Iklan

Pendekatan Ekologi Geografi

Pendekatan Ekologi Geografi
Pendekatan lain yang dipakai dalam menganalisa tanda-tanda geosfer yaitu pendekatan lingkungan atau ekologi. Ruang permukaan bumi banyak berubah alasannya yaitu imbas aktifitas mahluk hidup khususnya manusia. Prinsip ekologi yang paling fundamental dan dipakai dalam menganalisis permukaan bumi yaitu prinsip keterkaitan dalam jaring kehidupan. Dalam kehidupan setiap unsur saling terkait secara utuh dan terpadu membentuk suatu sistem. Dengan asumsi, tidak ada satu unsur pun dalam kehidupan ini yang sanggup bangkit sendiri, semuanya saling terkait dan tergantung (interdepensi), baik itu unsur fisik dengan fisik, fisik dengan makhuk hidup, maupun makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya. 
Pendekatan lain yang dipakai dalam menganalisa tanda-tanda geosfer yaitu pendekatan lingkung Pendekatan Ekologi Geografi
Kegiatan Manusia Merubah Struktur Ruang, pic:http://www.pecs-science.org/
Misalnya jenis tanah sangat tergantung pada batuan asal dan iklim, jenis tanah sanggup memperngaruhi jenis flora yang hidup, alasannya yaitu tanah merupakan media tumbuhan yang sangat penting. Tumbuhan pun  sangat tergantung pada iklim, ketinggian dan budaya insan termasuk teknologi. Keragaman dan jenis tumbuhan sangat mempengaruhi eksistensi dan jenis binatang yang hidup di sekitarnya. Manusia dalam taraf teknologi tertentu sangat tergantung pada eksistensi flora dan binatang secara alami. Dalam teknologi taraf tinggi pun eksistensi binatang dan tumbauhan tetap mempunyai posisi yang sangat strategis, baik sebagai sumber makanan, pakaian, perumahan, obat-obatan dan kebutuhan lainnya. Manusia dengan insan lain pun saling berhubungan, berinteraksi, membntuk sistem kebudayaan. Sistem kebudayaan yang diadopsi oleh insan banyak pula dipengaruhi oleh alam/lingkungan di mana ia melangsungkan kehidupan.
Pada dasarnya analisis ekologi yaitu untuk mempertanyakan, menilik dan memahami (1) bagaimana alam sebagai suatu sistem bekerja secara saling ketergantungan; (2) bagaimana eksistensi makhluk hidup dalam satu sistem kehidupan; (3) Bagaimana peranan makhluk hidup dalam habitatnya sehingga kehidupan sanggup berlangsung secara optimal; (4)

Bagaimana makhluk hidup sanggup mencukupi banyak sekali kebutuhan hidupnya dengan baik, unsur pokok dan penunjang apa yang diperlukan; (5) bagaimana spesies-spisies dalam suatu ekosistrem saling beradaptasi; (6) Apa yang mereka perlukan dalam habitatnya dan sanggup melangsungkan kehidupannya; (7) Bagaimana setiap makhluk hidup menghadapi keterbatasan dan harus toleran terhadap banyak sekali perubahan; (8) bagaimana individu-individu dalam populasi mengalami pertumbuhan (Odum, 1971).

Semua unsur dalam ekosistem mengikuti tatanan yang rumit namun teratur. Setiap unsur dalam kehidupan mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing. Kehidupan alam semesta mempunyai daya lenting untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan, selama perubahan- perubahan itu berada pada taraf yang wajar. Dengan adanya perkembangan insan yang sangat cepat baik secara jumlah maupun kualitas, menjadikan eksploitasi alam secara berlebihan. Hal inilah yang menjadikan timbulnya kerusakan-kerusakan ekologi insan dan makhluk hidup lainnya.

Geografi merupakan ilmu yang bersifat antroposentris, melihat insan secara dua sisi yaitu imanen dan transenden. Secara imanen insan merupakan bab yang terintegrasi dengan unsur alam lainnya, dengan tubuhan dan hewan. Manusia mempunyai tugas yang sama dalam memanfaatkan lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Secara transenden, insan mempunyai tanggungjawab yang lebih dibandingkan makhluk hidup lainnya, alasannya yaitu insan dibekali dengan akal. Setiap prilaku insan selalu dalam memanfaatkan alam selalu ada resiko-resiko terhadap alam, alasannya yaitu itu tanggungjawab, sopan santun lingkungan harus selalu dilibatkan dalam memanfaatkan lingkungan. Dalam memanfaatkan lingkungan 5 prinsip pengelolaan ekosistem selalu harus diaplikasikan dengan baik  yaitu keterkaitan (interdependency), keragamanan (diversity), kesinambungan (sustainability), keseimbangan (equilibrium) dan keserasian (harmony).
Share This :