Iklan

Pengertian Zaman Besi Beserta Sejarahnya Lengkap

Pengertian Zaman Besi Beserta Sejarahnya Lengkap
Zaman Besi yaitu zaman terakhir dari sistem tiga zaman, didahului oleh Zaman Batu (Neolitik) dan Zaman Perunggu.

Armor dada dan leher Silla dari National Museum of Korea
Ini yaitu era arkeologi dalam prasejarah dan protosejarah Eropa dan Timur Dekat Kuno, dan dengan analogi juga dipakai bab lain dari Dunia Lama.

Sistem tiga zaman diperkenalkan pada paruh pertama periode ke-19 untuk arkeologi Eropa pada khususnya, dan pada simpulan periode ke-19 diperluas ke arkeologi Timur Dekat Kuno. Seperti namanya, teknologi Zaman Besi dicirikan oleh produksi alat dan persenjataan oleh metalurgi besi, lebih khususnya lagi dari baja karbon.

Durasi Zaman Besi bervariasi tergantung pada daerahnya masing-masing. Hal ini didefinisikan oleh konvensi arkeologi, bahwa keberadaan cor atau besi tempa tidak cukup untuk mewakili budaya Zaman Besi.

Lebih tepatnya, istilah "Zaman Besi" menyiratkan bahwa produksi baja karbon telah disempurnakan ke titik di mana produksi alat-alat dan senjata secara massal setara dengan produksi perunggu mereka sebelumnya.

Di Timur Dekat Kuno, transisi ini terjadi sesudah runtuhnya Zaman Perunggu, pada periode ke-12 SM. Teknologi ini segera menyebar ke seluruh wilayah Mediterania dan ke Asia Selatan. Penyebarannya lebih lanjut ke Asia Tengah, Eropa Timur dan Tengah agak tertunda, dan Eropa Utara masih tercapai, sekitar 500 SM.

Perluasan istilah "Zaman Besi" ke arkeologi Asia Selatan, Timur dan Tenggara terjadi lebih baru, dan sanggup dipakai secara longgar.

Di Asia Selatan, Zaman Besi diambil untuk memulai budaya pengerjaan-besi Painted Gray Ware dan berakhir dengan pemerintahan Ashoka (abad ke-3 SM). Dalam prasejarah Asia Timur dan Tenggara, istilah "Zaman Besi" tidak terdefinisi dengan baik dan sanggup dipakai lebih longgar.

Sahel (wilayah Sudan) dan Sub-Sahara Afrika berada di luar sistem tiga-zaman, tidak ada Zaman Perunggu, tetapi istilah "Zaman Besi" kadang kala dipakai dalam rujukan untuk budaya awal pengerjaan besi menyerupai budaya Nok di  Nigeria.


Kronologi

Zaman Besi di Eropa sanggup dilihat sebagai bab dari runtuhnya Zaman Perunggu di Timur Dekat kuno, di India kuno (dengan peradaban Veda pasca-Rigvedic), Iran kuno, dan Yunani kuno (dengan Zaman Kegelapan Yunani).

Di wilayah Eropa lainnya Zaman Besi dimulai pada periode ke-8 SM di Eropa Tengah dan periode ke-6 SM di Eropa Utara. Zaman Besi Timur Dekat dibagi menjadi dua subbagian, Besi I dan Besi II.

Besi I (1200–1000 SM) menggambarkan baik kontinuitas dan diskontinuitas dengan Zaman Perunggu Tua sebelumnya. Tidak ada batasan budaya yang niscaya antara periode 13 dan 12 SM di seluruh wilayah.

Zaman Besi sebagai periode arkeologi secara garang didefinisikan sebagai bab dari prasejarah suatu budaya atau wilayah di mana metalurgi besi yaitu teknologi pengerjaan logam yang dominan. Periodisasi tidak sepenuhnya terikat pada kehadiran metalurgi besi dan hingga batas tertentu duduk masalah konvensi.

Karakteristik budaya Zaman Besi yaitu produksi massal alat dan senjata yang terbuat dari baja, biasanya adonan dengan kandungan karbon sekitar 0,30% dan 1,2%.

Hanya dengan kemampuan produksi baja karbon, metalurgi besi menghasilkan peralatan atau senjata yang setara atau lebih unggul dari perunggu. Sampai hari ini, perunggu dan kuningan belum diganti dalam banyak aplikasi, dengan penyebaran baja yang didasarkan pada banyak ekonomi menyerupai pada kemajuan metalik.  Berbagai teknik telah dipakai untuk memproduksi baja dari besi lebur.

Dengan konvensi, Zaman Besi di Timur Dekat Kuno dipakai sekitar 1200 SM (runtuhnya Zaman Perunggu) ke 550 SM (atau 539 SM), dipakai sebagai awal dari historiografi (Herodotus) atau simpulan periode proto-sejarah.

