialah energi yang membangkitkan, dan mengarahkan, agen.

Heinrich Zimmer memperlihatkan ikhtisar ringkas wacana alam dan relevansi infinit dari simbol.

" Konsep dan kata-kata ialah simbol, sama mirip visi, ritual, dan gambar, begitu juga tata krama dan kebiasaan hidup sehari-hari. Melalui semua ini realitas transenden dicerminkan. Ada begitu banyak metafora yang mencerminkan dan menyiratkan sesuatu yang, meskipun dengan demikian diekspresikan secara beragam, tidak sanggup dilukiskan, meskipun dengan demikian beraneka ragam, tetap tidak sanggup dipahami. Simbol memegang pikiran terhadap kebenaran tetapi bukan diri mereka kebenaran, sebab itu ialah ilusi untuk meminjamnya. Setiap peradaban, setiap zaman, harus mewujudkannya sendiri. "

Dalam buku Signs and Symbols,  dinyatakan bahwa Sebuah simbol ... ialah gambar atau tanda visual yang mewakili sebuah inspirasi - indikator yang lebih dalam dari kebenaran universal.

Simbol ialah sarana komunikasi kompleks yang sanggup mempunyai aneka macam tingkatan makna. Ini memisahkan simbol dari tanda, sebab tanda hanya mempunyai satu arti.

Budaya insan memakai simbol untuk mengekspresikan ideologi dan struktur sosial tertentu dan untuk mewakili aspek budaya spesifik mereka. Dengan demikian, simbol membawa makna yang bergantung pada latar belakang budaya seseorang; dengan kata lain, makna simbol tidak menempel pada simbol itu sendiri tetapi dipelajari secara kultural.

Simbol ialah dasar dari semua pemahaman insan dan berfungsi sebagai kendaraan konsepsi untuk semua pengetahuan manusia. Simbol memfasilitasi pemahaman wacana dunia daerah kita hidup, sehingga berfungsi sebagai dasar di mana kita membuat penilaian.

Dengan cara ini, orang memakai simbol tidak hanya untuk memahami dunia di sekitar mereka, tetapi juga untuk mengidentifikasi dan bekerja sama dalam masyarakat melalui retorika konstitutif.


Simbol dan semiotika

Semiotika ialah studi wacana tanda, simbol, dan penandaan sebagai sikap komunikatif. Studi semiotika berfokus pada hubungan penanda dan penandaan, juga dengan mempertimbangkan interpretasi instruksi visual, bahasa tubuh, suara, dan petunjuk kontekstual lainnya.

Semiotik terkait dengan baik linguistik dan psikologi. Oleh sebab itu, semiotikian tidak hanya mempelajari apa yang diimplikasikan simbol, tetapi juga bagaimana makna dan bagaimana fungsinya untuk membuat makna di masyarakat. Simbol memungkinkan otak insan untuk terus menerus membuat makna memakai masukan sensorik dan membaca sandi simbol melalui denotasi dan konotasi.


Psikoanalisis, retorika, dan arketipe

Psikoanalis Swiss, Carl Jung, yang mempelajari arketipe, mengusulkan definisi alternatif simbol, membedakannya dengan tanda panjang.

Dalam pandangan Jung, sebuah tanda berarti sesuatu yang dikenal, sebagai kata kependekan rujukannya. Dia membandingkan ini dengan simbol, yang ia gunakan untuk sesuatu yang tidak diketahui dan yang tidak sanggup dibentuk dengan terperinci atau tepat.

Contoh simbol dalam pengertian ini ialah Kristus sebagai simbol dari arketipe yang disebut diri. Sebagai contoh, bahasa tertulis terdiri dari aneka macam simbol berbeda yang membuat kata-kata, Melalui kata-kata tertulis ini insan berkomunikasi satu sama lain.

Kenneth Burke mendeskripsikan Homo sapiens sebagai "penggunaan simbol, pembuatan simbol, dan simbol menyalahgunakan hewan " untuk memperlihatkan bahwa seseorang membuat simbol serta menyalahgunakannya.

Burke melanjutkan dengan menggambarkan simbol berasal dari karya Sigmund Freud pada kondensasi dan perpindahan, lebih lanjut menyatakan bahwa simbol tidak hanya relevan dengan teori mimpi tetapi juga untuk "sistem simbol normal".

