Apakah anda membutuhkan rumah? Berapa harga rumah di jaman sekarang?.
Apakah saya sanggup membelinya?. Pertanyaan tersebut tentunya sering terlintas di pikiran anda (saya salah satunya) alasannya rumah merupakan salahsatu kebutuhan pokok insan yang utama. Siapa yang tidak ingin mempunyai rumah keinginan untuk keluarga. Namun tentunya anda tahu sendiri ketika ini harga rumah atau properti sangat luar binasa meroket seiring inflasi. Dulu ayah saya membeli rumah tipe 36 tahun 2000 an hanya 30 jutaan saja, kini selang 15 tahun rumah tipe tersebut sudah berada di angka minimal 90 - 300 jutaan. Coba bayangkan 10, 20, 30 atau 50 tahun kemudian, berapa harga rumah pada ketika itu?. Lalu berapa kecepatan jenjang karir kita?apakah sanggup seimbang dengan nilai inflasi dan properti?Hal tersebut tentunya harus anda pikirkan ketika ini.
Apakah saya sanggup membelinya?. Pertanyaan tersebut tentunya sering terlintas di pikiran anda (saya salah satunya) alasannya rumah merupakan salahsatu kebutuhan pokok insan yang utama. Siapa yang tidak ingin mempunyai rumah keinginan untuk keluarga. Namun tentunya anda tahu sendiri ketika ini harga rumah atau properti sangat luar binasa meroket seiring inflasi. Dulu ayah saya membeli rumah tipe 36 tahun 2000 an hanya 30 jutaan saja, kini selang 15 tahun rumah tipe tersebut sudah berada di angka minimal 90 - 300 jutaan. Coba bayangkan 10, 20, 30 atau 50 tahun kemudian, berapa harga rumah pada ketika itu?. Lalu berapa kecepatan jenjang karir kita?apakah sanggup seimbang dengan nilai inflasi dan properti?Hal tersebut tentunya harus anda pikirkan ketika ini.
Bagi kaum berpenghasilan atas tentunya membeli rumah sangat mudah, sanggup cash tapi bagi karyawan atau pekerja berpenghasilan menengah saja hal tersebut sangat susah/berat. Tidak ada cara lain jikalau tida punya uang cash maka KPR atau sumbangan kredit merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan rumah impian. Kali ini saya hanya ingin menyebarkan pengalaman perihal pilih KPR atau Pinjaman Kredit ke Bank untuk mempunyai rumah. Salah berikan sedikit perbandingannya untuk sekedar gosip bagi rekan-rekan yang ingin punya rumah.
1. KPR
KPR merupakan Kredit Kepemilikan Rumah dimana dalam hal ini kita berafiliasi dengan bank untuk membayar kredit rumah yang kita beli dari developer. Jika kita ingin memakai KPR ada hal yang harus anda ketahui dulu. Jika anda pergi ke festival properti niscaya anda akan diperlihatkan brosur mengenai rumah dan biasanya bab marketing developer disini mulai bergerilya melaksanakan trik dan intrik pemasarannya. Apa saja itu? Kita lihat satu per satu supaya anda tahu.
- Di brosur biasanya ditampilkan Uang Muka + Booking Fee, bebas biaya kesepakatan dan lainnya.
Apakah cuma itu saja yang dibutuhkan untuk mensegel rumah keinginan anda?. Tidak! Di belakang itu semua ada biaya-biaya goib lain yang "sengaja" tidak dicantumkan dan nanti menjadi surprise tersendiri bagi pembeli. Kalau nilai KPR itu sanggup diatur tergantung usang KPR dan besarnya bunga. Nah bisaya di awal ini yang seringkali menciptakan stress. Ternyata ada biaya macam-macam lagi selain UM dan Booking Fee menyerupai biaya administrasi, biaya peningkatan mutu (listrik, air), biaya kelebihan tanah dan biaya strategis (bila rumah anda berada di jalan utama atau paling depan, biasanya akan kena ini). Kaprikornus nanti biaya di muka yang awalnya di total 10.000.000 di brosur akan bertambah biaya tek-tek bengek lain jadi total misal 20.000.000. Namun tentunya alasannya rumah ialah aset dan cepat laris maka orang tidak akan berfikir lagi biaya-biaya tersebut yang penting sanggup rumah. Kaprikornus pada dasarnya jikalau ingin KPR siapkan uang muka sesuai brosur dan uang pemanis lain senominal UM di brosur alias dua kali lipat. Selain itu perumahan KPR dibentuk secara borongan jadi kualitas tentunya menengah dan desain tidak sesuai harapan kita dan harus merombak lagi bila ingin renovasi.
2. PINJAMAN KREDIT BANK
Cara kedua untuk mendapat rumah ialah dengan meminjam uang/fasilitas kredit di Bank. Lalu uang tersebut anda gunakan untuk bangkit rumah sesuai keinginan anda. Fasilitas ini cocok bila anda sudah mempunyai lahan kosong (warisan, atau beli sendiri). Anda tinggal ke bank yang menyediakan produk kredit pinjaman, silahkan cek sendiri masing-masing mana bank dirasa anda sukai. Suku bunga yang ditawarkan pilih saja yang flat semoga tidak terpengaruh inflasi. Biaya lain yang di awal yang diharapkan biasanya adalah:
- biaya administrasi, sekitar 100 ribu
- biaya asuransi ditetapkan bank, sekitar 3 ratus ribu
- biaya provisi (1% dari total nilai pinjaman)
- saldo darurat sebesar satu nilai cicilan
Kalau saya lebih suka cara kedua jikalau melihat pertimbangan kualitas bangunan. Cara kedua ini lebih yummy bila anda sudah punya lahan kosong di akrab kawasan kerja. Jika belum punya maka tentunya KPR menjadi solusi alternatif. Kaprikornus itulah kedua cara mendapat properti ketika ini, dan pilihan tergantung anda sendiri. Semua punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selamat membangun rumah.
Gambar:
Share This :
comment 0 comments
more_vert