Di Eropa Tengah dan Barat, Zaman Besi dipakai sekitar 800 SM ke 1 SM, di Eropa Utara sekitar 500 SM hingga 800 M. Di Cina, tidak ada periode prasejarah yang dikenali yang ditandai dengan pengerjaan besi, alasannya yaitu Zaman Perunggu Cina bertransisi hampir eksklusif ke dalam dinasti Qin  dari Kekaisaran Cina; "Zaman Besi" dalam konteks Cina kadang kala dipakai untuk periode transitonal sekitar 500 SM hingga 100 SM di mana metalurgi besi hadir bahkan jikalau tidak dominan.


Timur Dekat Kuno

Zaman Besi di Timur Dekat Kuno  diyakini telah dimulai dengan inovasi teknik peleburan besi dan smithing di Anatolia atau Kaukasus dan Balkan pada simpulan milenium ke-2 SM (sekitar 1300 SM). Peleburan besi mula-mula  ditemukan di Tell Hammeh, Jordan sekitar 930 SM.

Asia Barat
Di negara-negara Mesopotamia Sumeria, Akkad dan Asyur, penggunaan awal besi dimulai jauh ke belakang, hingga mungkin 3000 SM. Salah satu artefak besi lebur tertua yang diketahui yaitu belati dengan pisau besi yang ditemukan di makam Het di Anatolia, berasal dari 2500 SM.

Penggunaan senjata besi secara luas yang menggantikan senjata perunggu dengan cepat disebarluaskan ke seluruh Timur Dekat (Afrika Utara, Asia Barat Daya ) pada awal milenium ke-1 SM.

Perkembangan peleburan besi pernah dikaitkan dengan Het dari Anatolia selama Zaman Perunggu Akhir. Sebagai bab dari Zaman Besi Akhir-Zaman Besi Awal, runtuhnya Zaman Perunggu sanggup dilihat dari penyebaran teknologi kerja besi yang lambat dan berlangsung relatif di wilayah tersebut.

Sudah usang diperkirakan bahwa keberhasilan Kekaisaran Het selama Zaman Perunggu Akhir telah didasarkan pada laba yang ditimbulkan oleh "monopoli" pada pengerjaan besi pada ketika itu.

Pandangan menyerupai "monopoli Het" telah di bawah pengawasan dan tidak lagi mewakili konsensus keilmuan. Meskipun ada beberapa benda besi dari Zaman Perunggu Anatolia, jumlahnya sebanding dengan benda-benda besi yang ditemukan di Mesir dan tempat-tempat lain pada periode waktu yang sama; dan hanya sejumlah kecil benda-benda ini merupakan senjata.

Mesir
Zaman Besi dalam arkeologi Mesir intinya bersesuaian dengan Periode Menengah Ketiga Mesir.

Besi logam sangat langka dalam koleksi barang antik Mesir. Perunggu tetap menjadi materi utama di sana hingga penaklukan oleh Kekaisaran Neo-Asyur pada 671 SM.

Penjelasan ini sepertinya terletak pada fakta bahwa peninggalan dalam banyak masalah yaitu perlengkapan makam, kapal dan vas pemakaman, dan besi yang dianggap logam tidak murni oleh orang Mesir kuno itu tidak pernah dipakai dalam pembuatan ini atau untuk tujuan keagamaan apa pun.

Itu dikaitkan dengan Seth, roh jahat yang berdasarkan tradisi Mesir mengatur gurun tengah Afrika. Dalam Piramida Hitam Abusir, tertanggal sebelum tahun 2000 SM, Gaston Maspero menemukan beberapa potongan besi. Dalam teks pemakaman Pepi I, logam disebutkan. Pedang bertuliskan nama firaun Merneptah serta kapak tempur dengan mata pisau besi dan poros perunggu yang dihias emas keduanya ditemukan dalam penggalian Ugarit.

Sebuah belati dengan pisau besi yang ditemukan di makam Tutankhamun, periode ke 13 SM, baru-baru ini diperiksa dan ditemukan berasal dari meteorik.

Eropa
Di Eropa, penggunaan besi meliputi tahun-tahun terakhir dari periode prasejarah dan tahun-tahun awal periode bersejarah.

Zaman Besi regional sanggup didefinisikan sebagai tahap terakhir dari periode prasejarah dan yang pertama dari periode proto-sejarah. Pengerjaan besi diperkenalkan ke Eropa pada simpulan periode ke-11 SM, mungkin dari Kaukasus, dan perlahan menyebar ke utara dan barat selama 500 tahun berikutnya. Penggunaan teknologi besi secara luas diterapkan di Eropa secara bersamaan dengan Asia.


Asia

Asia Tengah
Zaman Besi di Asia Tengah dimulai ketika benda-benda besi muncul di antara Saka Indo-Eropa di Xinjiang masa sekarang antara periode ke-10 SM dan periode ke-7 SM, menyerupai yang ditemukan di situs pemakaman Chawuhukou.

Budaya Pazyryk yaitu budaya arkeologi Zaman Besi (sekitar periode 6 hingga periode ke 3 SM) yang diidentifikasi oleh artefak yang digali dan mumi yang ditemukan di permafrost Siberia di Pegunungan Altay.

