Iklan

Kognisi - Pengertian Kognisi Dan Fungsinya Lengkap

Kognisi - Pengertian Kognisi Dan Fungsinya Lengkap
Kognisi atau Kognitif adalah "tindakan mental atau proses memperoleh pengetahuan dan pemahaman melalui pikiran, pengalaman, dan panca indra". Meliputi proses menyerupai memperhatikan, memperoleh pengetahuan, mengingat, menilai, mengevaluasi, menalar, memecahkan persoalan dan pengambilan keputusan, pemahaman serta kemampuan berbahasa.

Cara berfikir
Proses kognitif memakai pengetahuan yang ada kemudian menghasilkan pengetahuan baru.

Proses dianalisis dari perspektif yang berbeda dalam konteks yang berbeda, terutama di bidang linguistik, anestesi, neurosains, psikiatri, psikologi, pendidikan, filsafat, antropologi, biologi, sistemik, logika, dan ilmu komputer. Pendekatan-pendekatan ini dan aneka macam pendekatan lain terhadap analisis kognisi disintesis di bidang pengembangan ilmu kognitif, sebuah disiplin akademis progresif yang otonom.


Etimologi

Kata kognisi berasal dari kata kerja bahasa Latin cognosco (con 'dengang' dan gnōscō 'tau') (dengan kata kerja Yunani γι νώσκω, ylginόsko, yang berarti 'Saya tahu, merasakan') yang kemudian diartikan sebagai ' untuk menciptakan konsep 'atau' mengenali '.


Sejarah Kognisi

Kognisi yaitu kata yang berasal dari masa ke-15. Pada dikala itu, kata ini masih mempunyai arti "pemikiran dan kesadaran".

Perhatian terhadap proses kognitif muncul lebih dari delapan belas masa yang lalu, dimulai dengan Aristoteles dan minatnya pada kerja batin pikiran dan bagaimana mereka mempengaruhi pengalaman manusia.

Aristoteles fokus pada bidang kognitif yang berkaitan dengan ingatan, persepsi, dan pencitraan mental.

Berabad-abad kemudian, ketika psikologi menjadi bidang studi yang terus berkembang di Eropa dan kemudian memperoleh pengikut di Amerika, para ilmuwan lain menyerupai Wilhelm Wundt, Herman Ebbinghaus, Mary Whiton Calkins, dan William James memperlihatkan bantuan mereka untuk mempelajari kognisi manusia.

Wilhelm Wundt menekankan gagasan perihal apa yang ia sebut introspeksi: menyidik perasaan batin seorang individu. Dengan introspeksi, subjek harus berhati-hati dalam mendeskripsikan perasaannya dengan cara yang paling obyektif mungkin biar Wundt sanggup menemukan informasi ilmiah.

Meskipun bantuan Wundt dirasa cukup baik, para psikolog modern menemukan metodenya sangat subyektif dan menentukan bergantung pada mekanisme eksperimen yang lebih obyektif untuk menciptakan kesimpulan perihal proses kognitif manusia.

Hermann Ebbinghaus (1850–1909) melaksanakan studi kognitif yang terutama menyidik fungsi dan kapasitas ingatan manusia. Ebbinghaus membuatkan eksperimennya sendiri di mana ia membangun lebih dari 2.000 suku kata yang terbuat dari kata-kata yang tidak ada, contohnya EAS.

Dia kemudian menyidik kemampuan pribadinya sendiri untuk mempelajari non-kata-kata ini. Dia dengan sengaja menentukan non-kata-kata sebagai lawan dari kata-kata nyata untuk mengendalikan efek pengalaman yang sudah ada sebelumnya perihal apa yang mungkin melambangkan kata-kata, sehingga memungkinkan pengingatan lebih gampang dari mereka.

Ebbinghaus mengamati dan menghipotesiskan sejumlah variabel yang mungkin memengaruhi kemampuannya untuk mencar ilmu dan mengingat non-kata-kata yang ia ciptakan.

Salah satu alasannya, yaitu jumlah waktu antara penyajian daftar rangsangan dan penghafalan atau ingatan yang sama. Ebbinghaus yaitu orang pertama yang mencatat dan merencanakan "kurva pembelajaran," dan "kurva yang terlupakan".

Karyanya sangat mempengaruhi studi perihal posisi serial dan efeknya pada ingatan.

Mary Whiton Calkins (1863–1930) yaitu perintis Amerika yang besar lengan berkuasa dalam bidang psikologi. Karyanya juga fokus pada kapasitas memori manusia. Sebuah teori umum, yang disebut imbas recency, sanggup dikaitkan dengan studi yang beliau lakukan.

Efek Recency, yaitu kecenderungan bagi individu untuk sanggup secara akurat mengingat kembali benda-benda terakhir yang disajikan dalam rangkaian rangsangan. Teori Calkin terkait erat dengan penelitian dan kesimpulan percobaan memori yang dilakukan oleh Hermann Ebbinghaus.

William James (1842–1910) yaitu tokoh penting dalam sejarah ilmu kognitif. James sangat tidak puas dengan pengutamaan Wundt pada introspeksi dan penggunaan rangsangan yang dianggapnya tidak masuk kebijaksanaan oleh Ebbinghaus.

