Iklan

Bagaimana Cara Menghitung Usia Bumi?

Bagaimana Cara Menghitung Usia Bumi?
Bagi siswa-siswi mungkin pertanyaan menyerupai ini seringkali ditanyakan kepada guru kalian. Kapan bumi kita ini terbentuk ? Berapa usianya hingga ketika ini ? Adalah pertanyaan-pertanyaan yang sukar dijawab secara pasti. Karena
jawabannya melebihi dari usia kita, usia bapa-ibu kita, bahkan melibihi usia kakek buyut kita. Ribuan tahun bahkan milyaran tahun untuk usia suatu epoch geologi. Untuk itu maka dipakai  pendekatan yang secara garis besarnya terdiri dari dua macam ukuran, yaitu pendekatan umur relatif dan pendekatan umur absolut. Nah di postingan kali ini akan dijelaskan mengenai pendekatan umur relatif terlebih dahulu.
1.  Pendekatan Umur Relatif
Pendekatan umur relatif ialah merupakan penentuan umur lapisan-lapisan batuan dalam bentuk perbandingan lapisan mana yang lebih dulu terbentuk dan lapisan mana yang terbentuk kemudian. Atau dengan kata lain lapisan mana yang lebih muda antara kedua lapisan batuan yang kita lihat. Ada beberapa pendekatan untuk menetnukan umur relatif, antara lain :
a.Superposisi
Metode Superposisi menyatakan bahwa lapisan sedimen yang paling atas menawarkan umurnya lebih muda dari pada lapisan di bawahnya. Dan sebaliknya lapisan  bawah menawarkan umurnya lebih bau tanah dari pada lapisan di atasnya. Hal ini sanggup kita pahami alasannya ialah proses sedimentasi berjalan menyerupai itu.
Metode ini dipakai hanya berlaku pada batuan sedimen yang belum mengalami perubahan posisi. 
b.Intrusi
Intrusi ialah penyusupan magma ke dalam kerak bumi hingga mengalami pembekuan. Hal ini sanggup diasumsikan bahwa batuan intrusi umurnya lebih muda dari batuan disekitarnya (yang disusupinya).
c.Deformasi
Deformasi ialah lapisan sedimen yang mengalami perubahan gugusan alasannya ialah adanya proses geologis menyerupai pelipatan dan patahan. Hal ini sanggup diasumsikan bahwa bentuk lipatan atau patahan terjadi sehabis adanya lapisan sedimen. Artinya bahwa lapisan sedimen umurnya lebih bau tanah dari insiden lipatan atau patahan. 
d.Metamorfosa
Metamorfosa disini dimaksudkan pada proses perubahan bentuk dan struktur (disebut juga malihan). Misalnya Batuan Kapur menjelma Marmer.
Hal ini sanggup diasumsikan bahwa umur Marmer lebih muda dari Batuan Kapur yang ada disekitarnya. 
e.Perubahan Binatang
Setiap lapisan sedimen biasanya mengandung fosil dengan karakteristik masing-masing berdasarkan tempat dan waktu organisme itu hidup. Karakteristik fosil dalam setiap lapisan sedimen disebut Facies Palaentologi. Dengan memadukan prinsip Superposisi maka umur lapisan batuan dan umur fosil pada suatu kawasan yang sama atau berdekatan sanggup dibedakan. Tetapi untuk kawasan yang berjauhan dan telah mengalami perubahan posisi oleh tenaga eksogen atau oleh tenaga endogen, penentuan umur relatif ditentukan berdasarkan analisis korelasi.
Menurut kajian Biologi bahwa species tertentu hidup hanya dalam satu interval waktu tertentu dalam perkembangan sejarah geologi, selanjutnya digantikan oleh species lain.
f.Horizonisasi Tanah
Apa jikalau kita menggali penampang tanah, maka akan didapati lapisan-lapisan tanah yang memiliki karakteristik yang berbeda. Secara gampang yang sanggup dilihat perbedaan warna dari masing-masing lapisan. Lapisan-lapisan ini disebut dengan Horizon Tanah. Pembentukan horizon ini memerlukan waktu yang sangat usang dan berdasarkan pendekatan superposisi, maka umur horizon atas lebih muda dari horizon di bawahnya.



Sumber dan Gambar:
Share This :