Iklan

Menghitung Episentrum Gempa Bumi

Menghitung Episentrum Gempa Bumi
Gempa bumi ialah kejadian yang sering terjadi di kawasan yang berada pada lokasi geologi yang aktif menyerupai Indonesia. Gelombang gempa akan tercatat dalam seismograf dalam bentuk grafik. Perbedaan selang waktu antara gelombang sekunder dan gelombang primer sanggup dijadikan dasar untuk memilih letak episentrum gempa dari pos pengamatan. Rumus untuk memilih jarak episentrum gempa dengan teknik ini dikenal dengan rumus Laska. Untuk memilih lokasi episentrum gempa dibutuhkan minimal 3 hasil pencatatan dari pos pengamatan gempa. Baca juga: Rumus kelembaban relatif

Keterangan:
= Jarak Episentrum
S = Waktu terjadinya gelombang primer
P = Waktu terjadinya gelombang sekunder
1’ = 1 menit

Contoh penerapan rumus:
1.Terjadi gempa di Yogyakarta tahun 2010, seismograf mencatat gelombang primer terjadi pukul 10.05 dan gelombang sekunder tercatat pukul 10.08. Berapakah jarak episentrum gempa dari stasiun pemantau?
2.Hitunglah episentrum gempa dari masing-masing stasiun pencatat gempa berikut: 
Baca juga: Rumus kontur interval peta topografi
Gempa bumi ialah kejadian yang sering terjadi di kawasan yang berada pada lokasi geologi  Menghitung Episentrum Gempa Bumi
Peta Episentrum Gempa
Stasiun A
- Gelombang P pertama tercatat pukul 2:28.25
- Gelombang S pertama tercatat pukul 2:30.40
Stasiun B
- Gelombang P pertama tercatat pukul 2:30.15
- Gelombang S pertama tercatat pukul 2:33.45

Jawab:
Soal 1.
Diketahui S = 10.08  P = 10.05
∆ = {(S - P) - 1’} x 1.000 km
{(10.08- 10.05) - 1’} x 1.000 km
{(3’ - 1’} x 1.000 km
 = 2.000 km dari Yogyakarta

Soal 2.
Episentrum A
{(2.30’40’’- 2.28’25”) - 1’} x 1.000 km
= (2’15” – 1) x 1.000 km
= (1’15” x 1.000) (karena 1’=60 detik) maka
= (1 x 1.000) + (15/60 x 1.000)
= 1.250 km dari stasiun A

Episentrum B
{(2.33’45’’- 2.30’15”) - 1’} x 1.000 km
= (3’30” – 1) x 1.000 km
= (2’30” x 1.000) (karena 1’=60 detik) maka
= (2 x 1.000) + (30/60 x 1.000)
Share This :