Iklan

Pendekatan Regional Geografi

Pendekatan Regional Geografi
Dalam materi dasar geografi tentu kalian akan mencar ilmu perihal 3 pendekatan geografi yaitu keruangan, kelingkungan dan kewilayahan atau regional. Mempelajari 3 istilah ini memang tidak mengecewakan rumit dan butuh imajinasi yang tidak mengecewakan kuat. Region merupakan kesatuan daerah, dengan batas yang terang berdasarkan kriteria tertentu (Blij dan Murphy, 1998). Identifikasi atau kriteria dalam membatasi suatu region sanggup berupa bentang alam, manusia, atau campuran antara keduanya, misal region berdasarkan morfologi (pegunungan, perbukitan, dataran), region iklim, region agama, budaya, region kegiatan ekonomi dan sebagainya. 
Dalam materi dasar geografi tentu kalian akan mencar ilmu perihal  Pendekatan Regional Geografi
Pembagian Region, pic:http://massgaming.com/
Region merupakan bentuk pendekatan geografi yang melihat bumi secara horisontal namun tiga dimensi. Kalau ilmu alam atau sosial seringkali mengklasifikasikan bidang kajiannnya secara vertikal (misalnya dalam biologi makhluk hidup diklasifikasikan menjadi kerajaan/kingdom, pylum, orde, family dan spesies), maka geografi melihat permukaan bumi secara horisontal. Kalau saya sendiri kata kunci untuk memahami region yaitu adanya "batas". Batas wilayah ada yang disepakati (perjanjian) menyerupai batas negara Indonesia dengan Malaysia dan batas alamiah menyerupai batas wilayah bioma guru dengan hutan hujan dan lainnya.

Regional merupakan suatu pemikiran untuk memahami kesamaan dan perbedaan permukaan bumi. Persamaan atau keseragaman kenampakan bentang fisik atau alam dan manusianya sehingga sanggup dibedakan dengan kawasan lainnya dinamakan uniform region. Sedangkan region yang ditandai  oleh adanya pemusatan gerak atau pemikiran ke dalam satu titik (node atau sentral) disebut regional fungsional atau nodal region. (Bintarto, 1979, Sumaatmadja, 1981, Casskill, 1977). Dalam nodal region selalu memiliki tempat pusat (center place) yang menjadi magnit  bagi kawasan sekitarnya, dan juga berfungsi sebagai pusat pelayanan atau pertumbuhan. Setiap node selalu ada hinterland atau kawasan penyangga (periphery), sehingga terbentuklah hierarki region. Heirarki region sangat penting untuk mengetahui daerah-daerah yang menjadi pusat  pertumbuhan,  dan bagaimana  daerah  pusat  ini   sanggup  ditransformasikan/didistribusikan ke daerah pinggiran sampai tercipta keseimbangan pembangunan atau pemerataan pembangunan di suatu wilayah yang lebih luas, contohnya propinsi, negara bahkan dunia. Misnhull (1967) menyatakan bahwa sebagai berikut.

Daerah di mana antar korelasi dan proses berhenti keluar dan masuk, korelasi sistem keruangan terjadi terbatas di dalam region. Batas region tergantung karakteristik dari region, sanggup berupa batas administratif, politik dan batas lainnya, yang penting ada distribusi variabel region, sehingga membangun sistem region yang fungsional.


Dalam proses keruangan terjadi pembentukan sistem fungsional region, interaksi merupakan hal yang sangat penting. Interaksi berjalan secara dua arah. Secara operasional, interaksi ini ditunjang adanya sistem komunikasi dan transportasi. Komunikasi merupakan pertukaran ilham atau gagasan yang sanggup memperluas pengetahuan dan wawasan, sarana komunikasi sanggup berupa materi cetak, audio, visual maupun audio visual. Transportasi bagaikan sistem yang membawa pemikiran orang dan barang dari satu region ke region lain (Alexander, 1970). Dalam sistem transportasi ada tiga konsep dasar yaitu saling melengkapi (complementary), fasilitas untuk ditransfer (transferbility) dan wilayah antara (intervening opportunity) (Taaffe, 1980).
Harvey (1969), penjelasan-penjelasan fakta muka bumi dalam geografi sanggup dilakukan melalui 
a) cognitive description;
b) morphometric analysis;
c) cause and`effect`analysis; 
d) temporal modes of  explanation;
e) functional and ecological analysis; 
f) system analysis
Share This :