Iklan

Karakteristik Masyarakat Desa

Karakteristik Masyarakat Desa
Dimana kalian tinggal selama ini?di pedesaan atau perkotaan?. Jika kalian pernah tinggal di kedua wilayah tersebut tentunya sanggup diamati perbedaan fundamental antara gaya hidup masyarakat desa dan kota dan lingkungan fisiknya. Kali ini kita bahasa dulu ihwal karakteristik masyarakat pedesaan. Sebuah desa seringkali ditandai dengan kehidupan yang tenang, jauh dari hiruk pikuk keramaian, penduduknya ramah, saling mengenal satu sama lain, mata pencaharian penduduknya lebih banyak didominasi agraris. 
Orang desa mempunyai hubungan lebih dekat dan mendalam antar sesama warganya. Sistem kehidupan mereka biasanya berkelompok dan menurut asas kekeluargaan. Penduduk masyarakat desa pada umumnya hidup dari pertanian atau nelayan meskipun ada pekerjaan lain menyerupai tukang kayu, wiraswasta dan lainnya. Banyak sekali fakta bahwa dikala animo bertani tiba (biasanya animo penghujan) mereka yang bekerja di luar agraris akan kembali ke sawah/ladang. Mereka bekerja di luar pertanian hanya untuk sementara saja dan dikala pekerjaan bertani sedang tidak dilakukan mereka mencari pekerjaan di luar pertanian. Kegiatan bertani sering dilakukan tolong-menolong anggota masyarakat desa lainnya dan akhirnya yaitu timbullah kebiasaan gotong royong. Oleh lantaran itu pada masyarakat desa sangat jarang sekali dijumpai pekerjaan menurut keahlian namun biasanya pekerjaan didasarkan pada usia (karena kekuatan fisiknya) dan jenis kelaminnya.

Gotong Royong ciri khas masyarakat desa
Usia dan ketokohan sangat berperan dalam kehidupan masyarakat desa. Golongan orang-orang renta pada masyarakat pedesaan pada umumnya memegang peranan penting. Orang-orang akan selalu meminta nasihat-nasihat kepada mereka bila ada kesulitan yang mendera. Kesulitannya yaitu bahwa orang-orang renta itu mempunyai pandangan-pandangan yang didasarkan pada tradisi yang besar lengan berkuasa sehingga perubahan akan sangat sulit terjadi. Menurut Soerjono Soekanto, di desa perhatian utama masyarakat yaitu keperluan pokok dan fungsi-fungsi lainnya diabaikan. Orang desa menilai bahwa makanan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan biologis bukan sebagai kebutuhan sosial.
Masyarakat desa mempunyai jenis pekerjaan yang sama menyerupai bertani, berladang, atau nelayan. Kehidupan masyarakat desa yang mempunyai jenis pekerjaan sama (homogen) sangat menggantungkan pekerjaannya kepada keluarga lain. Mereka tidak sanggup mengerjakan semuanya oleh keluarga sendiri. Untuk mengolah tanah, memanen, atau pekerjaan tani lainnya mereka harus epakat dengan yang warga lain menunggu giliran. Begtupun jikalau ada pekerjaan lain menyerupai menciptakan rumah, jembatan atau akomodasi umum, mereka sudah atur waktunya supaya sanggup dikerjakan secara bersama-sama. Saling ketergantungan pada masyarakat yang disebabkan oleh persamaan dalam bidang pekerjaan ini oleh Emile Durkheim disebut sebagai solidaritas mekanis (mechanic solidarity). Sedangkan Ferdinand Tonnies mengemukakan istilah gemeinschaft atau paguyuban yaitu kelompok masyarakat di mana anggotanya saling terikat secara emosional satu sama lain.

Sumber dan Gambar:
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Elly M Setiadi
H. Kama. A. Hakam, Ridwan Effendi.
Share This :