Dia malah menentukan untuk fokus pada pengalaman mencar ilmu insan dalam kehidupan sehari-hari dan kepentingannya untuk mempelajari kognisi. Kontribusi James yang paling signifikan terhadap studi dan teori kognisi yaitu buku bukunya "Principles of Psychology" yang sebelumnya menguji aspek kognisi menyerupai persepsi, memori, penalaran, dan perhatian.


Dalam psikologi

Dalam psikologi, istilah "kognisi" biasanya dipakai dalam tampilan pemrosesan informasi fungsi psikologis individu (lihat kognitivisme ), dan itu sama dalam teknik kognitif ; cabang psikologi sosial yang disebut kognisi sosial, istilah ini dipakai untuk menjelaskan sikap, atribusi, dan dinamika suatu kelompok

Kognisi insan yaitu sadar dan tidak sadar, aktual atau abstrak, serta intuitif (seperti pengetahuan bahasa) dan konseptual (seperti model bahasa). Ini meliputi proses-proses menyerupai memori, asosiasi, pembentukan konsep, pengenalan pola, bahasa, perhatian, persepsi, tindakan, pemecahan persoalan dan pencitraan mental.

Secara tradisional, emosi tidak dianggap sebagai proses kognitif, tetapi kini banyak penelitian sedang dilakukan untuk menguji psikologi kognitif emosi; penelitian juga berfokus pada kesadaran seseorang perihal seni administrasi dan metode kognisi sendiri, yang disebut metakognisi.

Sementara beberapa orang menyangkal bahwa proses kognitif yaitu fungsi otak, teori kognitif tidak selalu mengacu pada otak atau proses biologis (bandingkan neurokognitif ). Ini mungkin murni menggambarkan sikap dalam hal arus atau fungsi informasi.

Bidang studi yang relatif gres menyerupai neuropsikologi bertujuan menjembatani kesenjangan ini, memakai paradigma kognitif untuk memahami bagaimana otak menerapkan fungsi pemrosesan informasi atau untuk memahami bagaimana sistem pemrosesan informasi murni sanggup mensimulasikan kognisi manusia.

Cabang psikologi yang mempelajari cedera otak untuk menyimpulkan fungsi kognitif normal disebut neuropsikologi kognitif. Hubungan kognisi dengan tuntutan evolusi dipelajari melalui penyelidikan kognisi hewan.

Teori Piaget perihal perkembangan kognitif
Selama bertahun-tahun, sosiolog dan psikolog telah melaksanakan studi perihal perkembangan kognitif atau pembangunan pemikiran insan atau proses mental.

Jean Piaget yaitu salah satu orang yang paling penting dan besar lengan berkuasa di bidang Psikologi Perkembangan. Dia percaya bahwa insan itu unik dibandingkan dengan binatang alasannya kita mempunyai kapasitas untuk melaksanakan "penalaran simbolis abstrak."

Karyanya sanggup dibandingkan dengan Lev Vygotsky, Sigmund Freud, dan Erik Erikson yang juga merupakan kontributor besar dalam bidang perkembangan Psikologi. Hari ini, Piaget dikenal untuk mempelajari perkembangan kognitif pada anak-anak.

Dia mempelajari tiga anaknya sendiri dan perkembangan intelektual mereka dan memunculkan teori yang menggambarkan tahap-tahap yang dilalui anak selama tahap perkembangan mereka.


Percobaan umum pada kognisi manusia

Posisi Serial
Eksperimen posisi serial dimaksudkan untuk menguji teori memori yang menyatakan bahwa ketika informasi diberikan secara serial, kita cenderung mengingat informasi di awal urutan, yang disebut imbas primacy, dan informasi di simpulan urutan, disebut imbas recency.

Akibatnya, informasi yang diberikan di tengah-tengah urutan biasanya terlupakan, atau tidak diingat dengan mudah. Penelitian ini memprediksi bahwa imbas recency lebih kuat daripada imbas primacy, alasannya informasi yang paling gres dipelajari masih dalam memori kerja ketika diminta untuk diingat.

Informasi yang dipelajari terlebih dahulu masih harus melalui proses pencarian keterangan. Percobaan ini berfokus pada proses memori manusia.

Keunggulan kata
Eksperimen kata superioritas menyajikan subjek dengan kata, atau aksara dengan sendirinya, untuk jangka waktu singkat, yaitu 40ms, dan mereka kemudian diminta untuk mengingat aksara yang berada di lokasi tertentu dalam kata.

Secara teori, subjek harus lebih bisa mengingat aksara yang benar ketika disajikan dalam sebuah kata daripada ketika disajikan secara terpisah. Percobaan ini berfokus pada bahasa dan ucapan manusia.

Brown-Peterson
Dalam percobaan Brown-Peterson, penerima disajikan secara singkat dengan trigram dan dalam satu versi tertentu dari eksperimen, mereka kemudian diberi kiprah mengalihkan perhatian, meminta mereka untuk mengidentifikasi apakah urutan kata-kata sesungguhnya kata-kata, atau non-kata ( alasannya salah eja, dll.).