Dia menyampaikan bahwa terkait melalui "substitusi", di mana satu kata, frasa, atau simbol diganti dengan yang lain untuk mengubah makna. Dengan kata lain, kalau seseorang tidak memahami kata atau frasa tertentu, orang lain sanggup mengganti sinonim atau simbol untuk mendapat arti yang sama. Namun, sesudah mempelajari cara gres dalam menafsirkan simbol tertentu, orang tersebut sanggup mengubah gagasannya yang sudah terbentuk untuk menggabungkan informasi baru.

Jean Dalby Clift menyampaikan bahwa orang tidak hanya menambahkan interpretasi mereka sendiri ke simbol, mereka juga membuat simbol pribadi yang mewakili pemahaman mereka sendiri wacana kehidupan mereka: apa yang beliau sebut "gambar inti" dari orang tersebut. Dia beropini bahwa kerja simbolis dengan simbol-simbol pribadi atau gambar inti ini sanggup berkhasiat mirip bekerja dengan simbol mimpi dalam psikoanalisis atau konseling.

William Indick memperlihatkan bahwa simbol-simbol yang umumnya ditemukan dalam mitos, legenda, dan fantasi memenuhi fungsi psikologis dan hasilnya mengapa arketipe mirip "pahlawan," "sang putri" dan "penyihir" tetap terkenal selama berabad-abad.


Paul Tillich

Paul Tillich beropini bahwa, sementara gejala diciptakan dan dilupakan, simbol-simbol lahir dan mati. Oleh sebab itu, ada simbol mati dan hidup.

Simbol yang hidup sanggup mengungkapkan kepada individu wacana tingkat tersembunyi dari suatu makna dan realitas transenden atau agama.

Simbol bersifat kompleks, dan maknanya juga sanggup berevolusi dikala individu atau budaya berevolusi. Ketika suatu simbol kehilangan makna dan kekuatannya bagi seorang individu atau budaya, itu menjadi simbol mati.


Peran konteks dalam simbolisme

Arti simbol sanggup dimodifikasi oleh aneka macam faktor termasuk penggunaan populer, sejarah, dan maksud kontekstual.

Arti sejarah
Sejarah simbol ini ialah salah satu dari banyak faktor dalam memilih makna simbol tertentu. Akibatnya, simbol-simbol dengan kekuatan emotif membawa problem analog dengan etimologi palsu.

Konteks
Konteks simbol sanggup mengubah maknanya. Bintang bersisi lima yang sama mungkin menerangkan seorang petugas penegak aturan atau anggota dari dinas militer, tergantung pada seragamnya .


Simbol dalam Kartografi

Simbol dipakai dalam kartografi untuk mengomunikasikan informasi geografis (umumnya sebagai titik, garis, atau fitur area). Seperti halnya simbol lainnya, variabel visual mirip ukuran, bentuk, orientasi, tekstur, dan pola memperlihatkan makna pada simbol.

Bentuk dari simbol kartografi digolongkan ke dalam salah satu dari tiga kelompok utama:

Pictorial / Representational - bentuk atau gambar yang terperinci ibarat fitur geografis yang dilambangkan dan sanggup ditafsirkan tanpa legenda.

Asosiatif - adonan elemen bergambar dan geometris yang menghasilkan bentuk yang gampang dikenali.

Abstrak / Geometris - bentuk acak yang sepenuhnya dipilih untuk mewakili fitur tertentu.


Tindakan simbolis

Memakai pita merah ialah tindakan simbolis yang mengkomunikasikan tunjangan untuk kesadaran insan akan AIDS dan HIV.
Tindakan simbolis ialah tindakan yang tidak memiliki, atau sedikit, efek mudah tetapi melambangkan, atau sinyal, apa yang diinginkan atau diyakini pelakunya. Aksinya memberikan arti kepada orang lain.

Tindakan simbolis sanggup tumpang tindih dengan ucapan simbolis, mirip penggunaan pembakaran bendera untuk mengekspresikan permusuhan atau memberi hormat kepada bendera untuk mengekspresikan patriotisme.

Menanggapi kritik publik yang kuat, bisnis, organisasi, dan pemerintah sanggup mengambil tindakan simbolis daripada secara pribadi menangani problem yang teridentifikasi.

Tindakan simbolis terkadang diejek sebagai slacktivisme.
Share This :