Iklan

Kaitan Geografi Dan Paleoklimatik

Kaitan Geografi Dan Paleoklimatik
Paleoklimat mempunyai dampak yang besar tidak hanya bagi kondisi fisik permukaan bumi namun juga keanekaragaman hayati di banyak sekali penggalan bumi. Hal ini terlihat dalam skala waktu geologi yang relatif baru. Bumi ini sudah ada semenjak 4,6 milyar tahun kemudian dan selama itu pula perkembangan bumi beserta iklimnya mempengaruhi kehidupan di dalamnya. Paleoklimat merupakan ilmu yang mempelajari sejarah kondisi iklim bumi di masa lampau. 

Peneliti paleoklimat menggabungkan inti es dan inti maritim untuk memahami sirkulasi samudera global yang mendorong sistem iklim utama di masa kini dan masa lalu.  Didaerah daratan, batuan kapur menyerupai stalaktit dan stalagmit telah dipakai untuk merekonstruksi iklim di masa lalu. Endapan kapur menangkap partikel kecil isotop air dan oksigen dan karbon yang kemudian sanggup dipelajari perubahan iklimnya dengan rasio isotop.

Dalam dua dekade terakhir ini, penelitian paleoklimat telah merevolusi pemahaman kita perihal sejarah iklim di bumi. Data iklim dari speleothem dan sumber lainnya telah mengatakan perubahan besar dalam iklim bumi yang terjadi pada awal Holosen (11,5 ribu tahun lalu) yang meliputi banyak kondisi cuaca di wilayah menyerupai Eropa dan Timur Tengah. Perubahan iklim ini memunculkan daerha pertanian alasannya yakni rerumputan dan jenis tanaman berbeda berkembang di daerah-daerah sekitar Mediterania.
Paleoklimat mempunyai dampak yang besar tidak hanya bagi kondisi fisik permukaan bumi namun Kaitan Geografi dan Paleoklimatik
Perubahan tutupan es di masa kemudian dan sekarang

Memahami perubahan iklim di masa kemudian juga memberi para ilmuwan pemahaman bagaimana perubahan iklim di masa depan akan terjadi. Apakah bencana di film The Day After Tomorrow sanggup terjadi?. Misalnya juga di kawasan yang terkena dampak kekeringan besar di masa kemudian dipelajari untuk mengatakan variabel yang serupa menyerupai meningkatnya volatilitas curah hujan yang terjadi di wilayah yang sama dikala ini dan bagaimana musim curah hujan mengatakan kemungkinan jikalau wilayah tertentu lebih cenderung berubah secara klimatis.

Di masa depan, variabel serupa yang mempengaruhi iklim di masa kemudian termasuk emisi rumah beling yang tinggi telah mengatakan mempunyai imbas sama untuk iklim modern di masa depan.  Data inti es menjebak sejumlah kecil atmosfer di masa lalu, air sanggup dipelajari untuk melihat komposisi isotop oksigen dan mengukur seberapa cepat suhu global berubah alasannya yakni karbondioksida dan gas rumah beling lainnya berfluktuasi di periode berbeda.

Akibatnya, perubahan fisik masa kemudian semacam itu dipakai untuk memodelkan perubahan iklim di masa depan alasannya yakni para ilmuwan kini mempunyai pemahaman yang lebih besar lengan berkuasa perihal hubungan antara komposisi isotop dan gas rumah beling di atmosfer.

Gambar: disini
Share This :