Iklan

Objek Material Dan Formal Geografi

Objek Material Dan Formal Geografi
Ilmu merupakan pengetahuan yang telah tersusun secara sistematik dan terlihat dari sisi objek studi yang terang mempunyai ruang lingkup tertentu, berbagi metode tertentu, mempunyai asas dan konsep serta berbagi teori-teori terkait di dalamnya. Para mahir geografi Indonesia pada dikala Seminar dan lokakarya di Semarang menyepakati perihal objek studi geografi yaitu objek material dan objek formal.

Baca juga:
Fungsi pembelajaran geografi yang penting
Memahami letak strategis Indonesia

Objek material geografi yakni sasaran atau "hal" yang dikaji dalam studi geografi yaitu lapisan bumi dan lebih luasnya yakni fenomena geosfer. Geosfer meliputi:
1. Atmosfer, yaitu lapisan udara yang terdiri atas banyak sekali fenomena cuaca dan iklim yang dikaji lebih khusus dalam Klimatologi dan Meteorologi.
2. Litosfer, yaitu lapisan batuan penyusun kerak bumi yang dikaji dalam bidang Geologi, Geomorfologi, Petrografi dan lainnya.
3. Hidrosfer, yaitu lapisan air mencakup perairan di darat maupun di maritim dan dikaji khusus dalam Hidrologi, Oseanografi dan lainnya.
4. Biosfer, yaitu lapisan kehidupan berupa ekosistem, tumbuhan fauna dan interaksi di dalamnya yang dikaji khusus dalam Biogerografi, Ekologi dan lainnnya.
5. Antroposfer, yaitu lapisan insan yang merupakan "tema sentral" dari tema lapisan geosfer lainnya. Manusia sebagai mahluk lebih banyak didominasi dalam ruang bumi tentunya sangat berperan dalam perubahan struktur ruang itu sendiri. 

Baca juga:
Zonasi maritim berdasarkan intensitas cahaya
Pembahasan SBMPTN Geografi 2014
Rumus sex ratio dan dependency ratio

Objek Formal geografi merupakan metode pendekatan yang dipakai dalam mengkaji suatu masalah. Metode pendekatan atau objek formal geografi mencakup aspek keruangan, kelingkungan, kewilayahan dan waktu.
1. Aspek keruangan
Geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi "nilai" suatu tempat dari banyak sekali macam kepentingan. Berdasarkan kondisi tersebut kita lalu mempelajari letak, jarak, keterjangkauan dan lainnya.
2. Aspek kelingkungan
Geografi mempelajari suatu tempat atau hubungan dalam kaitannya dengan interaksi antar komponen ruang tersebut. Komponen tersebut terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Interaksi antar komponen lingkungan berdampak pada perubahan dan keunikan kualitas ruang itu sendiri.
3. Aspek kewilayahan
Geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah dengan ciri khasnya masing-masing. Berdasarkan kekhasannya tersebut maka akan muncul pewilayahan contohnya daerah hutan tropis yaitu daerah yang mempunyai ciri khas hutan basah.
4. Aspek waktu
Geografi mempelajari perkembangan wilayah dari waktu tertentu sehingga akan muncul perubahan tata ruang didalamnya. Misalnya perubahan kota Jakarta dari tahun ke tahun, kemunduran garis pantai dari waktu ke waktu dan lainnya. Baca juga: Trickle down effect pembangunan
Objek material geografi
Baca juga: Planet dalam, luar, superior dan inferior 
Sumber dan gambar: disini
Share This :