Asia Timur
Di Cina, prasasti perunggu Cina  ditemukan sekitar 1200 SM.  Perkembangan metalurgi besi dikenal selama periode ke-9 SM.

Naskah segel besar diidentifikasi dengan sekelompok huruf dari sebuah buku berjudul Shĭ Zhoù Piān (800 SM). Metalurgi besi mencapai Lembah Yangzi menjelang simpulan periode ke-6 SM. Beberapa benda ditemukan di Changsha dan Nanjing.

Teknik yang dipakai dalam Lingnan yaitu kombinasi cetakan bivalvia dari tradisi selatan yang berbeda dan penggabungan teknologi cetakan dari Zhongyuan. Produk-produk kombinasi dari dua periode ini yaitu lonceng, kapal, senjata dan ornamen dan cor canggih.

Budaya Zaman Besi dari Dataran Tinggi Tibet telah secara tentatif dikaitkan dengan budaya Zhang Zhung yang dijelaskan dalam tulisan-tulisan Tibet awal.

Di Jepang, barang-barang besi, menyerupai alat, senjata, dan benda-benda dekoratif, dipostulasikan untuk memasuki Jepang selama periode Yayoi simpulan ( sekitar 300 SM - 300 M) atau periode Kofun  berikutnya ( 250 - 538 M), kemungkinan besar melalui kontak dengan Semenanjung Korea dan Cina.

Membedakan karakteristik periode Yayoi termasuk munculnya gaya tembikar gres dan mulainya pertanian padi intensif di sawah. Budaya Yayoi berkembang di wilayah geografis dari selatan Kyūshū ke utara Honshu. Kofun dan periode Asuka berikutnya kadang kala disebut secara kolektif sebagai periode Yamato ; Kata kofun yaitu bahasa Jepang untuk jenis gundukan pemakaman yang berasal dari zaman itu.

Benda-benda besi diperkenalkan ke semenanjung Korea melalui perdagangan dengan para pemimpin dan masyarakat tingkat-negara di wilayah Laut Kuning pada periode ke-4 SM, tepat pada simpulan Periode Negara Berperang, tetapi sebelum Dinasti Han Barat dimulai. Yoon mengusulkan bahwa besi pertama kali diperkenalkan ke kepala suku yang terletak di sepanjang lembah sungai Korea Utara yang mengalir ke Laut Kuning menyerupai Cheongcheon dan Sungai Taedong.

Produksi besi segera diikuti pada periode ke-2 SM, dan alat besi mulai dipakai oleh petani pada periode ke-1 di Korea Selatan. Waktu ketika produksi besi dimulai yaitu ketika yang sama ketika kompleks-kompleks Korea Proto-sejarah yang menonjol muncul.

Asia Selatan
Sejarah metalurgi di subbenua India dimulai pada milenium ke-2 SM. Situs-situs arkeologi di India, menyerupai Malhar, Dadupur, Raja Nala Ka Tila, Lahuradewa, Kosambi dan Jhusi, Allahabad di Uttar Pradesh ketika ini mengatakan peralatan besi pada periode 1800-1200 SM.

Penggalian arkeologi di Hyderabad mengatakan situs pemakaman Zaman Besi. Rakesh Tewari percaya bahwa sekitar awal Zaman Besi India (abad ke 13 SM), peleburan besi secara luas dipraktekkan di India. Penggunaan semacam itu mengatakan bahwa tanggal awal teknologi mungkin sekitar periode ke-16 SM.

Asia Tenggara
Di Filipina dan Vietnam, budaya Sa Huynh mengatakan bukti adanya jaringan perdagangan yang luas. Manik-manik Sa Huynh dibentuk dari gelas, carnelian, kerikil akik, olivin, zirkon, emas dan garnet; sebagian besar bahan-bahan ini tidak lokal ke wilayah tersebut, dan kemungkinan besar diimpor. Cermin perunggu gaya Dinasti Han juga ditemukan di situs Sa Huynh. 


Afrika Sub-Sahara

Di Afrika Sub-Sahara, di mana tidak ada Zaman Perunggu universal di seluruh benua, penggunaan besi dicapai segera sesudah penggunaan batu.

Metalurgi ditandai dengan tidak adanya Zaman Perunggu, dan transisi dari "batu menjadi baja" dalam alat. Bukti awal untuk teknologi besi di Afrika Sub-Sahara sanggup ditemukan di situs-situs menyerupai KM2 dan KM3 di barat bahari Tanzania.

Ada juga bukti metalurgi besi di Termit, Niger dari sekitar periode ini. Nubia yaitu produsen utama dan pengekspor besi sesudah pengusiran dinasti Nubia dari Mesir oleh bangsa Asyur pada periode ke-7 SM.

Pengerjaan besi dan tembaga di Afrika Sub-Sahara menyebar bersama dengan perluasan Bantu, dari wilayah Kamerun ke Great Lakes Afrika pada periode ke-3 SM, mencapai Tanjung sekitar 400 M. Namun, pengerjaan besi mungkin telah dipraktekkan selama awal milenium ke-3 SM.

Share This :