Setelah kiprah distraktor, mereka diminta untuk mengingat trigram dari sebelum kiprah distraktor.  Secara teori, semakin panjang kiprah distraktor, semakin sulit bagi penerima untuk mengingat trigram dengan benar. Percobaan ini berfokus pada memori jangka pendek manusia.

Rentang memori
Selama eksperimen rentang memori, setiap subjek disajikan dengan urutan rangsangan yang sama; kata-kata yang menggambarkan objek, angka, aksara yang terdengar mirip, dan aksara yang terdengar tidak sama.

Setelah disajikan dengan rangsangan, subjek diminta untuk mengingat urutan rangsangan yang diberikan dalam urutan yang sempurna di mana itu diletakkan.

Pencarian visual
Dalam satu versi percobaan pencarian visual, seorang penerima disajikan dengan jendela yang menampilkan bundar dan kotak yang tersebar di atasnya. 

Partisipannya harus mengidentifikasi apakah ada bundar hijau di jendela. Dalam pencarian "fitur", subjek disajikan dengan beberapa jendela percobaan yang mempunyai bundar biru dan satu bundar hijau atau tidak ada bundar hijau di dalamnya sama sekali.

Dalam pencarian "konjungtif", subjek disajikan dengan jendela percobaan yang mempunyai bundar biru dan bundar hijau hadir atau tidak ada yang kehadirannya diminta untuk diidentifikasi.

Apa yang diharapkan yaitu bahwa dalam pencarian fitur, waktu reaksi, yaitu waktu yang diharapkan bagi seorang penerima untuk mengidentifikasi apakah bundar hijau ada atau tidak, seharusnya tidak berubah ketika jumlah distraktor meningkat.

Pencarian konjungtif di mana sasaran tidak ada mempunyai waktu reaksi yang lebih usang daripada pencarian konjungtif di mana terdapat sasaran di dalamnya.

Teorinya yaitu bahwa dalam pencarian fitur, gampang untuk melihat sasaran alasannya perbedaan warna antara sasaran dan distraktor.

Dalam pencarian konjungtif ketika sasaran tidak ada, waktu reaksi meningkat alasannya subjek harus melihat satu persatu sasaran untuk menentukan apakah sasaran tersebut ada atau tidak alasannya beberapa distraktor yaitu warna yang sama dengan rangsangan target.

Pencarian konjungtif di mana sasaran ada membutuhkan waktu lebih sedikit alasannya kalau sasaran ditemukan, pencarian antara setiap bentuk berhenti.


Fungsi-fungsi kognisi

Atensi dan kesadaran
Atensi yaitu pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan proses kognitif lainnya.

Atensi terbagi menjadi atensi terpilih (selective attention)dan atensi terbagi (divided attention). Kesadaran meliputi perasaan sadar maupun hal yang disadari yang mungkin merupakan fokus dari atensi.

Persepsi
Persepsi yaitu rangkaian proses pada dikala mengenali, mengatur dan memahami sensasi dari panca indra yang diterima dari rangsang lingkungan.

Dalam kognisi rangsang visual memegang peranan penting dalam membentuk persepsi. Proses kognif biasanya dimulai dari persepsi yang menyediakan data untuk diolah oleh kognisi.

Ingatan
Ingatan yaitu dikala insan mempertahankan dan menggambarkan pengalaman masa lalunya dan memakai hal tersebut sebagai sumber informasi dikala ini.

Proses dari mengingat yaitu menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut. Ingatan terbagi dua menjadi, ingatan implisit dan eksplisit.

Proses tradisional dari mengingat melalui pendataan penginderaan, ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang.

Bahasa
Bahasa yaitu memakai pemahaman terhadap kombinasi kata dengan tujuan untuk berkomunikasi.

Adanya bahasa membantu insan untuk berkomunikasi dan memakai simbol untuk berpikir hal-hal yang abnormal dan tidak diperoleh melalui penginderaan.

Dalam mempelajari interaksi pemikiran insan dan bahasa dikembangkanlah cabang ilmu psikolinguistik

Pemecahan persoalan dan kreativitas
Pemecahan persoalan yaitu upaya untuk mengatasi kendala yang menghalangi terselesaikannya suatu persoalan atau tugas.

Upaya ini melibatkan proses kreativitas yang menghasilkan suatu jalan penyelesaian persoalan yang asli dan berguna.

Pengambilan keputusan dan penalaran
Dalam melaksanakan pengambilan keputusan insan selalu mempertimbangkan penilaian yang dimilikinya. Misalnya seseorang membeli motor berwarna merah alasannya kepentingan mobilitasnya, dan kesenangannya terhadap warna merah.

Proses dari pengambilan keputusan ini melibatkan banyak pilihan. Untuk itu insan memakai kebijaksanaan budi untuk mengambil keputusan.

kebijaksanaan budi yaitu proses penilaian dengan memakai pembayangan dari prinsip-prinsip yang ada dan fakta-fakta yang tersedia. Penalaran dibagi menjadi dua jenis yaitu kebijaksanaan budi deduktif dan kebijaksanaan budi induktif.
Share This :